Tidak Terduga, Kay Warren Ungkap Sisi Kelam Diri dan Rumah Tangganya Bersama Rick Warren
Sumber: gospelherald.com

Internasional / 18 June 2017

Kalangan Sendiri

Tidak Terduga, Kay Warren Ungkap Sisi Kelam Diri dan Rumah Tangganya Bersama Rick Warren

Budhi Marpaung Official Writer
6304

Kay Warren, istri pastor Rick Warren, yang ikut mendirikan gereja Saddleback di California, Amerika Serikat, membuka tentang rasa sakit dan perjuangan di dalam pernikahannya. Semua itu, ia tuangkan ke dalam sebuah buku yang diberi judul Sacred Previlage.

Seperti dikutip christiantoday, Kay yang bertunangan dengan Rick Warren pada 1973 menggambarkan awal-awal pernikahan mereka langsung dipenuhi dengan berbagai masalah.

“Kami telah diberi peringatan tentang lima area konflik potensial yang harus dihadapi semua pasangan, dan kami langsung terjun ke dalam kelima-limanya (area konflik): seks, komunikasi, uang, anak-anak, dan mertua,” ujar Kay.

Kay mengatakan bahwa ketika mereka masih berusia 20-an dan belum berpengalaman, ia dan Rick kerap berdebat tentang apapun. Ketika seks diantara mereka tidak berlangsung dengan baik, mereka berdebat. Di lain waktu, mereka berdebat tentang perbedaan argumen. Hal-hal tersebut tanpa mereka sadari adalah persiapan menuju kesengsaraan dan kekecewaan.

Keadaan semakin memburuk, sambung Kay, saat orang-orang memberikan label kepada mereka bahwa mereka adalah ‘pasangan yang sempurna’. Status yang dikenakan kepada mereka membuat ia dan suami sulit untuk membagikan apa yang sedang dihadapi oleh mereka.

Ibu dari Amy, Josh, dan (alm) Matthew itu bahkan mengaku bahwa dirinya punya pengalaman pahit ketika kecil. Saat masih sangat belia, ia pernah dianiaya dan sudah tertarik dengan pornografi.

Walaupun masalah terus ada, tetapi ia dan suami berkomitmen untuk tidak menjadikan perceraian sebagai sebuah pilihan.

“Kami hanya tidak mengetahui harus berbuat apa atau bagaimana menciptakan pernikahan yang sehat dari potongan konflik, kekecewaan, disfungsi, dan sakit hati,” imbuh Kay.

Namun, ketika ia dan Rick mencari bimbingan dan mengalami karya Tuhan di dalam kehidupan mereka pribadi, pernikahan mereka perlahan tapi pasti “sembuh”.   Kay bahkan menegaskan bahwa Tuhan telah menggunakan perjuangan dan kegagalan di dalam rumah tangga untuk menarik mereka berdua lebih dekat kepada Tuhan dan satu sama lain.

Selain berbagi soal perjuangan di dalam pernikahan, Kay mengatakan bahwa buku baru yang ia tulis juga menawarkan kepada mereka yang mengalami dinamika kompleks menjadi istri seorang pendeta.

“Kami sudah melewati masa-masa dimana saya menderita kanker payudara dan melanoma. Kami tetap bertahan di saat anak kami, Matthew, menderita gangguan jiwa dan bunuh diri. Dan sekarang kami tahu. Kami mengetahui bahwa kami adalah hal terbaik yang pernah terjadi satu sama lain,” ungkap Kay.

Sumber : christiantoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami