Bulan madu
jadi momen paling menyenangkan bagi pasangan yang baru menikah sebelum menjalani
pernikahan yang tak lekang oleh berbagai tanggung jawab, mulai dari menjadi orang tua, mengurus kebutuhan keluarga, anak-anak dan sebagainya.
Tentu saja semua
pasangan menikah berharap bisa menjalani pernikahan seperti manisnya bulan madu.
Bukan tidak mustahil memang hal itu terjadi! Salah satu rahasia untuk memiliki pernikahan
yang selalu dipenuhi cinta dan kebahagiaan terletak pada seorang istri. Istri menjadi
penentu apakah pernikahannya bahagia dan penuh cinta, atau malah sebaliknya membuatnya berantakan dan hancur.
Karena itulah
semua istri memiliki tanggung jawab untuk mempelajari keterampilan untuk menjaga
cinta dalam pernikahannya tetap langgeng dan abadi. Berikut 5 tips yang yang bisa dilakukan supaya pernikahan seperti berbulan madu setiap hari.
1. Hormatilah suamimu
Suami perlu
dihormati sebagaimana istri perlu dicintai. BUkan berarti istri harus selalu
setuju dengan suaminya, pasti kadang kala kamu juga nggak akan melakukannya! Tapi
yang harus dilakukan seorang istri adalah menaruh hormat kepada setiap
pemikiran suaminya. Jangan mencoba untuk mengoreksinya karena hal itu hanya akan
membuat suami merasa direndahkan. Percayalah, rasa hormat inilah yang jadi
kunci keharmonisan banyak rumah tangga yang sudah puluhan tahun melewati pernikahan.
2. Ekspresikan keinginan kepada suami
Salah satu kebiasaan
buruk yang dilakukan seorang istri baru adalah saat dirinya masih belum
terlatih untuk mengeluhkan segala macam kekacauan yang terjadi di sekitarnya kepada sang suami. Misalnya, ‘Sayang, dapur ini kog berantakan sekali!”
Tentu saja setiap
istri berharap suaminya mulai bereaksi dan mulai membantu sang istri
membereskan dapur. Tapi sayangnya hal itu tidak pernah terjadi. Karena itulah,
setiap istri harus memahami terlebih dahulu bahwa pria paling nggak suka kalau kita
suka mengeluh atau cerewet. Jadi gantilah omelan di atas dengan kalimat yang lebih positif, seperti “Sayang, aku lebih suka kalau dapur ini sedikit rapi dan bersih.”
Jika kamu ingin
suamimu membahagiakanmu, ungkapkanlah keinginanmu dengan cara yang lebih
positif. Apapun keinginanmu jika diungkapkan dengan cara yang benar pasti dia akan, setidaknya, berusaha melakukannya untukmu.
3. Jadilah pendengar setia
Terkadang kamu
memang harus menghadapi tipe suami yang suka membuat keputusan yang tidak masuk
akal. Dia mungkin mengatakan bahwa dia akan segera berhenti dari pekerjaannya karena dia punya masalah dengan atasannya.
Tentu saja hal
itu sangat menakutkan. Kamu mulai berpikir, “Bagaimana dengan masa depan kita
ke depan kalau suamiku pengangguran?” Ya, pasti kamu bergejolak ingin menyampaikan
pendapatmu; baik menolak atau menyetujuinya. Tapi ingatlah bahwa setiap orang butuh
hanya untuk didengarkan dan dipahami. Mendengarkan sang suami tanpa menimbang dengan
pendapat kita sendiri adalah cara yang paling tepat untuk menyelamatkan hubungan
dari amarah dan emosi yang bisa saja meledak. Dan salah satu cara yang bisa dilakukan
istri adalah dengan menggunakan dua kata ini. “Aku mendengarkanmu.” Bukan, “Aku mendengarmu, tapi…..”
4. Lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia
Seorang istri
mencoba bermain golf karena suaminya menyukainya. Dia mulai belajar, membeli seperangkat
alat-alat golf dan mulai berlatih. Sang istri berpikir itu adalah cara yang terbaik
untuk bisa selalu bersama dengan suaminya. Padahal di sisi lain, dia justru rindu
menghabiskan waktu pergi ke kelas dansa. Meski dia sudah berusaha keras, sang istri tetap saja nggak bisa menikmati bermain golf.
Nggak ada pasangan
yang merasa lebih bahagia karena dia harus terpaksa melakukan hobi pasangannya sekalipun
dia tidak menyukainya. Jadi, jangan pernah memaksakan diri untuk membahagiakan pasanganmu.
Lakukanlah apa yang membuatmu dan pasanganmu bahagia. Kamu tidak perlu membohongi diri dengan menikmati sesuatu bersama pasangan padahal sebenarnya tidak.
5. Bangun komunikasi secara rutin dengan pasangan
Ketika seorang
istri menjadikan suaminya sebagai satu-satunya sumber dukungan emosional, sang
suami pasti akan merasa mulai lelah dan tertekan. Istri bahkan hanya akan merasa
lebih sakit dan menderita. Hal itu disebabkan karena kita egois.
Dalam
sebuah pernikahan, dibutuhkan komunikasi dua arah. Suami tidak hanya perlu
mendengarkan curhatan sang istri. Tapi istri juga harusnya bisa menjadi tempat bagi
suami untuk saling berbagi. Pernikahan yang berhasil terjadi karena adanya komunikasi
yang baik antara suami dan istri.