Sadarlah, Berubah itu tidak Terjadi Dalam Satu Malam!
Sumber: Google

Marriage / 24 March 2017

Kalangan Sendiri

Sadarlah, Berubah itu tidak Terjadi Dalam Satu Malam!

Budhi Marpaung Official Writer
3395

Pernikahan adalah bersatunya dua manusia yang memiliki sejumlah latar belakang yang berbeda. Entah itu pengalaman hidup, pola asuh keluarga, atau bahkan pola pikir. Oleh karena itu, sebagian besar konselor pernikahan kerap mengingatkan laki-laki dan perempuan yang masuk ke dalam fase pernikahan tentang pentingnya penyesuaian.

Penyesuaian dibuat bukanlah untuk membuat keluarga menjadi membosankan, tetapi untuk membuat pernikahan sehat. Ya, dalam penyesuaian ada sebuah proses yang disebut perubahan. Bukan hanya di satu pihak, tetapi harus kedua belah pihak.

Dalam perjalanannya harus diakui perubahan bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak pasangan yang sedang sama-sama mau berubah akhirnya berselisih karena menganggap hanya pihak dialah yang melakukannya, sementara pasangan tidak.

Daripada saling klaim atau berburuk sangka, ada baiknya kamu dan juga pasangan membaca 6 hal penting seputar berubah. Berikut adalah hal-hal penting yang dimaksud:

1. Awal mula terjadinya perubahan adalah dengan keputusan untuk berubah.

Kita tidak bisa hanya ingin untuk berubah. Kita harus bertekad untuk mengubahnya dan mengetahui dengan persis apa yang harus diubah. Kamu mungkin akan membutuhkan seorang ahli untuk membantumu melihat secara obyektif akan diri dan pernikahanmu. Carilah bantuan terbaik yang kamu bisa untuk melangkah mundur dan melihat dirimu dalam cahaya baru. Kemudian, buatlah keputusan dengan cara mendedikasikan waktu dan energi untuk berubah.

2. Berubah adalah sebuah proses.

Perubahan melibatkan tindakan mengorbankan kebiasaan lama dan menggantinya dengan yang baru, yang sehat. Perubahan dimulai dengan mengubah hati dan pikiran kita. Alkitab berkata, "Berubahlah oleh pembaharuan budimu" (Roma 12:1). Saat kita memperbaharui pikiran, kita akan berpikir dan berperilaku berbeda.

3. Perubahan datang dari motivasi untuk menjadi seseorang yang berbeda, seorang suami/istri yang sehat, dan seperti Kristus.

Kita memutuskan untuk berubah karena kita mengasihi Allah dan ingin menjadi seperti-Nya. "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya." (I Yohanes 5:3). Kasih kepada Allah memotivasi kita untuk ingin menjadi berbeda dan untuk menggabungkan kuasa dan kekuatan-Nya.

4. Tetapkan tujuan yang jelas untuk berubah.

Sekali lagi, ada kemungkinan kamu akan membutuhkan umpan balik luar agar bisa mendapati apa yang perlu diubah dari dirimu. Kita seringkali bukanlah pengamat terbaik dari perilaku kita. Carilah bantuan dari pihak luar untuk menemukan "sisi baying" dan perilakumu yang merugikan diri sendiri.

5. Carilah akuntabilitas untuk perubahan.

Jika tidak membangun rencana yang jelas dari perubahan yang ingin dicapai dan akuntabilitas untuk memastikan terjadinya hal tersebut, kamu akan menjadi kecewa. Seseorang pernah mengatakan dibutuhkan 40 hari untuk membentuk sebuah pola perilaku yang baru, namun dibutuhkan akuntabilitas untuk menjaga proses perubahan. Tinggallah dalam konseling. Tetaplah pada rencana baca Alkitab setahunmu. Lanjutkan membaca buku yang baik untuk dirimu. Bertahanlah dengan semuanya tersebut!

6. Bersabarlah dengan yang lain dalam proses perubahan.

Ketahuilah bahwa perubahan membutuhkan penilaian yang jujur dari situasi, rencana yang jelas dan akuntabilitas untuk perubahan. Kemudian, raihlah setiap hal yang berlangsung dengan baik dan bersabar jika terjadi kemunduran. Dengan potongan-potongan teka-teki ini, perubahan bakal terjadi.

 

Semoga ini bisa membantu kamu dan pasangan dalam rangka saling berubah menjadi lebih baik, seperti Kristus.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami