Ayah Ini Harus Relakan Kematian Anak yang Ubahkan Hidupnya Karena Sakit Kanker
Sumber: Sosharethis.com

Kata Alkitab / 18 April 2017

Kalangan Sendiri

Ayah Ini Harus Relakan Kematian Anak yang Ubahkan Hidupnya Karena Sakit Kanker

Lori Official Writer
4373

Sekembalinya dari medan perang di Irak, hidup veteran Bill Kohler mengalami guncangan. Dia tak lagi mampu menjalani hidupnya dengan normal karena itulah dia menenggelamkan diri pada minum-minuman keras. Tapi Tuhan akhirnya mengubahkan hidup Bill sepenuhnya setelah kelahiran putranya Ayden.

“Seluruh duniaku berubah. Dia menyelamatkan hidupku. Aku hanya memfokuskan diriku untuknya. Setelah kelahirannya, sejumlah hal baik pun mulai terjadi. Aku akhirnya menjalani terapi,” ucap Bill.

Seiring waktu, Ayden kecil tumbuh menjadi bocah yang menyenangkan dan baik hati. Dia tak pernah diam, dia suka bermain olahraga. Tapi kebahagiaan Bill hanya berlangsung sampai Ayden berusia 10 tahun.

Pada suatu hari, Ayden tiba-tiba pingsan saat sedang latihan sepak bola. Ayden segera dilarikan ke rumah sakit. Awalnya, dokter memperkirakan kalau Ayden hanya mengalami gegar otak. Tapi seiring waktu, kesehatan Ayden justru makin memburuk. Dia mulai hilang ingatan dan keterampilan verbalnya.

“Dia sangat lemah. Aku harus membawa dia kemana-mana. Dia tidak bisa berjalan. Dia kehilangan fungsi motorik, bahkan dia sering kali tidur. Tatapan matanya kosong, seolah-olah dia tak ada,” terang Bill.

Setelah menjalani pemeriksaan kembali, dokter pun menemukan kalau Ayden ternyata mengidap tumor otak yang disebut diffuse intrinsic pontine glioma (DIPG). Dokter bahkan hanya memprediksi Ayden bisa bertahan hidup selama 1 tahun.

Bill pun bertekad untuk menciptakan kenangan manis sepanjang sisa waktu yang dimiliki Ayden dengan petualangan. Ayden dan Bill kadang pergi berburu, memancing, dan bahkan menonton pertandingan gulat.

“Kami mencoba apa yang bisa kita coba lakukan selama Ayden masih ada,” kata Bill.

Seiring menurunnya kondisi kesehatan Ayden, mereka pun semakin sulit untuk melakukan sesuatu. Bill hanya bisa mendampingi putranya itu sepenuhnya. “Tak peduli bagaimana pun kondisimu putraku, aku akan selalu berada di sampingmu. Sepenuhnya,” ucap Bill.

Hati Bill tercabik-cabik ketika Ayden bertanya bagaimana jika nantinya dia akan meninggal. Tapi dengan keteguhan imannya, Bill hanya menjawab putranya itu bahwa segala sesuatu ada di tangan Tuhan.

Ya, pada akhirnya Bill tahu bahwa jawaban atas pertanyaan Ayden sudah dijawab oleh Tuhan. Tuhan sudah menyembuhkan Ayden dengan membawanya pulang. Sembari meratapi tubuh Ayden yang tak lagi bernyawa, Bill berkata “Maaf karena tak bisa berbuat banyak. Berlarilah kembali. Bermainlah kembali…Kau sudah menunjukkan tujuan hidupku.”

Ya, kita tahu bahwa Ayden memang sudah mendapatkan kesembuhan sempurna dari Tuhan. Tapi memang, sebagai manusia biasa hati kita pasti akan dipenuhi dengan kesedihan mendalam.

Saat ini, Ayden tak lagi ada bersama-sama dengan seluruh keluarganya. Tapi lewat kematian Ayden, Bill menyadari satu hal bahwa Tuhan akan selalu menggunakan rasa sakit untuk menunjukkan sesuatu yang besar.

“Pasti ada tujuan di balik semua ini. Dan aku pikir kami perlu peduli pada orang-orang penderita DIPG. Kami bisa menggalang dana untuk membantu orang-orang yang menderita penyakit ini,” ucapnya.

Berkat apa yang dialami Ayden, Bill dan keluarga benar-benar fokus untuk membantu para penderita kanker otak lewat penggalangan dana yang mereka lakukan.

Sumber : Godvine.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami