Buat Para Remaja, Ini yang Bisa Kamu Pelajari dari Kasus Mario si Korban Persekusi
Sumber: Blogger

Parenting / 8 June 2017

Kalangan Sendiri

Buat Para Remaja, Ini yang Bisa Kamu Pelajari dari Kasus Mario si Korban Persekusi

Lori Official Writer
3012

Belakangan ini, dunia maya kembali dihebohkan dengan kasus persekusi yang dialami seorang remaja 15 tahun berinisial PMA atau disebut Mario, warga Cipinang Muara, Jakarta Timur. Seperti ceritanya, remaja ini diintimidasi dan diserang secara verbal oleh sekelompok orang yang diketahui anggota dari salah satu lembaga sosial masyarakat yang marah karena Mario dinilai melakukan penghinaan terhadap tokoh agama yang mereka hormati melalui status Facebooknya.

Selain itu, Mario juga dipaksa untuk membuat surat pernyataan berisi pengakuan telah melakukan kesalahan. Setelah itu dia diancam untuk tidak mengulangi hal serupa jika tidak ingin mengalami perlakuan yang lebih buruk lagi.

Pasca penyerangan tersebut, seseorang kemudian mengunduh peristiwa itu di media sosial hingga akhirnya menjadi viral. Pihak kepolisian pun mendapat laporan mengenai kasus itu lewat video tersebut. Dua hari setelah kejadian, polisi akhirnya menangkap dua pelaku yang wajahnya tampak dalam video.

Sementara aksi ini dikecam keras oleh Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komisi Perlindungan Anak Nasional (KPAI). Kedua lembaga ini bahkan membantu proses pendampingan terhadap Mario dalam proses pemulihan pasca trauma.

Sebagaimana kita tahu, kasus Mario ini meluap karena tindakannya yang dinilai kurang tepat dalam menggunakan media sosial. Mario disebut stelah menyebarkan status penghinaan terhadap salah satu organisasi dan tokoh organisasi tersebut. Karena itulah anggota organisasi yang membacanya terpancing dan mulai bertindak secara langsung mengadili korban.

Terlepas dari kekeliruan Mario, sebagai korban yang masih di bawah umur, para pelaku tetap tidak lepas dari jerat pelanggaran hukum terkait Perlindungan Anak soal pengeroyokan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. Sementara terhadap Mario sendiri, belum dipastikan akan dinyatakan bersalah juga sebagaimana faktanya terkait status yang ditulisnya.

Selain kasus Mario, tentu saja masih banyak tindakan persekusi yang terjadi diluar sana yang menjerat kalangan remaja, baik di lingkungan sekolah dan masyarakat. Banyak remaja di luar sana yang mungkin menerima perlakuan yang tidak baik, diejek dan diperlakukan secara kasar bahkan jika hal itu terkait pandangan dan cara hidupnya yang benar, sebagaimana kasus yang menjerat remaja 18 tahun Afi Nihaya Faradisa karena tulisan-tulisannya.

Bayangkan kalau tindakan persekusi ini terjadi kepada anak-anak remaja Kristen, tindakan apa yang harus kita ambil? Apa sih yang Tuhan mau kita lakukan untuk menghadapi hal ini? Buat kamu para remaja, beberapa hal ini mungkin bisa jadi pertimbangan cara menghadapi tindakan persekusi.

1. Terus mengasihi orang-orang yang berbuat kasar kepadamu

Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi orang yang membenci kita (Matius 5: 44). Melalui kasih yang kita miliki, hati nurani mereka bisa tersentuh. Tindakan kasih dan kebaikanmu pun pasti akan terus menular bahkan akan membawa mereka semakin dekat kepada Tuhan.

2. Jangan membela diri, biarkan Tuhan yang jadi hakim atas mereka

Jangan membalas kejahatan dengan kejahatan pula atau ngotot membela diri dengan mengadili orang lain dengan caramu sendiri. Saat orang-orang mengejek dan melakukan kekerasan kepadamu, pergilah untuk mengadukan hal tersebut kepada pihak yang berwajib, bisa polisi atau Komisi Perlindungan Anak atau HAM. Jangan biarkan mereka terus menerus melakukan tindakan semena-mena tanpa adanya niat untuk menghentikan mereka dengan cara yang tepat.

3. Bagikan kasih Kristus dengan cara yang rendah hati

Jangan ngotot menilai diri lebih suci atau lebih benar dari orang lain. Jadilah rendah hati, terbuka dan ringan tangan untuk menolong orang lain. Meskipun mungkin mereka suka mengejek dan memusuhimu, jangan pula memusuhi mereka. Biarkan mereka melihat bahwa Kristus ada dalam hidupmu.

4. Berdoa bagi mereka

Setiap orang butuh doa, begitu juga dengan mereka yang menganiaya kamu. Yesuslah yang mengajarkan kita supaya mau berdoa bagi mereka yang memusuhi kita (Matius 5: 44). Karena itu, tetap minta bimbingan Roh Kudus supaya kamu mampu melakukannya.

Dan sebagai penutup, biarlah Matius 5: 16 bisa jadi ayat yang akan selalu mengingatkan kita untuk bertindak dengan tepat, sebagaimana dituliskan: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."”

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami