Kisah Pembaca: Tuhan Tidak Membiarkanku Memilih Pasangan Yang Salah
Sumber: http://gambarkatacinta.com

Single / 18 March 2017

Kalangan Sendiri

Kisah Pembaca: Tuhan Tidak Membiarkanku Memilih Pasangan Yang Salah

Lasria Sinambela Contributor
11497

Hatiku ini bukan bungalou tempat orang bisa singgah dan pergi sesuka hati mereka, lalu meninggalkannya seperti rumah tak bertuan dan sepi sendiri. Bukankah hati ini tertakdir untuk seseorang yang Engkau pilihkan untukku sebelum aku terlahir di dunia ini? Tuhan tolong pertemukan aku dengannya, jauhkan aku dari orang-orang yang mengatas namakan cinta, hanya untuk meremukkan hatiku.

Tuhan… Hari ini aku menangis lagi untuk seseorang yang tak pantas untuk ku tangisi. Maaf karena aku selalu saja datang pada-Mu untuk mengeluh, lagi-lagi aku tak bisa menjaga hati ini. Membuatnya retak dan pecah berkeping-keping. Selama ini dalam doa dan sujudku, aku selalu meminta agar Engkau tak jatuhkan hati ini pada orang yang salah, akan tetapi Engkau biarkan orang-orang itu mematahkan hatiku.

Tidak mudah untukku membuka hati, membuka lembaran baru setelah sekian lama, hati yang terkunci bertahun-tahun. Dia datang dengan tiba-tiba dalam hidupku, yang sejak awal dia tak mampu membuka kunci hati ini. Hari-hari begitu cepat berlalu seperti matahari tidak menerangi siang hariku lagi dan bulan yang tak bercahaya di malam hari. Seiring berjalannnya waktu dia mampu membuatku merasa nyaman berada di dekatnya. Aku ceritakan tentang hidupku padanya, semuanya dia tahu bahkan seperti tak ada rahasia hidupku yang tak dia tahu. Tatapan matanya membuatku tak berdaya untuk memalingkan mata indah ini darinya.  Tuhan semenjak aku bertemu dengannya aku selalu bertanya-tanya pada-Mu apakah dia seseorang yang Engkau pilihkan untuk mengisi hatiku dan hari-hariku kedepannya? Ku selalu menunggu jawaban dari-Mu.

Walau waktunya singkat banyak momen yang ku lewati bersamanya, dia mampu membuatku tersenyum bahagia, dia berikan perhatian. Aku menjadi orang yang apa adanya di hadapannya, dia meminjamkan bahunya untuk tempatku bersandar, saat aku terjatuh dan terluka dia memelukku dengan hangat. Dia memberikan itu semua tanpa status yang jelas, pada akhirnya aku bertanya kepadanya tentang hubungan yang kita jalin mau dibawa kemana? Dia tak menjawab pertanyaanku dan mengalihkan pembicaraan kita. Saat ku bertanya lagi padanya dan memperjelas hubungan yang kita jalani, dia terdiam dan membisu. Aku menunggunya untuk menjawab, dengan suara perlahan dia berkata, "Aku tidak bisa menjalin hubungan yang serius dan aku hanya menganggapmu sebagai adek saja."

Ku tak mampu membendung air mata ini, ku tak dapat berkata-kata, ku hanya terdiam. Dua kata yang terucap dari bibir ini, "Aku yang bodoh dan yang salah." Aku mengharapkan orang yang hanya membuat hatiku terluka. Kata maaf darinya tak berarti lagi untukku, dia memberikan luka yang dalam dan ku butuh waktu yang lama utuk memulihkannya, dia tak mampu mengembalikan dan menyembuhkan hatiku yang hancur berkeping-keping.

Kenapa baru sekarang dia mengatakannya?

Kenapa tidak sejak awal kau mengatakannya bahwa aku hanya sebagai adekmu?

Kenapa setelah kau buka hatiku yang terkunci dan  dengan mudahnya kau mengatakan hal itu?

Untuk apa kau berikan perhatianmu, meminjamkan bahumu untuku bersadar, memelukku dengan hangat, menggemgam jemariku dengan kuat saat ku berada di dekatmu. Untuk apa? Kau pria yang kejam, kau datang dan masuk dalam hidupku untuk mematahkan hatiku.

Tuhan empat tahun enam bulan ku butuh waktu untuk membuka hatiku kembali, tapi kenapa Tuhan saat ku membuka hatiku, Engkau berikan seseorang untukku yang hanya ingin mempermainkan perasaanku dan membuatku terluka, tolong jangan berikan harapan semu lagi padaku. Aku melewati banyak hari-hari terburuk yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya, aku melanjutkan perjalanan sulit ini, tapi kenapa di jalan itu  hanya ada kabut tebal yang terus membelenggu perih perasaan ini.

Mengapa kita bertemu kalau akhirnya kita berpisah, bagaimana aku mampu bertemu denganmu lagi dan tersenyum di hadapanmu. Ku tak bisa menghidar dari dirimu karena kita berada di suatu tempat dimana aku akan selalu bertemu denganmu. Setiap kali aku bertemu denganmu  ku mengingat luka lama yang kau torehkan dihatiku, ingin rasanya tak bertemu denganmu lagi dan melihat wajahmu yang penuh dengan kebohongan itu.

Terima kasih Tuhan karena kau menyelamatkan aku dari orang yang salah, dengan cara mematahkan hatiku. Ku bersyukur Engkau menunjukkan siapa dirinya yang sesungguhnya, dan aku harus menata hatiku kembali, kembali tersenyum, kembali tertawa, karena aku ingin menunjukkan pada dunia bahwa aku harus bangkit dan bahagia, aku tak ingin murung dan larut dalam masalah ini. Tuhan tolonglah jaga hatiku ini, sampai pemilik hati ini menemukannya dan menyatukan  hati kami untuk selamanya.


Tulisan ini adalah kontribusi dari visitor Jawaban.com, Anda juga dapat berbagi dan menjadi berkat dengan berbagi kisah inspiratif, kesaksian, renungan, pendapat Anda tentang isu sosial atau berita yang terjadi di lingkungan dan gereja Anda dengan menguploadnya langsung melalui fitur Berani Bercerita di Jawaban.com, info lebih jelas KLIK DISINI.

Halaman :
1

Ikuti Kami