Berjuang untuk Mendapatkan Anak? Belajarlah 3 Tindakan Iman Ini dari Seorang Hana
Sumber: Pastor Brian

Parenting / 24 August 2023

Kalangan Sendiri

Berjuang untuk Mendapatkan Anak? Belajarlah 3 Tindakan Iman Ini dari Seorang Hana

Lori Official Writer
29184

Buat para moms dimanapun berada, menjadi satu anugerah yang luar biasa memang ketika Tuhan menganugerahkanmu anak-anak yang lucu dan menggemaskan di tengah pernikahanmu. Tapi bukan berarti mendapatkan perkenanan itu adalah sesuatu yang mudah dan mulus.

Pastilah ada kerikil-kerikil kecil dan jalan-jalan yang terjal yang harus dilewati untuk menjadi orangtua dan ibu bagi anak-anakmu. Tapi jangan khawatir, di tengah perjuanganmu itu Tuhan masih akan selalu ada untuk membimbingmu. Apalagi ada tokoh perempuan di Alkitab yang bisa mengajarkanmu soal perjuangan untuk menjadi seorang ibu. Dia adalah Hana.

 

Baca Juga: Bersabar Menunggu Keturunan? Inilah Janji Tuhan Atas Rumah Tanggamu!

 

Kisah Hana ini ditulis dalam 1 Samuel 1: 9-11, “Pada suatu kali, setelah mereka habis makan dan minum di Silo, berdirilah Hana, sedang imam Eli duduk di kursi dekat tiang pintu bait suci TUHAN, dan dengan hati pedih ia berdoa kepada TUHAN sambil menangis tersedu-sedu. Kemudian bernazarlah ia, katanya: "TUHAN semesta alam, jika sungguh-sungguh Engkau memperhatikan sengsara hamba-Mu ini dan mengingat kepadaku dan tidak melupakan hamba-Mu ini, tetapi memberikan kepada hamba-Mu ini seorang anak laki-laki, maka aku akan memberikan dia kepada TUHAN untuk seumur hidupnya dan pisau cukur tidak akan menyentuh kepalanya."”

 

Berikut 3 hal yang bisa kita pelajari dari perjuangan Hana mendapatkan Samuel:

1. Kita belajar bahwa ditengah kelemahan dan masalah, kita harusnya berpaling kepada Tuhan

Ya, Hana adalah istri pertama dari seorang pria bernama Elkana. Alkitab mencatat bahwa suaminya memilih menikah lagi karena Hana tidak bisa memberikan keturunan kepada suaminya itu. Itu sebabnya dia merasa sangat berduka dan kerap menangisi nasibnya sebagai seorang wanita mandul. Tapi di ayat yang tertulis di atas, kita bisa melihat bagaimana Hana menyatakan nazarnya dihadapan Tuhan dan meminta daripadanya seorang keturunan yang akan dipersembahkan kepada Tuhan saja (untuk memahami lebih lengkap soal kisah Hana ini bisa membaca perikop 1 Samuel 1 secara lengkap).

Hati Hana yang hancur karena ketidakberdayaannya memang membuat hati setiap wanita akan hancur. Apalagi dia harus menerima nasib bahwa dirinya dimadu oleh sang suami. Tapi di tengah kesedihan itu, Hana justru berpaling kepada Tuhan. Dia melampiaskan segala kesedihan dan kerinduan hatinya kepada Tuhan. Dia bisa saja marah kepada Tuhan saat itu apalagi mendengar jelas dalam Alkitab disebutkan dua kali bahwa kandungannya ditutup oleh Tuhan sendiri (1 Samuel 1: 5-6).

 

2. Hana menjadikan Tuhan sebagai satu-satunya tempat peraduan atas hatinya yang hancur

Ada banyak wanita di luar sana yang mungkin berada di posisi seorang Hana. Yang bergumul mendapatkan keturunan dan bersdih sepanjang waktu karena hal itu. Tapi Hana mengajarkan kita hal yang sangat penting, yaitu bahkan di tengah rasa frustrasi dan kesedihan sekalipun jangan pernah berpaling dari Tuhan.

 

Baca Juga: Buat yang Sedang Menanti Anak, Berharaplah Seperti 7 Wanita Mandul Dalam Alkitab Ini Yuk…

 

Suami bahkan tidak mengerti penderitaan istrinya itu (1 Samuel 1: 8). Sama halnya seperti imam Eli yang menjumpai Hana yang sedang berdoa sembari menangis tersedu-sedu di bait suci. Bukannya berempati dengan masalah yang dialami Hana, imam Eli malah menganggapnya sedang mabuk. Mereka yang salah menilai penderitaan kita tentu akan membuat hati kita makin pedih. Karena ternyata nggak seorang pun yang mengerti masalah yang kita alami.

Hal itulah yang menunjukkan bahwa nggak seorangpun manusia di dunia yang sempurna dan mampu memberikan solusi terbaik untuk permasalahn kita. Hanya Tuhanlah yang mengerti kita sepenuhnya, hanya Dia yang selalu hadir dan mengasihi kita. Itu sebabnya Hana memilih untuk berdoa dan mencurahkan segala hancur hatinya dihadapan Tuhan dengan ucapan syukur dan pujian. Kamu pasti tahu hal yang terjadi kepada Hana setelah peristiwa itu? Ya, Tuhan mendengar doa-doanya dan mengaruniakannya seorang anak yang diberi nama Samuel.

 

3. Hana setia menepati nazarnya yaitu menyerahkan putranya kepada Tuhan

Jangan khawatir, kita memang tidak perlu harus bernazar untuk menyerahkan anak kita kepada Tuhan. Tapi kisah Hana mengajarkan kita bahwa anak-anak yang kita punya adalah milik Tuhan (Mazmur 127: 3-5). Putra Hana, Samuel tumbuh menjadi salah satu nabi terbesar dalam sejarah Israel. Tuhan menganugerahkan anak-anak bukan hanya sekadar untuk memenuhi keinginan kita saja. Tapi jauh lebih besar dari itu, Tuhan ingin memakai anak-anak ini sebagai alat yang luar biasa bagi sebuah bangsa dan bahkan dunia. Nazar Hana untuk menyerahkan putranya itu kepada Tuhan diyakini juga dilakukan oleh gereja-gereja sampai hari ini. Karena itulah banyak orangtua Kristen yang baru dikarunia anak harus melakukan penyerahan anak di altar. Hal ini menjadi suatu bentuk tindakan iman para orangtua supaya anak-anak mereka tumbuh sesuai dengan kehendak Tuhan sendiri.

Selain itu, kita juga bisa melihat cara Tuhan bekerja dalam hidup seorang wanita mandul. Betaap indahnya jawaban Tuhan atas doa-doa Hana. Tuhan Yang Maha Kuasa dari seluruh bumi mendengar jeritan wanita yang mandul ‘Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu…’ (1 Samuel 2: 8). Hana diberkati bukan dengan melahirkan Samuel saja, tapi dia juga melahirkan lima anak lainnya (1 Samuel 2: 21).

 

Baca Juga: Tetap Bahagia Meski Tanpa Keturunan, Ini Rahasianya

 

Tapi bukan berarti Tuhan memang mengabulkan semua doa-doa kita, sama seperti yang dialami Hana. Tapi Tuhan tetap punya cara-Nya sendiri untuk menjawab doa kita. Kita hanya perlu bersandar pada rencana Allah sebagaimana Dia melakukannya kepada Samuel, seorang anak pemberian yang kemudian dipakai Tuhan untuk mengurapi rasa Israel yang pertama yaitu Daud.

Kita boleh menggaris bawahi poin terpenting dari kisah Hana bahwa ketaatan dan kepercayaannya kepada Tuhan adalah bagian kecil dalam rencana besar Tuhan. Hal yang sama juga akan dilakukan-Nya kepada kita. Apakah kamu tetap fokus kepada Tuhan dan mencurahkan segala kerinduanmu dihadapan-Nya?

 

Apakah Anda diberkati dengan artikel ini dan rindu agar orang lain ikut diberkati? Mari bersama-sama dengan kami terus menghasilkan konten-konten inspiratif dengan terus mendukung pelayanan kami dengan klik link di bawah.

 

 

DONASI

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami