Mendesak, Franklin Graham Dorong Umat Kristen Terjun ke Politik

Internasional / 18 May 2017

Kalangan Sendiri

Mendesak, Franklin Graham Dorong Umat Kristen Terjun ke Politik

Budhi Marpaung Official Writer
3626
Penginjil Franklin Graham mengatakan bahwa dia yakin bahwa agama Kristen di Amerika Serikat telah diserang dan dipinggirkan oleh media-media yang "anti-Kristus" dan pemerintahan liberal dan inilah saatnya umat Kristen untuk menjadi lebih aktif dalam dunia politik.

Graham mengungkapkannya saat membahas iman, politik dan kebebasan beragama di Negara Bagian Nashville saat mengunjungi Tennessee dalam acara bertajuk "a call to prayer”", Selasa (16/5).

"Satu-satunya harapan bagi negara kita adalah Tuhan, bukan Partai Republik, bukan Partai Demokrat," ujar Graham dalam sebuah wawancara via telepon dengan USA TODAY NETWORK-Tennessee.

Lebih lanjut putra dari Billy Graham tersebut mengajak umat Kristen di Amerika Serikat di manapun berada untuk berdoa dan memilih, serta ambil bagian dalam pencalonan sebagai pimpinan di wilayah mereka masing-masing.

Graham memandang jika orang-orang Kristen hanya mau terus duduk tenang di bangku gedung gereja maka itu justru akan menempatkan praktik keimanan mereka di dalam bahaya.  

Sebagai contoh, sambung Graham, insiden pada 2013 lalu dimana pemilik toko kue Oregon bakery Sweet Cakes, Aaron dan Melissa Klien diputus bersalah oleh The Oregon Bureau of Labor and Industries (pihak otoritas di Oregon terkait buruh dan pendindustrian, red) karena menolak untuk menerima orderan untuk acara pernikahan pasangan sejenis atas dasar keyakinan agama.  

Sebagai sanksinya, pasangan Klien harus membayarkan uang ganti rugi sebesar $135.000 atau sekira Rp 1,8 Miliar kepada pasangan homoseksual.  

Atas peristiwa itu, bisnis keluarga Klein tersebut akhirnya gulung tikar pada 2016.

Kasus yang menimpa keluarga Klein, menurut Graham, sudah terjadi di seluruh Amerika Serikat. Oleh karenanya, ia benar-benar mendorong umat Kristen agar ambil langkah nyata.

“mari kita berdoa dan mengajak orang-orang Kristen untuk terlibat di dalam politik," pungkas Graham.

Sumber : usatoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami