Membawa Pesan Damai, Paus Fransiskus Tetap Akan Berkunjung Ke Mesir
Sumber: TED ALJIBE/AFP/GETTY

Internasional / 11 April 2017

Kalangan Sendiri

Membawa Pesan Damai, Paus Fransiskus Tetap Akan Berkunjung Ke Mesir

Puji Astuti Official Writer
3347

Walau Mesir masih dalam kondisi rawan setelah terjadinya serangan terhadap dua gereja pada hari Minggu (9/4/2017) lalu, Paus Fransiskus menyatakan akan tetap berkunjung ke Mesir seperti yang sudah diagendakan jauh-jauh hari sebelumnya. 

"Tidak diragukan lagi bahwa Bapa Suci tetap akan tetap seperti mempertahankan tawarannya untuk pergi ke Mesir. Mesir juga telah meyakinkan kami bahwa segala sesuatunya akan berjalan sebaik mungkin, sehingga kami bisa pergi dengan penuh percaya diri," demikian pernyataan Mgr Angelo Bacciu, salah satu dari tiga tokoh penting di Vatikan yang dikutip oleh kantor berita Corriere della Sera. 

"Saya juga berpikir bahwa itu adalah pesan tidak langsung kepada mereka yang memerintah negara itu dan kepada kelompok minoritas Kristen yang, dalam beberapa waktu terakhir, telah mendapat lebih banyak kebebasan. Apa yang terjadi menyebabkan gangguan dan penderitaan yang luar biasa, tetapi hal itu tidak bisa menghentikan misi damai paus," demikian tambahnya. 


Setelah serangan terhadap dua gereja di Mesir terjadi, Paus Fransiskus mengirimkan ucapan bela sungkawa kepada Paus Koptik Tawadros II. Dia berseru kepada Tuhan agar Dia "merubah hati mereka yang menyebarkan teror, kekerasan dan  kematian dan juga hati mereka yang membuat dan  memperjualbelikan senjata." 

Rencananya, Paus Fransiskus akan mengunjung Mesir pada 28 dan 29 April nanti. Paus Fransiskus sendiri lebih memilih menggunakan kendaraan yang tidak terlalu aman saat berkunjung keluar negeri, seperti mobil dengan atap terbuka, tidak seperti pendahulunya, Paus Benediktus XVU yang lebih suka menggunakan kendaraan anti peluru. Namun dengan kondisi keamanan di Mesir, masih belum diketahui secara pasti seberapa ketat pengamanan terhadap Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke negera tersebut. 

Sumber : Newsweek.com
Halaman :
1

Ikuti Kami