Sadis! 9 Orang Kristen Filipina, Diikat Bersamaan dan Ditembak Mati Teroris
Sumber: Daily Star

Internasional / 26 May 2017

Kalangan Sendiri

Sadis! 9 Orang Kristen Filipina, Diikat Bersamaan dan Ditembak Mati Teroris

Lori Official Writer
9164

Sebanyak 9 sandera yang ditangkap kelompok teroris Maute yang berafiliasi dengan ISIS ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan pada Kamis (25/5). Semua korban ditemukan tak lagi bernyawa dengan kondisi tertembak dan terikat dalam satu tali yang sama di rerumputan.

Kabar yang dilansir dari Mail Online ini menyampaikan, seluruh korban diyakini adalah warga Kristen Marawi. Warga desa yang menemukan para korban mengaku tak berani memindahkan mayat tersebut karena takut dengan kelompok ISIS yang masih berkeliaran di daerah tersebut.

Kabar pembunuhan brutal ini menyebar setelah teroris Maute menculik seorang pastor Katolik berserta beberapa jemaat paroki lainnya dan membakar Katedral Our Lady Help of Christians di Marawi pada Selasa (23/5) lalu. Sang pastor diidentifikasi bernama Teresito Suganob.

Atas peristiwa itu, Koferensi Uskup Kaatolik Filipina (CBCP) mendesak pemerintah untuk menjamin keselamatan para sandera. Uskup Agung Gereja Katalik setempat, Kardinal Quevedo pun menyerukan permohonannya. “Saya berdoa untuk keamanan semua sandera. Saya memohon hati nurani para penyandera untuk tidak menyakiti orang-orang yang tidak bersalah seperti yang diajarkan oleh ajaran Islam. Saya mengajukan permohonan kepada para pemimpin agama Islam untuk membujuk penyandera membebaskan sanderaan tanpa cedera,” ucapnya.

Sementara beberapa jam sebelum penculikan tersebut, bentrokan pecah antara pasukan militer Filipina dengan kelompok Maute. Kekacauan mulai pecah saat militer meluncurkan ‘operasi bedah’ untuk menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin kelompok Jihadis Abu Sayyaf, yang dilindungi oleh kelompok Maute pada hari Selasa sore.

Kekacauan semakin menjadi-jadi setelah kelompok Maute memasang bendera ISIS di seluruh kota. Ribuan warga terpaksa melarikan diri setelah teroris mengambil alih sebuah rumah sakit pemerintah, membakar beberapa gedung, dan menduduki beberapa daerah di Marawi.

Warga bahkan menyampaikan bahwa kelompok tersebut memanggil orang-orang dari jalanan dan memaksa mereka untuk bergabung dengan ISIS. “Beberapa dari mereka mengetuk pintu kami, beberapa mencoba masuk tapi kami mengunci pintu gerbang kami,” ucap Amir Sumalih, seorang penduduk yang tinggal dekat dengan rumah sakit tersebut.

“Mereka tidak menembak warga sipil, mereka berteriak menggunakan megafon dengan memaksa mereka untuk bergabung dengan ISIS dan berjihad,” lanjutnya.

Sementara bentrokan antara militer dan kelompok Maute menjatuhkan korban di kedua belah pihak. Sebanyak lima tentara dan dua polisi tewas, sementara dipihak Maute sebanyak 13 anggotanya tewas.

Pada Kamis, 25 Mei 2017, Angkatan Bersenjata Filipina kembali mengerahkan sekitar 100 pasukan didukung oleh helikopter guna merebut Marawi dari tangan Maute.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte sendiri telah menyatakan kondisi darurat militer selama 60 hari di Mindanao, pulau yang dihuni oleh 22 juta penduduk. Ia bersumpah akan segera bertindak keras terhadap kelompok teroris tersebut.

“Jika saya pikir kalian harus mati, kalian akan mati. Jika kalian melawan kami, kalian akan mati. Jika ada pembangkangan secara terbuka, kalian akan mati,” ucap Duterte.

Sementara dirinya menyampaikan kepada seluruh warga di kota darurat ISIS itu untuk tetap tenang dan tidak keluar rumah. 

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami