Tetap Setia Baik Dalam Sehat Maupun Sakit
Sumber: www.gettyimages.com

Marriage / 26 April 2017

Kalangan Sendiri

Tetap Setia Baik Dalam Sehat Maupun Sakit

Lori Official Writer
8103

Keluarganya datang ke Amerika dari Swedia. Dia tampil dengan penampilan khas Skandinavia. Dia punya rambut pirang dan panjang, mata biru, kaki yang panjang ramping, kulitnya lembut. Dia cantik sekali. Dia adalah seorang fotografer profesional di kampung halamannya. Dengan kecantikan yang dia punya, dia pun mempromosikan bisnis yang dijalankannya dengan fotonya sendiri.

Kecantikan yang dia punya tak hanya dari penampilan fisiknya. Dia dibesarkan oleh orang tua Kristen yang hebat. Karena itulah dia tumbuh menjadi seorang wanita Kristen yang berintegritas, jujur dan berkarakter yang baik. Di acara pertunangannya, adiknya menjadi sosok yang paling mengenalinya dari siapapun. Dia mengaku kalau sang kakak nggak pernah berbohong sekalipun.

Semua temannya menyampaikan hal yang sama tentang dirinya. Dia adalah wanita termanis yang pernah mereka kenal. Dia nggak pernah mengucapkan kata-kata kasar pada siapapun. Karena itulah semua orang sangat senang berada di dekatnya.

Lalu dia pun bertemu seorang pria dan mereka mulai berkencan. Pria itu benar-benar jatuh cinta dengan kecantikan dan karakternya. Pria itu jatuh cinta padanya dan menghabiskan setiap momen selama empat tahun. Mereka pun saling berkomitmen dan saling percaya hingga pada masa mereka akan mengakhiri hubungan di pelaminan.

Seminggu setelah mereka lulus kuliah, mereka memutuskan untuk menikah. Dalam kehidupan pernikahan, mereka akan melakukan kegiatan bersama mulai olahraga bersama, jalan-jalan, naik sepeda, ke bioskop, makan pizza, nonton TV bersama. Pokoknya mereka melakukan semua kegiatan yang biasanya dilakukan pasangan menikah.

Dia mulai mengajar di sebuah sekolah selama setahun dan kemudian menjadi salah satu pemimpin di sebuah perusahaan bedah. Suatu hari, saat dia bekerja, tanpa alasan yang jelas, dia kehilangan keseimbangan dan terjatuh di lantai. Dia kemudian mencoba bangkit dan mulai menemui dokter saraf.

Keesokan harinya, peristiwa yang sama terjadi kembali. Dia tak tahu kenapa. Dan kali ini, dia tak lagi bisa bangkit. Dia kehilangan semua rasa di kakinya. Kakinya benar-benar mati rasa. Lalu, suaminya segera datang ke kantor dan menjemputnya. Sang suami bahkan mengangkatnya di pelukannya dan membawanya ke rumah sakit. Setelah enam hari di rumah sakit, dokter memberitahu kalau wanita muda nan cantik ini menderita Multiple Sclerosis dan kondisi itu tampaknya akan terus memburuk.

Pasangan muda yang baru saja menikah selama 18 bulan ini diperhadapkan pada tantangan yang baru. Semua rencana masa depan mereka berubah total, begitu juga dengan kebiasaan mereka sehari-hari. 

Selama 30 tahun berlalu, kondisi kesehatan wanita ini memang semakin memburuk. Dia harus memakai steroid (bukan jenis steroid yang digunakan para atlet tapi yang anti-inflamasi). Tulang-tulangnya menjadi rapuh, rentan pecah. Wajahnya semakin bengkak dan membengkak dan dia bahkan tidak bisa menggunakan make-up. Kondisinya fisiknya berantakan. Dia benar-benar membutuhkan seseorang yang tinggal dengannya selama 24 jam sehari.

Kalau sama pasangan ini tak saling mencintai dengan cinta yang tulus dan berkomitmen kuat kepada Tuhan untuk saling mengasihi, pernikahan ini bisa saja tak akan bertahan lama. Karena sebagian besar pasangan yang mendapati suami atau istri mereka jatuh sakit dan menderita secara fisik pasti akan memilih meninggalkannya. Sebagian lainnya, menyerah dengan tanggung jawab untuk merawat pasangannya yang sakit terus menerus. Tapi hal itu tidak terjadi bagi pasangan ini. Sang suami tetap setia merawat istrinya yang tak lagi bisa melakukan apa-apa.

Wanita muda yang lumpuh dan tak lagi bisa melakukan apa-apa itu bernama Lynda Langerfeld. Sementara sang suami David Langerfeld bukanlah seorang pahlawan. Tapi mereka adalah anak-anak Tuhan yang melakukan apa yang seharusnya mereka lakukan terhadap pasangannya. Menepati janji suci yang diucpakna setiap pria dan wanita ucapkan di hadapan Tuhan di hari pernikahan mereka yaitu komitmen cinta bahwa mereka akan ‘tetap setia baik dalam sehat maupun sakit’.

Film-film Hollywood sering kali menggambarkan sosok pahlawan yang mengorbankan nyawanya bagi ‘tokoh wanita’ yang ada di film. Dan di mata dunia dia adalah pahlawan. Tapi di mata Tuhan, dia adalah orang biasa yang berkorban sehingga setiap orang Kristen yang berkomitmen terhadap pasangannya seharusnya melakukannya. Pengorbanan adalah komitmen dalam cinta. Kita bukanlah pahlawan yang bisa dengan setia dan berkomitmen pada pasangan kita. Tapi melakukannya karena Tuhan telah memanggil kita untuk setia kepada suami atau istri kita masing-masing dalam kondisi apapun, baik sehat maupun sakit. 

Sumber : Crosswalk.com
Halaman :
1

Ikuti Kami