Menjaga Hati, Apakah Ini Realistis atau Sesuatu Yang Mustahil Untuk Dilakukan?
Sumber: Trusting Or Tripping - WordPress.com

Kata Alkitab / 7 June 2017

Kalangan Sendiri

Menjaga Hati, Apakah Ini Realistis atau Sesuatu Yang Mustahil Untuk Dilakukan?

Puji Astuti Official Writer
12652

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. ~ Amsal 4:23

Kotbah tentang topik menjaga hati sudah sering kita dengar,namun banyak dari kita yang berkomentar, "Teorinya sih tahu, tapi melakukannya ngga semudah yang dikotbahkan." 

Masalah dan berbagai gesekan dengan orang-orang disekitar kita memicu berbagai emosi, dan bahkan hingga sakit hati. Tak jarang ada yang kepahitan dengan orangtua atau bahkan dengan pasangannya. Pada hal mereka hidup dalam satu rumah, setiap hari bertatap muka dan berinteraksi. Jadi, apakah Firman Tuhan yang memerintahkan kita untuk menjaga hati itu realistis atau hanya sebuah teori yang indah namun mengawang-awang?

Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita belajar bersama tentang beberapa hal ini:

Kesalahpahaman : Menjaga hati artinya kita tidak terganggu sama sekali oleh tindakan atau respon orang-orang disekitar kita.

Kebenarannya: Kita hanya manusia biasa

Wajar jika manusia memiliki emosi, contohnya sedih, marah, terluka, senang atau bahkan tertarik atau jatuh cinta dengan lawan jenis. Namun apa yang kita rasakan, tidak selalu harus diikuti dengan tindakan reaktif, contohnya jika kamu merasa marah, bukan berarti kamu harus meluapkannya dengan mencaci-maki orang yang membuatmu tersinggung. Sebab ada tertulis, "Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa." (Efesus 4:26). 

Dari pada menjadi reaktif, kamu harus menjadi responsif. Apa itu responsif? Responsif adalah reaksi yang positif dan sudah dipikirkan baik-baik dampak dan akibatnya. Dengan cara ini, hidupmu pun akan lebih sehat secara mental dan spiritual. 


Kesalahpahaman: Jika kamu merasa tertekan atau terluka, itu artinya sudah gagal

Kebenarannya: Terkadang kita perlu melewati proses untuk bisa melihat segala sesuatunya dengan lebih jelas

Kadang rasa sakit atau tertekan akan memunculkan siapa diri kita sebenarnya, atau bahkan memperlihatkan niat seseorang yang sesungguhnya. Rasa sakit adalah bagian dari proses kehidupan. Demikian juga dengan "melakukan kesalahan" dan rasa tertekan. 

Mengalami perasaan yang tidak menyenangkan adalah hal yang wajar dalam kehidupan, itu tidak selalu kamu melakukan sesuatu yang salah. Bahkan ketika kamu melakukan kesalahan, itu bukan akhir dari dunia. Jangan terjebak dalam rasa malu, rasa bersalah atau bahkan penyesalan. Satu-satunya pihak yang ingin kamu merasa seperti itu adalah Setan. 

Jika kamu gagal, belajarlah dari kesalahanmu dan bangkitlah kembali, coba kembali. Jika kamu jatuh dalam dosa, bertobatlah dan jangan pernah mengulangnya lagi. Jika kamu merasa sedih, dan terluka, datanglah pada Tuhan dan ijinkan Dia untuk memulihkanmu. 

Kesalahpahaman: Menjaga hati itu mustahil karena perasaan ngga bisa dikontrol

Kebenarannya: Kamu memang ngga bisa kendalikan emosimu, tetapi kamu bisa mengendalikan pikiran dan tindakanmu


Kamu ngga bisa mengendalikan perasaanmu, dengan siapa kamu tertarik atau kamu marah sewaktu seseorang melukaimu, tetapi kami bisa mengendalikan apa yang kamu pikirkan dan memilih bagaimana kamu bertindak. Pikiran dan tindakan akan mempengaruhi bagaimana perasaan kamu kemudian.

Ingatlah bahwa kamu bukan korban, jangan memiliki mentalitas korban, yaitu merasa tidak berdaya dan dikendalikan oleh emosimu. Milikilah mentalitas pemenang, orang yang bertindak tidak berdasarkan emosinya, tetapi berdasarkan pertimbangan yang matang dan telah memikirkan dampak tindakannya ke depan. 

Gunakanlah perasaan sebagai alat untuk lebih mengerti dirimu lebih baik lagi, bukan sebagai pengendali atau penentu dari tindakanmu. 

Menjaga hati itu penting

Jadi menjaga hati bukanlah tentang mengendalikan emosi tetapi mengendalikan pikiranmu. Kita harus terus menerus memeriksa pola pikir atau cara pandang kita dan menyelaraskannya dengan cara pandang Tuhan. 

Jadi jangan lupa untuk bertanya pada Tuhan ketika kamu merasakan sesuatu, apa yang Yesus pikirkan jika dalam situasimu, apa yang akan Dia lakukan. Bertanyalah pada-Nya, kamu mungkin akan terkaget-kaget dengan jawaban yang Dia berikan. 

Ingatlah kamu tidak menjalani hidup ini seorang diri, dan kamu tidak harus berjuang sendirian dalam menjaga hatimu. Ijinkan Roh Kudus hadir dan mengambil alih kendali hidup-Mu, dan berjalanlah bersama-Nya setiap hari. Percayalah, kamu akan mengalami berbagai kejutan yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. 

Sumber : Relevant Magazine
Halaman :
1

Ikuti Kami