Hidup
terasing jauh dari hiruk-pikuk kehidupan manusia merupakan cara yang dijalani
oleh beberapa pemuka agama untuk memperoleh ruang merefleksikan diri dan kehidupannya. Tak terkecuali pendeta asal Republik Georgia, Maximme Qavtaradze.
Di usianya
yang sudah renta, pendeta Maximme ini harus menalani hidup sebatang kara di
atas sebuah pilar batu alam yang disebut Pilar Katshki yang memiliki ketinggian
130 kaki atau 43 meter. Bukan tanpa asalan loh!
Dia rela terasing dari kehidupan luar untuk menunaikan tugas pelayanannya mengurus sebuah gereja kecil di atas pilar batu
Dilansir
dari laman lifebuzz.com, kini Maximme bertugas memelihara sebuah gereja kecil
di atas Pilar Katshki di wilayah Imereti, Republik Georgia. Pilar ini bahkan dikenal sebagai sebuah tempat suci Kristen.
Pada tahun
1400-an, pilar itu sama sekali tidak berpenghuni. Ketika pendaki menaiki pilar
untuk pertama kalinya pada tahun 1944, mereka menemukan reruntuhan sebuah
gereja dan tulang-tulang stylites
berusia 600 tahun. Tradisi stylites dimulai
pada tahun 423 ketika St. Simeon mendaki sebuah pilar batu di Suriah untuk
menghindari berbagai godaan yang dinilai berdosa. Tradisi ini memang sudah lama hilang, namun Maximme ingin membangkitkannya kembali.
Selain bertugas
untuk mengurus gereja di sana, Maximme juga sengaja hidup menyendiri untuk
mengeksplorasi diri. Dia mengaku menemukan pemandangan dan keheningan yang ia cari-cari di tempat itu.
Meskipun ia
jarang turun, tapi sejumlah penduduk yang tinggal di bawah pilar tersebut tetap
mengiriminya makanan. Makanan itupun dikirimkan kepada Maximme dengan menggunakan sebuah kerekan.
Meski
begitu Maximme tetap kadang mau turun dua kali seminggu untuk menasihati pemuda-pemuda
yang terjerat masalah. Biasanya pemuda-pemuda bermasalah yang datang ke gereja di
bagian bawah untuk meminta pertolongannya. Dia juga bertugas untuk memimpin doa bersama dengan beberapa penduduk sekitar.
Karena usianya
yang sudah terlalu tua, Maximme juga menyadari bahwa dirinya tak lagi punya kekuatan
untuk naik turun tangga. Itu sebabnya dia memutuskan untuk tetap di atas selama
dia masih bisa menjalani hidupnya.
Wah, luar
biasa juga ya pendeta yang satu ini benar-benar mempersembahkan hidupnya untuk
melayani Tuhan. Mari berdoa supaya Pendeta Maximme dan juga pendeta-pendeta lain
yang melakukan pelayanan serupa diberikan kemampuan oleh Tuhan dan tetap setia melayani-Nya
seumur hidupnya.