Terlalu Bersikap Begini Malah Bakal Bikin Pasanganmu Nggak Betah
Sumber: http://theflysociety.us

Marriage / 24 April 2017

Kalangan Sendiri

Terlalu Bersikap Begini Malah Bakal Bikin Pasanganmu Nggak Betah

Lori Official Writer
4191

Mendambakan segala sesuatunya sempurna dan baik memang sesuatu yang didamba-dambakan banyak orang. Setiap orang pun berusaha untuk mendapatkannya dalam hidup. Tapi salahnya, dalam sebuah pernikahan sikap perfeksinis ini malah hanya akan membuat pasangan-pasangan nggak betah. Kog bisa?

Karena dengan berjuang menjadi sempurna, kita mengakui diri kita tak sempurna sebagai manusia dan berusaha untuk memperbaikinya. Kita akan terus menerus fokus pada hal itu dan bahkan menjadikannya prioritas dan melupakan hal yang lebih penting dari itu yaitu menjadi bahagia dengan apa adanya kita.

Ingatlah bahwa kita bukan pribadi yang sempurna. Kita tidak akan pernah bisa sempurna. Yesus lah yang sempurna. Kita mungkin bisa berjuang untuk menjadi sempurna seperti Dia, tapi hal itu hanya bisa kita alami saat kita mau merendahkan diri dan sampai kita berdiri di hadapan-Nya.

“Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang saleh: yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa!” (Pengkhotbah 7: 2)

“Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah..” (Roma 3: 23)

Tuhan merancangkan pernikahan untuk satu tujuan yang sempurna. Pernikahan itu sendiri tidaklah sempurna. Saat kita menempatkan harapan yang tidak realistis pada pasangan kita atau kepada diri kita sendiri, kita hanyalah menyusun kegagalan kita sendiri. Menuntut pasangan kita supaya menjadi sempurna sangatlah tidak adil. Demikian pula saat kita menuntut diri menjadi pribadi yang sempurna, kita hanya melakukan hal yang sia-sia saja. Kita hanya akan menimbulkan keragu-raguan yang keliru atas kasih Tuhan bagi kita yang tidak sempurna.

Bagi kamu yang ingin menjadi sempurna, semua yang perlu kita lakukan adalah mengikuti jalan Tuhan. Jika kita menempatkan hati kita di tangan sang juru slamat, Dia yang akan memimpin kita di mana dan kemana pun kita akan pergi. Letakkanlah semua kelemahan ita di bawah kaki-Nya dan ijinkan Dia memimpin kita. Bersukacitalah karena pasanganmu mengasihimu dalam segala kelemahan dan tanpa syarat.

“Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; janji TUHAN adalah murni; Dia menjadi perisai bagi semua orang yang berlindung pada-Nya.” (Mazmur 18: 30)

Kita dipanggil untuk saling mengasihi. Kita dipanggil untuk mengasihi orang-orang di sekitar kita dan bahkan musuh kita. Jika kita mengasihi sepenuh hati, maka kita mengikuti rencana sempurna yang Tuhan sudah sediakan bagi masing-masing kita.

Sebagaiama kita tahu, sikap perfeksionis sangat mustahil untuk mendapatkan kemuliaan dan kasih karunia Tuhan. Kita perlu memahami kekuatan pengampunan, terutama dalam pernikahan. Menilai pasangan kita dari kekurangannya hanya akan menimbulkan perselisihan. Dan menilai diri kita sendiri hanya akan membuat kita hidup di bawah tekanan yang tidak perlu. Sesungguhnya kita adalah pribadi yang dikasihi dan yang perlu kita lakukan adalah memberikan kasih yang sama bagi orang lain.

Kita mau menikahi pasangan kita bukan karena dia sempurna, tapi karena dia sanggup mengasihi kita. Jangan biarkan sikap perfeksionismu menghancurkan pernikahanmu. Karena kesempurnaan hanya ada pada Tuhan. Kita menikahi pasangan kita karena memang kita mengasihi dia, bukan karena apa yang dia bisa lakukan.

"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Matius 7: 1-2)

Sumber : Christianmingle.com
Halaman :
1

Ikuti Kami