Masih Belum Terlambat untuk Berubah, inilah 7 Dosa yang Sering Tidak Kita Sadari (2/2)
Sumber: freegreatpicture.com

Single / 22 June 2017

Kalangan Sendiri

Masih Belum Terlambat untuk Berubah, inilah 7 Dosa yang Sering Tidak Kita Sadari (2/2)

Budhi Marpaung Official Writer
7292

Masa muda adalah masa yang seringkali dianggap sebagai masa untuk melakukan apapun yang kita mau, tanpa batasan, tanpa harus mengikuti aturan-aturan. Apalagi pada faktanya, status masih lajang. Sebagian mengira inilah saat yang tepat untuk berhenti memikirkan apakah sesuatu yang dilakukan itu dosa atau tidak. 

Alkitab tidak pernah menunjukkan bahwa dosa itu mengenal waktu atau pun usia. Di hadapan Tuhan, dosa adalah dosa. Dalam bentuk apapun, ketika itu bertentangan dengan rencana-Nya maka itu adalah pelanggaran. Setiap pelanggaran pasti ada akibatnya, cepat atau lambat dialami.

Sebagai lajang Kristen yang rindu ingin hidup seperti yang Tuhan mau maka kita harus mengetahui dan menjauhi segala dosa yang pada masa kini sudah terbungkus dengan rapi.

Berikut adalah empat dosa lainnya yang seringkali kita tidak menyadarinya atau bahkan kita anggap sebagai kewajaran.

4. Iri Hati / Rakus

Dosa ini erat kaitannya dengan kesombongan. Kita mengubur diri dengan hutang untuk memastikan bahwa kita memiliki barang yang terbaik dan terbaru. Para murid sering hidup dari kemurahan hati orang lain dan Yesus adalah seorang tukang kayu. Saya tidak mengatakan bahwa kekayaan adalah sesuatu yang buruk. Bukan! Jika kamu mampu membeli Mercedes, belilah. Namun jika kamu tidak bisa, jangan memaksakan untuk membelinya; Jika kamu harus menghabiskan ratusan dolar setiap bulan melunasi hutang, maka kamu bisa dianggap sedang berlaku rakus tetapi dalam bentuk yang lebih modern. Kamu perlu melihat ke dalam diri dan menilik hatimu. Bila hal-hal baik kamu diambil, apakah kamu masih akan puas dan dapat menemukan sukacita di dalam Kristus? Kenapa kamu benar-benar berhutang? Siapakah yang coba kamu ingin kesankan, Tuhan atau kah manusia?

5. Gosip

Kita seringkali senang membicarakan kehidupan orang lain seolah-olah hidup kita di atas mereka dan mengetahui segala hal tentang mereka. Di gereja sekalipun, kita bisa menemukan orang-orang yang suka bergosip atau tanpa sadar kita justru termasuk di dalamnya. Mengapa seorang gadis yang melakukan aborsi malu untuk datang ke gereja? Karena dia takut dengan sikap orang-orang gereja yang akan ditunjukkan kepadanya. Hal yang sama bisa dikatakan untuk pria yang serong dari istrinya. Tentu, sangat menyenangkan melepaskan diri dari masalah sendiri dengan membicarakan orang lain untuk sementara waktu, tetapi mari kita ingat untuk berbicara dengan kasih karunia dan bahwa kita ini sama berdosa seperti yang lainnya.

6. Kebencian

Dalam Khotbah di Bukit, Yesus mengatakan kepada kita apa yang telah kita ketahui - bahwa membunuh itu salah - namun Ia kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa siapa pun yang membenci seseorang itu sama saja sudah membunuh di dalam hatinya. Kebencian terhubung erat dengan rasa takut. Kita takut kepada orang yang tidak kita mengerti dan ketakutan itu membuat kita membenci mereka secara tidak rasional. Kita juga cenderung menyimpan kebencian terhadap orang-orang yang telah menyakiti kita. Oleh karena itu, kita terus-menerus perlu menelusuri hati dan mengawasi pikiran dan perasaan kita.

7. Menghakimi

Inilah salah satu penyebab utama yang mambuat iman kita mati dan mempengaruhi kehidupan kita. Dalam surat kepada Korintus, rasul Paulus pernah mengatakan agar orang-orang percaya mengusir orang-orang pembuat kejahatan dari tengah-tengah mereka. Ayat-ayat seperti ini seringkali dipakai untuk membenarkan penghakiman kepada orang lain.

Kebenaran Yesus berlaku sama bagi setiap kita yang menerimanya. Kita semua adalah orang berdosa yang membutuhkan Juruselamat. Orang-orang Kristen telah menerima Kristus dan terhindar dari penghukuman karena iman dan anugerah Allah. Kita tidak menghindari penghukuman berdasarkan tindakan kita sendiri. Setiap kali kita berpikir akan orang lain, kita lupa bahwa kita juga orang berdosa. Satu-satunya cara untuk menghindari dosa ini adalah dengan mengakui kelemahan diri sendiri dan merangkul kerendahan hati. Sebenarnya, dua hal yang kita lakukan tersebut bisa membantu kita untuk menghindarkan kita untuk berbuat dosa.


Jangan biarkan iblis dan dunia menipu kita. Jadilah lajang yang menyenangkan hati Tuhan. Jika kita pernah melakukan dosa ataupun dosa-dosa yang seperti tertulis di atas, belum terlambat untuk bertobat dan memutuskan hidup benar. 

Sumber : ibelieve.com
Halaman :
1

Ikuti Kami