Berita dari Irak, Kekristenan sedang Menuju Kepada Kematian
Sumber: www.ethyper.com

Internasional / 23 March 2017

Kalangan Sendiri

Berita dari Irak, Kekristenan sedang Menuju Kepada Kematian

Budhi Marpaung Official Writer
8308

Empat belas tahun setelah berakhirnya pemerintahan Saddam Hussein, seorang imam terkemuka memperingatkan Kekristenan di negara yang dilanda oleh perang itu sedang menuju kepada kematian.

Andrew White, yang dikenal sebagai "Vikaris dari Baghdad", mengatakan bahwa waktu tersebut telah datang bagi para pengikut Kristus di Irak.

Lebih lanjut White menyatakan masa-masa penganiayaan oleh kelompok muslim radikal sudah menelan korban dari pihak komunitas Kristen di negara itu.

"Hal ini sudah menjadi sangat sulit," ujar White kepada Fox News. "Masa depan bagi masyarakat sangat terbatas."

Kekristenan di Irak sudah ada sejak berabad-abad lalu. Setelah dikenal sebagai tempat lahirnya agama Kristen, Kini dalam sejarah mereka (umat Kristen di Irak, red), ISIS dan kelompok-kelompok teror lainnya menyapu bersih manuskrip dan barang-barang antik, serta gedung-gedung gereja.

White mengatakan banyak umat Kristen yang melarikan diri dari daerah yang dikendalikan oleh ISIS dan kelompok ekstremis lainnya.

"....tidak ada cara mereka akan dapat kembali lagi,” ungkap White.

Ia menegaskan bahwa umat Kristen di Irak yang ada di pengungsian butuh banyak bantuan. Lebih dari sekedar doa untuk terjadinya kedamaian di negeri mereka.

“Makanan, sumber daya, pakaian, segalanya. Mereka membutuhkan segalanya,” tandas White.

Ia mengapreasiasi langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menolong umat Kristen yang teraniaya. Hanya saja, ia memandang perlu cara lain untuk menjalin relasi dengan ISIS dan para kelompok ekstrimis lainnya.

“Saya pernah mengundang makan malam sejumlah anggota ISIS. Mereka mengatakan akan datang, tetapi setelah itu mereka bakal memenggal kepala saya. Saya pikir itu bukan cara yang baik untuk mengakhiri sebuah pesta makan malam,” pungkas White.

Sumber : cbn.com
Halaman :
1

Ikuti Kami