Presiden Minta Pisahkan Politik dari Agama, Pria Ini Malah Salahkan Ahok

Nasional / 30 March 2017

Kalangan Sendiri

Presiden Minta Pisahkan Politik dari Agama, Pria Ini Malah Salahkan Ahok

Lori Contributor
3869

Himbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar semua pihak memisahkan persoalan politik dan agama nyatanya memicu adu pendapat di kalangan politikus dan pejabat negara. Tak disangka dengan pernyataan dari orang nomor satu RI itu memunculkan banyak keberatan dan bahkan mulai menyudutkan orang lain.

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon pun ikut kebakaran jenggot. Menurut politikus Partai Gerindra itu panasnya suhu politik yang menyinggung-nyinggung soal agama menjelang pilkada saat ini terjadi karena munculnya kasus penistaan agama oleh Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Persoalan politik dan agama tak akan ada sama sekali jika Ahok tidak melontarkan pernyataan yang menyinggung ajaran salah satu agama.

“Jika saja tidak ada pernyataan Saudara Basuki Tjahaja Purnama yang menyinggung kelompok Islam, gesekan masyarakat juga tidak akan eskalatif seperti saat ini,” ucap Fadli, seperti dikutip Tribunnews.com, Rabu (29/3).

Fadli bahkan menuding jika Ahok adalah akar penyebab dari persoalan saat ini. Ahok disebut-sebut tak mampu mengendalikan ucapannya di depan publik. Sehingga melewati koridor yang sangat sensitif. “Di situlah akar utamanya,” katanya.

Menurut Fadli, urusan politik dan agama tak ada hubungannya sama sekali jika persoalan yang ditimbulkan Ahok tidak pernah terjadi. Dia juga menambahkan, motivasi dan ekspresi politik seseorang tak akan jadi masalah jika dijalankan berdasarkan nilai-nilai agama. Karena sejak awal kemerdekaan banyak partai politik berpayungkan agama yang dibentuk baik Islam, Kristen dan agama lainnya.

Dari pernyataan Fadli Zon, perkara persoalan Ahok memang membuat umat beragama di Indonesia begitu terguncang dan sbanyakbermunculan persoalan soal agama. Namun terlepas dari itu, kita perlu tahu mengapa presiden sampai mengingatkan hal tersebut kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Himbauan ini disampaikan presiden saat kunjungan peresmian Tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Jumat, 24 Maret 2017 lalu. Presiden menekankan bahwa pemisahan ini menjadi solusi untuk menghindari gesekan antarumat beragama yang disebabkan oleh berbagai pesta pemilu, bukan hanya sekadar karena soal Pemilihan Gubernur DKI Jakarta saja.

“Memang gesekan kecil-kecil kita ini karena pilkada, karena pilgub, pilihan bupati, pilihan wali kota, inilah yang harus kita hindarkan,” ucap Presiden Jokowi.

Karena itulah presiden meminta tidak ada pihak yang mencampuradukkan politik dan agama. “Dipisahkan betul, sehingga rakyat tahu mana yang agama, mana yang politik,” lanjutnya.

Memisahkan politik dengan agama sepertinya akan menjadi tugas berat pemerintah. Selama persoalan kepentingan politik masih terus ada, agama yang jadi isu sensitif pasti akan dimainkan oleh tokoh-tokoh politik untuk mencapai tujuan. Ucapan Ahok yang mengutip salah satu ayat dalam kitab suci agama lain justru disampaikan untuk menghindari tokoh politik memanfaatkan isu agama untuk memenangkan pemilu. Dan kesalah pahaman ini menjadikan Ahok sebagai korban dari gesekan politik dan agama ini.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami