3 Alasan Utama Kenapa Kita Harus Berhati-hati Dengan ‘Perkataan’  yang Kita Dengar
Sumber: www.mind-shake.com

Kata Alkitab / 29 May 2017

Kalangan Sendiri

3 Alasan Utama Kenapa Kita Harus Berhati-hati Dengan ‘Perkataan’ yang Kita Dengar

Lori Official Writer
9307

Tanpa kita sadari, perkataan kita punya kuasa loh. Karena melalui perkataan kita bisa mempengaruhi orang lain, baik untuk tujuan yang baik, memberi dukungan kepada orang-orang yang lemah dan bahkan memberi motivasi dan inspirasi bagi orang yang kehilangan mimpi-mimpi mereka. Tapi di sisi lain, perkataan juga bisa melakukan hal sebaliknya membawa orang lain memilih jalan yang salah, mematahkan harapan dan membuat orang lain semakin jatuh dalam kelemahan.

Karena itu kalau kita tidak berhati-hati, kita bisa terpengaruh dan dipengaruhi oleh kata-kata orang di sekitar kita. Dalam Amsal 18: 21 dituliskan, “Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”

Berikut 3 alasan kenapa kita harus berhati-hati dengan setiap perkataan orang lain yang kita dengar:

1. Karena perkataan bisa mempengaruhi pikiran

Pernah dengar kalimat ‘sindrom lagu terakhir’ atau ‘L.S.S’? Hal ini disebut juga dengan sindrom lagu dimana sebuah lagu bisa terngiang-ngiang lama di pikiran berjam-jam atau bahkan sampai berhari-hari. Meskipun lagu yang kita dengar sederhana, tapi lagu yang biasanya terdengar catchy, beritme, ngebite dan punya lirik yang bagus akan lebih mudah mempengaruhi otak kita.

Demikian cara kerja perkataan yang kita dengar. Saat kita mendengarnya secara teratur dan berulang-ulang, bisa jadi kata-kata itu akan melekat kuat dipikiran kita. Jadi, kalau kita mendengar kata-kata yang salah, baik yang dinyanyikan atau diucapkan, kemungkinan kita akan sulit untuk mematuhi peringatan dalam Filipi 4: 8, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

2. Perkataan mempengaruhi iman kita

Alkitab menyampaikan kepada kita kalau ‘orang yang baik mengeluarkan yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik’ (Lukas 6: 45). Ayat ini memberi kita peringatan bahwa apa yang kita dengarkan mengisi hati dan pikiran kita, dan saat perkataan itu sudah menguasai pikiran kita masa secara otomatis akan mempengaruhi pilihan kita.

Kalau orang percaya tidak mendengar hal yang baik dan cenderung terbuka dengan hal-hal yang tidak baik, cepat atau lambat orang itu pun akan terpengaruh juga. Tak hanya pikiran, bahkan iman kita juga bisa terpengaruh. Saat perkataan buruk itu sudah berhasil mengambil alih tempat di dalam hati kita, itu saatnya kita akan mulai mengalami perubahan dari sudut pandang. Kita mulai berkompromi dengan hal-hal yang salah dan yang merusak hidup kita sendiri.

3. Perkataan bisa membangun atau menjatuhkan

Perkataan baik yang kita dengar memang sangat baik untuk membangun kita bertumbuh dalam iman. Tapi sebaliknya, perkataan yang buruk atau tidak baik justru bersifat menghancurkan dan menjatuhkan.

Jadi, sangat penting bagi kita untuk bisa meredam diri mengucapkan kata-kata yang mengandung kutukan atau sumpah. Jangan pernah mau mendengar kebohongan dan argument yang memecah belah, karena pengaruhnya sangat merusak iman kita. Untuk itulah firman Tuhan menolak orang-orang yang hidup dengan perkataan yang penuh kutukan dan mengandung kebencian yang memecah belah (Titus 3: 9-11).

Itu sebabnya Tuhan meminta kita untuk mencari nasihat dari firman Tuhan dan kebenaran-Nya karena melalui hal itulah kita diberkati.

“Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.” (Mazmur 1: 1-3).

Sumber : Christiantoday.com/Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami