Panangian Aritonang, Pencuri Kelas Kakap yang Mengaku-aku Artis Pada Semua Orang
Sumber: Jawaban.Com

Family / 3 July 2017

Kalangan Sendiri

Panangian Aritonang, Pencuri Kelas Kakap yang Mengaku-aku Artis Pada Semua Orang

Budhi Marpaung Official Writer
6570

Panangian Aritonang bisa dibilang adalah orang yang lihai. Bagaimana tidak, selama tinggal di komplek perumahan, ia berhasil menyembunyikan pekerjaan aslinya sebagai pencuri spesialis mobil. Para tetangga pun mengenalnya sebagai artis penyanyi yang suka show kemana-mana

Dalam beraksi, Aritonang dan kawan-kawan selalu berhasil. Bahkan suatu waktu, ketika ia dan teman sedang melakukan pencurian, tukang parkir yang tidak tahu-menahu yang mereka lakukan justru memberikan jalan mereka keluar.  

“Diparkirnya saya justru, terus, terus, terus,” ujar Aritonang.

Dari aksinya tersebut, Aritonang memperoleh banyak uang. Namun, uang yang didapat, dengan cepat hilang dari tangannya.

“Uang hasil saya itu, banyak saya habiskan untuk bersenang-senang di situ,” kata Aritonang.

Seperti ada pepatah berkata bahwa sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga, tindak-tanduk Aritonang dan kawan-kawannya akhirnya bisa dilacak oleh pihak kepolisian.

Diawali dari ditangkap dan tewas teman sekelompotan, Aritonang akhirnya bisa diringkus oleh aparat berwajib.

“Diproses dan langsung saya masuk penjara. Hukumannya 22 bulan, langsung diketok palu saat itu juga. Saya stres, ngapain 1 tahun 10 bulan, lama sekali, buat apa saya di sana?” tutur Aritonang.      

Walau berat, Aritonang harus menjalani hukumannya. Tidak lama mendekam di penjara, tiba-tiba ia bertemu dengan seseorang yang mengajaknya ke persekutuan yang ada tempat tersebut. Sebelum meninggalkan saya, ia memberikan saya sebuah Alkitab.  

Di tengah kesendirian saya di sel, muncul dorongan di hati saya untuk membaca Alkitab.  

“Saya buka, saya buka Amsal 23. Baca mulai dari ayat 1 sampai 16. Saya mulai nangis. Saya merasakan Tuhan itu bahkan sampai ke kepala dan Ia berkata, ‘Hai anak-Ku, jika hatimu bijak, Aku bersukacita.’ Saya nangis terus, dibilang ‘Hai Anak-Ku’,” kata Aritonang.  

“Waktu saya dengar ‘Hai Anak-Ku’, saya dianggap Tuhan, anak, saya dianggap Engkau ya Tuhan sebagai anak. Saya sudah bejat begini, saya sudah gelap begini, Engkau anggap saya sebagai anak. Saya nangissss, saya nangis terus. Lalu saya selesaikan, saya baca terus sampai ayat 18, ‘masa depanmu sungguh ada dan harapanmu tidak hilang’. Hari pertama hari itu, luar biasa, saya bisa berhenti merokok, bisa berhenti ngeganja, bisa berhenti berjudi, karena itu pekerjaan saya di dalam. Hari itu saya bisa berhenti semua. Heran saya, heran saya, kenapa saya bisa berhenti. Tidak suka,” sambung Aritonang.  

Waktu berlalu. Masa hukuman pun selesai Aritonang jalani. Ia pun kembali menghirup udara bebas.

Ketika sudah bebas, ada seseorang yang mengendarai sebuah mobil dan mobil itu menarik hatinya. Muncul keinginan untuk mencuri. Tidak perlu waktu yang lama, mobil berhasil dibawa oleh Aritonang.

“Sampai di tempat boss saya, tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang lebih dahsyat lagi. Saya lihat, saya minta ampun. Saya lihat lagi apa yang Tuhan sudah buat selama bertobat. Saya ingat itu, saya menangis. Lalu saya putar itu, balik lagi, kembalikan itu barang yang saya ambil,” aku Aritonang.

Sejak saat itu, Aritonang berhasil mengikis keinginan untuk mencuri mobil lagi. Bahkan, pada 1992, ia mendapat anugerah dari Tuhan untuk melayani Tuhan di penjara-penjara.  

“Saya hanya berkata, bahasa saya mungkin terima kasih sebab saya ini hidup karena anugerah Tuhan. Kalau saya lihat hidup saya, tidak mungkin hidup saya bisa seperti itu, tetapi inilah kenyataannya, inilah faktanya saya bisa seperti ini, itu semua hanya karena anugerah Tuhan. Karena itu tidak ada yang lain, saya bersyukur. Ucapan syukur ini saya tunjukkan lewatkan satu tindakan, bukan hanya kata-kata. Sebuah tindakan, dengan saya mau melayani Tuhan,” pungkas Aritonang.

Sumber : Panangian Aritonang
Halaman :
1

Ikuti Kami