Imam Nalla
Mohamed Abdul Jameel diminta tinggalkan Singapura setelah membuat pernyataan yang
menyinggung umat Kristen dan Yahudi. Selain akan dipulangkan, imam umat Islam asal
India ini juga dikenakan denda senilai 4000 dolar karena dianggap menimbulkan perpecahan dan merusak keharmonisan hidup antar umat beragama d Singapura.
“Nalla sudah
membayar denda. Dia akan dipulangkan. Tindakan terhadap Nalla mengaku menyesal.
Nalla, seorang Kepala Imam di Masjid Jamae Chulia selama tujuh tahun terakhir berkerja
untuk memenuhi kebutuhan jemaat, dan menjangkau agama lain,” ucap Kementerian Dalam Negeri Singapura dalam pernyataannya Senin (3/4).
Pernyataan Nalla
yang dianggap telah menimbulkan kekacauan itu ditemukan dalam sebuah video
berbahasa Arab. Seperti dikutip, dia mengatakan kalau ‘Tuhan membantu kita (umat Muslim) untuk melawan Yahudi dan Kristen’.
Pada Jumat (31/3)
lalu, sang imam telah menyampaikan permohonan maaf. Dia mengaku bahwa pernyataan
itu bukan berasal dari kutab suci, melainkan dari sebuah buku berbahasa Arab kuno
dari kampung halamannya. Dia juga secara pribadi stelah bertemu dengan pemimpin
Yahudi Maghain Aboth di Sinagoge Yahudi di Waterloo Street pada hari Minggu lalu.
Dalam
pernyataan maaf Nalla, dia menuliskan: “Saya menerima bahwa apa yang saya
lakukan itu salah. Sebaliknya, saya hanya melaporkan kejadian tersebut ke
polisi. Tindakan saya telah memecah belah agama dan ras. Tanpa syarat saya meminta
maaf kepada semua warga Singapura atas perilaku saya. Saya sangat menyesal atas
tindakan itu dan berjanji untuk tidak mengulangi perilaku saya lagi. Saya juga menerima
bahwa saya membuat situasi lebih buruk dengan membuat beberapa komentar yang melewati batas.”
Kasus yang
dialami imam Nalla ini mungkin mirip seperti apa yang dihadapi oleh Gubernur
DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Tapi tentu saja berbeda secara konteks,
dimana Nalla dengan jelas menyampaikan pernyataan seperti hendak menghasut umat
yang dimpimpinnya untuk memerangi umat Yahudi dan Kristen. Sementara, Ahok yang
dinyatakan mengutip salah satu ayat dari kitab suci agama Islam, hanya sekadar mengingatkan
supaya umat Muslim tidak terhasut dengan pemakaian ayat tersebut dalam kaitannya dengan pemilu.
Tapi dari dua kasus ini, mari belajar supaya kita lebih berhati-hati dalam menyampaikan sebuah pernyataan berbau keagamaan. Jangan sampai karena tindakan kita, kehidupan umat beragama malah terpecah belah.
Sumber : Straitstimes.com/jawaban.com