Orang Kaya yang Tertipu Kebodohan Dunia
Sumber: Daily Express

Kata Alkitab / 14 March 2017

Kalangan Sendiri

Orang Kaya yang Tertipu Kebodohan Dunia

Lori Official Writer
6367

Ahli filsafat Perancis Blaise Pascal bertanya-tanya kenapa para raja membuang-buang waktu dengan banyak gurauan. Kenapa mereka menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang bodoh? Lalu Pascal menyimpulkan bahwa orang yang sudah punya segalanya masih memiliki satu hal yang dikhawatirkan, bahwa dia takut kehilangan segalanya. Jadi pun mengalihkan kekhawatiran itu dengan berbincang-bincang dengan orang-orang bodoh.

Seperti kisah Raja Salomo, saat masa pemerintahannya, dia juga mencoba untuk mengalihkan perhatian dengan tawa, anggur dan sedikit kebodohan. Dia masih merasa tidak puas, jadi dia ‘berusaha menemukan makna dengan membangun rumah yang begitu besar untuk dirinya sendiri dan menanami kebun-kebun dengan anggur yang terbaik (Pengkhotbah 2: 4-5).

Raja Salomo juga membeli budak, membeli kawanan ternak yang banyak, mengumpulkan begitu banyak emas dan perak, menyewa penyanyi-penyanyi cantik dan memiliki sejumlah gundik. Dia memiliki segala sesuatu yang diinginkan manusia (Pengkhotbah 2: 7-8). Tapi Salomo malah tidak bisa menghilangkan rasa takutnya akan kematiannya sendiri. Dia ‘melihat bahwa orang-orang yang berhikmat dan yang bodoh’ pun akan sama-sama mati. Dan dia mulai berpikir bahwa semua yang dia punya akan sangat berarti (Pengkhotbah 2: 14-15).

Kalau kita menarik kisah ini kepada kondisi hidup kita saat ini, kita akan pasti akan mengangguk setuju bahwa banyak sekali orang yang menikmati kesenangan dari makanan lezat dan rumah yang nyaman. Beberapa diantaranya bahkan menggunakan jasa pembantu untuk menyiapkan makanan mereka. Tetapi orang-orang dengan kenyamanan materi ini tetap saja belum merasa bahagia. Mereka lalu mengalihkan perhatian diri dengan hiburan baik tontonan, olahraga dan gosip terbaru. Apapun mereka lakukan untuk mengalihkan pikiran mereka dari rasa takut akan kematian mereka sendiri. Seperti pengamatan yang dilakukan Pascal bahwa “Semua ketidakbahagiaan manusia muncul dari satu fakta terbesar, bahwa mereka tidak bisa hidup tenang di bilik mereka sendiri.”

Hanya Yesus yang bisa menenangkan jiwa kita. Kematian ini memang nyata, karena itulah kita harus percaya Yesus. Dia akan kembali untuk membangkitkan kita dari liang kubur dan kita akan bersama-sama kembali dengan Dia selamanya (1 Tesalonika 4: 17). Kita dibebaskan dari segala belenggu supaya kita bisa menikmati kembali hidup kita di dalam Kristus.

“Aku berkata dalam hati: "Mari, aku hendak menguji kegirangan! Nikmatilah kesenangan! Tetapi lihat, juga itupun sia-sia."” (Pengkhotbah 2: 1)

Sumber : Ourdailyjourney.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami