Dua orang
pria pergi memancing. Yang satu adalah nelayan yang berpengalaman, sedangkan
yang satu lagi sama sekali belum berpengalaman. Setiap kali nelayan yang
berpengalaman menangkap ikan, ia akan menaruhnya di kotak esnya supaya ikan itu
tetap segar. Setiap kali nelayan yang tidak berpengalaman menangkap ikan yang besar, ia melemparkannya kembali.
Tiba-tiba,
si nelayan yang berpengalaman melihat tindakan temannya itu sepanjang hari dan merasa
lelah melihat pria itu membuang semua tangkapannya. Lalu diapun bertanya, “Kenapa kau selalu membuang semua ikan besar yang kau tangkap?”
Nelayan
yang tidak berpengalaman itu pun menjawab, “Saya hanya punya sebuah penggorengan yang kecil.”
Kerapkali,
seperti nelayan itu, kita melemparkan kembali rencana besar, mimpi besar dan pekerjaan
atau kesempatan besar yang Tuhan berikan di depan kita. Iman kita terlalu kecil.
Kita menertawakan nelayan yang tidak tahu bahwa yang ia butuhkan hanyalah penggorengan
yang lebih besar, tetapi berapa banyak dari kita yang siap untuk meningkatkan ukuran iman kita?
Entah itu
adalah masalah atau sebuah kemungkinan, Tuhan tidak pernah memberikan kepada
kita sesuatu yang lebih besar daripada kemampuan kita. Dan itu artinya kita
bisa saja melangkah dengan percaya diri menghadapi apapun yang Tuhan sediakan bagi kita.
Bahan Renungan
Kita tahu bahwa
tindakan nelayan yang tak berpengalaman itu benar-benar sangat merugikannya. Dia
sudah membuang mimpi, pekerjaan atau kesempatan yang ada. Kita menertawakan tindakannya
karena sesungguhnya masalahnya dia cuma perlu penggorengan yang lebih besar. Tapi
kalau dipikir-pikir, berapa banyak dari kita yang juga melakukan hal yang sama?
Sebagai
ayat penutup dan yang perlu direnungkan, yuk baca Lukas 17: 6 ini, “Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar
biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau
dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu.”