Banyak orang tua
yang mungkin belum sadar dengan tanda-tanda akhir zaman yang sudah semakin dekat,
diantaranya adalah munculnya gejolak peperangan di mana-mana, munculnya ISIS dan
bagaimana banyak anak menjadi korban kekerasan. Sebagian lainnya dipersiapkan oleh
kelompok-kelompok teroris sejak dini; mengajarkan mereka untuk mengangkat senjat
dan membunuh. Parents, masih belum percaya jika hal ini benar-benar realita? Cari tahu apa yang sedang terjadi saat ini di berbagai negara.
Jadi sebelum
terlambat. Sebelum anak-anak kita jadi korban, ada baiknya mempersiapkan anak-anak kita sejak dini supaya siap menghadapi tantangan akhir zaman ini dengan baik.
1. Ajarkan soal pengenalan akan Tuhan dengan cara yang benar
Negara-negara
Eropa yang kita kenal dulu sebagai negara Kristen terbesar di dunia kini hanya tinggal
sejarah. Sekarang, hampir seluruh negara di sana justru sudah dikuasi oleh agama
Muslim. Apa sebab? Ya, hal utama yang jadi penyebabnya adalah karena banyaknya orang
tua yang abai mengajarkan soal isi Alkitab, doa dan pengenalan akan Tuhan kepada
anak-anak mereka. Akibatnya, anak-anak yang lahir di keluarga Kristen mudah terpengaruh
oleh pemikiran atau pandangan sekuler yang menyangkali bahwa Tuhan itu
benar-benar ada. Anak-anak dipengaruh pikirannya sdengan meyakinkan bahwa Tuhan hanyalah dongeng dan imajinasi bodoh semata.
Untuk itu adalah
penting bagi kita untuk mengajarkan anak-anak kita bahwa Tuhan itu nyata, bahwa
Dia adalah pencipta alam semesta ini dan yang memberikan kita kehidupan. Ajarkan
sanak soal pengenalan akan Tuhan lewat hal-hal sederhana di sekelilingnya,
seperti menyaksikan pegunungan yang tinggi menjulang, samudra raya yang luas membentang. Ingatlah mereka bahwa semua itu adalah hasil karya Tuhan nan indah dan menawan.
“Sebab apa
yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan
keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.” (Roma 1: 20)
Didiklah anak-anak
dengan mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab kepada Dia dalam segala aspek kehidupannya:
pikiran, kata-kata, tindakan, sikap dan segalanya. Tuhan adalah pribadi yang berkuasa atas segala sesuatu.
2. Firman Tuhan adalah kebenaran mutlak dan bukan cerita fiktif belaka
Setiap kali
anak-anak mengagumi hamparan pegunungan yang tinggi menjulang atau mengagumi bintang-bintang
yang berpijar luas di langit malam, hati mereka secara naluriah mengakui bahwa Tuhan
itu ada. Tapi hal itu tidak cukup untuk meyakinkan mereka soal siapa Tuhan itu.
Karena itu, bantulah mereka untuk mengenal Tuhan lewat hal-hal nyata yang di
sekitar mereka. Salah satu alat yang bisa digunakan adalah Alkitab. Kitab Suci adalah
sumber untuk membuktikan kepada anak bahwa sosok Tuhan itu hidup dan nyata. Di sana dituliskan dengan jelas soal karakter dan kepribadian Tuhan itu sendiri.
Di beberapa
bagian Alkitab, kita juga bisa menemukan kebenaran sejati lainnya seperti perbuatan
Tuhan yang ajaib atas sejumlah orang, kuasa-Nya yang tak terbatas, keadilan-Nya, murka-Nya, kedaulatan-Nya, dan berkat-berkat-Nya atas semua orang.
Penting
sekali bagi setiap keluarga untuk memulai kebiasaan bersekutu bersama merenungkan
firman Tuhan setiap hari. Melibatkan anak-anak untuk tenggelam dalam pencarian akan Tuhan lewat firman-Nya setiap hari.
3. Pengorbanan Yesus adalah bukti nyata kasih sejati Tuhan atas dunia
Di jaman modern
ini, banyak orang tua juga yang mungkin sudah mulai berpikiran modern dan menganggap
bahwa ajaran Kristen itu sudah kuno dan ketinggalan jaman. Karena itu, mereka cenderung
mengajarkan anak-anak mereka soal moral, kebaikan, berbagai keterampilan supaya
tumbuh menjadi anak yang unggul kelak. Tapi tahukah kamu bahwa hanya mengajarkan
anak soal hal itu saja tidaklah cukup. Anak-anak perlu diajarkan soal tujuan hidup
mereka. Untuk apa mereka hidup dan siapa mereka? Di dalam kekristenan jelas sekali
disebutkan bahwa semua orang yang percaya kepada-Nya akan disebut sebagai anak-anak
Allah. Sebagai anak, semua orang dipanggil untuk melakukan kehendak-Nya di bumi
seperti di surga. Menjadi anak-anak yang unggul diantara anak-anak lainnya memang
bagus. Tapi bukan berarti itu itu saja yang harus dikejar oleh anak-anak kita kelak ketika mereka dewasa.
Orang tua harus
mengajarkan bahwa pengorbanan Yesus di kayu salib adalah bukti nyata kasih
Tuhan atas manusia. Karena itulah, semua orang percaya dipanggil untuk menjadi rekan
sekerja Tuhan; menghadirkan kerajaan Tuhan di dunia. Tentu saja kerajaan yang
dimaksud adalah sebuah tempat yang dipenuhi oleh sukacita, perdamaian dan kehidupan
yang penuh dengan kasih. Tak peperangan, konflik, perseteruan, persaingan, kejahatan dan hal buruk lainnya. Inilah yang harus kita ajarkan.
Ajarkan pula
bahwa kita juga akan mendapatkan upah iman yang kekal yaitu kehidupan kekal di
dalam surga. Hal ini akan kita dapatkan jika kita tetap berpegang teguh di dalam kebenaran firman Tuhan (Roma 5: 8).
Pekerjaan sebagai
orang tua memang tidak mudah. Sebab ketika kita dipercayakan Tuhan keturunana yaitu
anak, itu artinya kita diberi mandat untuk mendidik anak-anak kita menjadi anak-anak
yang mengasihi Tuhan dalam hidup mereka. Itu sebabnya menjadi sebuah kegagalan bagi
orang tua jika anak-anaknya justru jauh dari jalan Tuhan. Untuk mencegah hal
ini terjadi pada anak-anak kita, adalah penting supaya kita bertekun menyampaikan
pesan injil kepada mereka. Ajarkanlah Yohanes 3: 16 kepada mereka sebagai dasar
iman mereka.
Tuhan adalah
hal yang paling berharga dalam hidup. Ini adalah kebenaran yang harus anak-anak
kita tahu supaya ketika tantangan akhir zaman ini semakin dekat, mereka bisa bertahan
untuk menjadi saksi-saksi Tuhan di dunia.