Pada hari ini penulis mengajak setiap pembaca yang membaca
tulisan penulis saat ini untuk merenungkan tentang selembar bulu mata. Apakah
yang dapat dilakukan oleh selembar bulu mata? Apakah selembar bulu mata sanggup
menghentikan segala kegiatan yang sedang kita kerjakan dengan seketika? Apakah kamu
pernah mengalami masuknya selembar bulu mata kedalam matamu? Bukankah bulu mata
ini sudah tidak berada pada tempat yang seharusnya, dan bukankah bulu mata ini
telah berpindah tempat dengan masuk kedalam matamu? Apa yang kamu lakukan?
Apakah kamu membiarkan bulu mata tersebut berada dalam matamu? Apa yang
dilakukan bulu mata yang sekarang berada dalam matamu?
Bulu mata yang berada dalam mata akan menusuk bola matamu
dan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman, sakit, perih dan sebagainya.
Kegiatanmu segera terhenti seketika, dan kamu akan melakukan segala sesuatu untuk
mengeluarkan bulu mata tersebut dari matamu. Kamu akan mencuci mata dengan air
dengah harapan bulu mata tersebut dapat keluar, dan kamu kembali dapat
beraktifitas. Sekalipun bulu mata berhasil dikeluarkan, perasaan perih dan
kurang nyaman masih tertinggal untuk beberapa saat. Kamu lihat bagaimana sebuah bulu mata dapat
mengontrol kegiatanmu dalam seketika bukan?
Berapa banyak bulu-bulu mata yang masuk kedalam mata hati kita,
namun hal tersebut tidaklah mengganggu kenyamanan kita sama sekali? Bulu mata
sakit hati, pikiran negatif, pikiran jahat, dan sebagainya. Bulu-bulu mata
sejenis ini telah mengontrol perjalanan hidup kita sedemikian rupa, karena kita
tidak pernah berusaha mengeluarkannya dari mata hati kita. Mata hati kita telah
tertutup dengan segala sesuatu yang jahat, menghindari kita untuk dapat melihat
segala sesuatu yang baik yang terdapat dalam kehidupan orang-orang lain
disekeliling kita. Bulu mata apakah yang kamu biarkan tetap tinggal dalam
kehidupan berumah tanggamu?
Apakah kamu memiliki kebiasaan mengontrol pasangan hidupmu tanpa
memberikan ruang gerak untuk dapat hidup bersosialisasi? Apakah yang kamu
dapatkan dari perilaku yang seperti ini? Keharmonisan atau ketegangan dalam
berumah tangga? Jika kamu dipihak pasangan hidupmu apakah kamu mengizinkan
perilaku seperti ini boleh terjadi dalam kehidupanya? Jika tidak apakah kamu ingin
menghentikan sikap yang berlebihan dalam mengontrol pasangan hidupmu tersebut?
Bukankah kamu mengasihi pasangan hidupmu? Dan bukankah kasih itu tidak ingin
menyakiti dan tidak mementingkan diri sendiri?
Bulu mata memang kecil, namun jika ia berada pada tempat
yang tidak semestinya, yaitu dalam matamu, maka bulu mata yang sekalipun kecil
ini mempunyai kemampuan yang sangat besar untuk dapat menghentikan kegiatanmu seketika
serta meninggalkan perasaan yang tidak nyaman dalam matamu. Demikian juga sikap
negatif terhadap pasangan hidupmu, sikap sewenang-wenang maupun sikap kasar serta sikap membentak
pasangan hidupmu adalah jenis bulu mata yang masuk dalam mata hatimu yang jika
tidak dikeluarkan dari mata hatimu dapat menimbulkan ketidak nyamanan dalam
kehidupan berumah tanggamu.
Siapakah yang harus mengeluarkan bulu mata tersebut dari
mata hatimu? Sama seperti sikap kamu yang segera bertindak untuk mengeluarkan
bulu mata yang masuk kedalam matamu sendiri, maka kamu pulalah orang yang paling
kompeten untuk mengeluarkan bulu-bulu mata kecemburuan, sikap sewenang-wenang,
sikap kasar serta sikap membentak pasangan hidup dengan segera dari mata hatimu.
Jika bulu-bulu mata ini telah dikeluarkan dari mata hatimu, niscaya perjalanan
hidupmu berumah tangga akan mengalami keindahan, karena kamu kembali dapat fokus
pada rumah tanggamu dan bukan lagi pada bulu-bulu mata yang sangat mengganggu itu. Semoga bermanfaat dan boleh menjadi berkat. Tuhan memberkati.
Penulis
Harry Lee, MD., Psy.D.
Gembala Restoration Christian Church di
Los Angeles - California
www.rccla.org