Duh, Pria Ini Serang Pendeta dan Jemaat Saat Gelar Pemberkatan Nikah di Gereja Spanyol
Sumber: Geller Report

Internasional / 7 June 2017

Kalangan Sendiri

Duh, Pria Ini Serang Pendeta dan Jemaat Saat Gelar Pemberkatan Nikah di Gereja Spanyol

Lori Official Writer
5227

Seorang pria muda berusia 22 tahun menerobos pintu masuk Gereja Katolik di Valladolid, Spanyol yang tengah menggelar prosesi pemberkatan nikah sembari meneriakkan kalimat ‘Allahu Akbar’ (Allah Maha Besar, red). Setiba di dalam gereja, pria itu lalu melempar ratusan jemaat dengan benda-benda yang ada di sekitar dan menyerang pendeta yang tengah berada di depan altar.

Akibat serangan membabi buta itu, prosesi pemberkatan nikah harus ditunda selama 20 menit. Sejumlah jemaat lalu bertindak dan mencoba menahan pria itu sebelum polisi tiba.

Tak lama kemudian, polisi pun tiba di lokasi dan menahannya. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 3 Juni 2017 lalu. Pria muda itu diidentifikasi berasal dari Maroko dan merupakan seorang mahasiswa yang tinggal di Valladolid. Polisi menyampaikan tidak menemukan bahwa pria tersebut membawa benda-benda tajam atau senjata dalam aksinya. Tapi pria itu diyakini punya riwayat perilaku yang tidak baik.

Terkait tindakannya itu, pria ini dijerat hukuman dalam bentuk denda karena melanggar undang-undang yang berkaitan dengan 'menganggu ketertiban umum dan melakukan  kejahatan yang mengganggu kehidupan beragama’.

Sementara pendeta gereja itu menyampaikan bahwa kejadian itu berawal dari sebuah percekcokan sekelompok orang di belakang gereja. “Tiba-tiba seseorang mulai berteriak dan menyerang di altar. Banyak orang saat itu, termasuk mempelai wanita menangis dan mereka mulai berhamburan keluar gereja karena kami tidak tahu apakah orang ini datang sendiri atau tidak, atau mungkin saja dia membawa senjata,” terangnya.

Sementara kedua mempelai yang saat itu tengah berada di altar tak bisa berbuat apa-apa selain menyaksikan semua hal yang terjadi dengan penuh ketakutan. Sesaat sebelum acara pemberkatan itu dilanjutkan, pihak kepolisian terlebih dahulu melakukan penyisiran dan memastikan gereja tersebut sudah aman.

Peristiwa ini tentu saja menggegerkan semua jemaat yang ada di sana. Motif penyerangan serupa memang sudah lazim digunakan para kelompok teroris dalam serangannya. Karena itu, wajar jika semua negara, termasuk gereja merasa was-was dengan aksi-kasi teroris yang merajalela. Karena itu, yuk mari bersatu hati dan terus berdoa tanpa lelah supaya semua negara aman dari segala bentuk serangan apapun.

Sumber : CT/jawaban
Halaman :
1

Ikuti Kami