Sebuah patung
raksasa kuno ditemukan di sebuah selokan berlumpur di sebuah kuil kuno di
Kairo, diyakini kuat berkaitan dengan sejarah kerajaan Mesir saat pemerintahan Raja Firaun seperti tertulis dalam Alkitab.
Patung setinggi
delapan meter itu awalnya dianggap sebagai sosok Ramses II, salah satu firaun yang
paling terkenal di Mesir yang memerintah selama 3000 tahun yang lalu. Namun ulama
Mesir membantah hal itu setelah menemukan adanya tulisan ‘Strong Arm’ (lengan yang kuat, red) di salah satu bagian
patung tersebut. Mereka kemudian percaya kalau patung raksasa itu adalah bagian
dari peninggalan firaun bernama Psammeticus I atau Psamtik, yang memerintah pada tahun 664-610 SM.
Dalam Alkitab
dikisahkan bahwa sebagai Firaun, Psammeticus I telah mengambil alih kendali atas
Kekaisaran Asyur. Dia juga berhasil menyatukan Hulu dan Hilir Mesir dan merebutnya dari kepemilikan bangsa Asyur.
Hal yang menarik
dari penemuan ini bahwa Raja Yehuda Manasye diyakini memiliki hubungan yang
erat dengan Psammeticus. Raja Manasye adalah putra dari Raja Hizkia yang merupakan
keturunan langsung dari Raja Daud dan memerintah bangsa Yehuda pada 687-642 SM.
Manasye dikenal sebagai penguasa yang mengerikan dan hidup jauh dari Tuhan
karena membawa umat Tuhan menyembah kembali dewa-dewa (baca kisahnya dalam 2 Raja-raja 21: 1-18; 2 Tawarikh 32: 33; 33: 20; Yeremia 15: 4).
Manasye adalah
salah satu sekutu dari bangsa Asyur dalam melawan pemberontakan Mesir. Namun Psammeticus I berhasil mempersatukan bangsa ini dan mendapatkan kembali kemerdekaannya.
Psammeticus
I memang tidak disebutkan dalam Alkitab. Tapi beberapa ahli sejarah percaya
kalau dia adalah ‘pemimpin yang kejam’ seperti disebutkan dalam Yesaya 19: 4. Sosok
raja yang satu ini bahkan dinilai memiliki latar belakang sebagai prajurit perkasa
yang berprestasi sehingga membuat orang harus berpikir dua kali untuk
melawannya. Setelah meninggal, Psammetich pun digantikan oleh Firaun Nekho II
yang memimpin perang melawan Babel dan harus melewati Yehuda untuk
melakukannya. Di masa inilah orang-orang Yahudi yang siap berperang di lembah
Megiddo dikalahkan dan menewaskan Raja Yosua (baca 2 Raja-raja 23: 29).
Penemuan
ini menjadi salah satu bukti nyata dari perjalanan sejarah yang dituliskan dalam
Alkitab. Kiranya, kita sebagai umat Tuhan bisa semakin berpengetahuan dalam menganalisa
setiap perjalanan sejarah yang tertulis dalam Alkitab.