Gereja HKBP Karang Bahagia Di Segel, Jemaat Teguh Untuk Terus Beribadah Walau Diluar

Penyegelan gereja terjadi kembali, kali ini dialami oleh jemaat Gereja HKBP Karang Bahagia, Bekasi. Penyegelan ini  dilakukan oleh pemerintah daerah pada bulan 5 Mei 2017 lalu. Karena jemaat  tidak memiliki tempat ibadah lain tetap melakukan ibadah di ruang terbuka di dekat lokasi, namun mendapat tekanan dari kelompok ormas tertentu. 

Menurut jemaat Gereja HKBP Karang Bahagia, sebelumnya mereka beribadah di rumah kontrakan 3 pintu milik Yeni Mustika sebab mereka menyewa tempat itu selama satu tahun. Awalnya warga sekitar tidak keberatan dengan keberadaan gereja tersebut, bahkan panitia pembangunan sudah mendapatkan tanda tangan dari 149 warga sekitar dan juga dari RT /RW untuk mengurusan surat ijin mendirikan bangunan. 

Namun pada Natal 2016 lalu, tentangan mulai muncul, bahkan ada tekanan untuk menutup gereja melalui demo massa dari orang-orang yang berdomisili jauh dari tempat gereja itu berdiri. Karena tekanan tersebut  akhirnya Kepala Desa dan Juga Camat Karang Bahagia tidak mengijinkan berlangsungnya ibadah dan juga menghentikan pengurusan IMB untuk rumah ibadah tersebut. 

"Kebebasan beribadah tidak dibatasi di negeri ini. Kami berserah kepada Tuhan, tetapi kami akan terus beribadah," demikian ungkap Edward Pandjaitan, pemimpin Gereja HKBP Karang Bahagia, seperti yang dikutip oleh TheJakartaPost.com.

Kasus penutupan dan penyegelan rumah ibadah ini bukanlah yang pertama, masalah ijin mendirikan bangunan gereja menjadi salah satu celah untuk melakukan tekanan. Tentu dari sisi gereja harus memperhatikan hal ini, namun pemerintah juga perlu menindak tegas setiap provokasi dan tekanan oleh pihak-pihak tertentu sehingga kebebasan beribadah dan beragama tetap terjamin seperti yang diamanatkan oleh konstitusi negara Indonesia. 

Sumber : Berbagai Sumber

Halaman :

1

1. Cahaya Bagi Negeri
2. Tema Paskah 2024
3. Daily Devotional
4. Ayat Alkitab
5. Kisah Nyata

Related Articles