Sering Dilupakan, Tetapi 2 Hal ini Penting Untuk Karirmu!
Sumber: karir.com

Finance / 29 March 2017

Kalangan Sendiri

Sering Dilupakan, Tetapi 2 Hal ini Penting Untuk Karirmu!

Budhi Marpaung Official Writer
3811

Apa yang membedakan orang Kristen dengan yang bukan pengikut Kristus dalam hal berkarir? Apakah karena ucapan khas seperti, ‘shalom’, atau ‘haleluya’ yang dikeluarkan saat sedang berada di lingkungan kantor? Atau justru ada hal-hal lain?

Terpujilah Allah karena Ia menganugerahkan kepada kita sebuah buku ajaib yang bernama Alkitab. Jika kita mencari akan jawaban pertanyaan yang ada di alinea sebelumnya, maka kita akan mendapati jawabannya pada Kitab Amsal.

Dalam Amsal 22:1, Raja Salomo menulis, “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, dikasihi orang lebih baik daripada emas dan perak”. Perlu diingat, bahwa Raja Salomo saat itu adalah pemimpin dari sebuah kerajaan atau kalau bisa dituliskan dengan masa sekarang adalah pemimpin marketplace (dunia kerja / bisnis). Jadi, apa yang disampaikannya pasti sangat relevan dengan dunia yang kamu dan saya saat ini jalani.

Hal pertama yang perlu dikejar oleh siapapun yang ingin menapaki karir yang baik adalah mengejar nama baik atau reputasi. Jangan salah kaprah tentang mengejar nama baik atau reputasi. Seringkali, orang demi mendapatkan ini, melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan atau ajaran agamanya. Padahal, reputasi itu mencakup tiga aspek utama, yakni moral, integritas, dan kehandalan.

Moral berbicara tentang perbuatan, sikap, kewajiban baik-buruk yang diterima secara umum. Seseorang yang bermoral rendah biasanya akan kesulitan memperoleh kesuksesan yang sejati, meskipun banyak orang yang menilainya memiliki kecerdasan yang luar biasa. Sebaliknya, jika seseorang yang bermoral tinggi akan mencapai keberhasilan sejati tersebut, meskipun harus dilalui beberapa waktu lamanya.

Lalu, integritas itu mencakup soal kejujuran, kebenaran, dan ketaatan meskipun tidak ada orang yang melihatnya. Sebagai pengikut Kristus, integritas kita terbangun selaras dengan pengenalan kita akan Allah.  

Sementara, kehandalan dapat diartikan dapat dipercaya dan diandalkan, memiliki kemampuan dan kompetensi. Untuk menjadi orang yang handal tidak akan terjadi dalam hanya satu waktu, tetapi harus terus-menerus. Oleh sebab itu, diperlukan paradigma untuk senantiasa belajar.

Hal kedua yang penting untuk dikejar adalah dikasihi orang. Di dunia kantor atau bisnis, hal-hal yang sifatnya berkenaan dengan relasi baik justru sangat menentukan. Akan tetapi, kita jangan menjadi orang yang bermuka dua atau bahkan penjilat. Panduan terbaik untuk mempraktikkannya adalah Lukas 10:27 yakni “…kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”        

Jangan pernah melupakan dua hal di atas karena sudah banyak yang membuktikannya dan berhasil. Selamat mempraktikkan!

Sumber : Pdt Simon Irianto / kbnindonesia.com
Halaman :
1

Ikuti Kami