Bersembunyi Dibalik Sendok Sup
Kalangan Sendiri

Bersembunyi Dibalik Sendok Sup

Puji Astuti Contributor
      4387

Markus 8:36

Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.   

Bacaa Alkitab Setahun [kitab]Mazmu70[/kitab] ; [kitab]Marku14[/kitab] ; [kitab]Bilan23-24[/kitab]

Aku berdiri dibelakang salah satu meja tempat makanan disajikan, menatap mata seorang wanita yang belum pernah saya temui sebelumnya. Tetapi aku tahu dari pengalamanku ini akan mengubah efektifitas dalam pelayananku. Ini bukan waktu yang membanggakan ketika kamu menemukan, setalah bertahun-tahun dalam pelayanan Kristen, kamu ternyata tidak benar-benar melayani Yesus. 

Hingga beberapa hari sebelum malam yang menentukan itu, aku pikir aku sedang memberitakan Injil dengan hanya melayani kebutuhan fisik mereka. Kemudian Yesus mulai bertanya kepadaku apakah aku hanya bersembunyi dibelakang sendok sop, atau aku benar-benar memberikan kepada orang-orang yang ku layani apa yang harus aku berikan? 

Selama enam tahun aku sudah menjalankan pelayanan menolong orang-orang yang telah pensiun melalui komunitas rumah bergerak. Kami melayani ratusan pekerjaan, memberikan makanan dan transportasi, dan memiliki banyak kesempatan untuk membangun hubungan. Dari penampilan luarnya, saya bisa digambarkan sebagai seseorang yang di sebut pelayan Kristen. Tetapi kini Tuhan memimpinku untuk menguji kembali berapa banyak aku sudah membagikan sesuatu yang penting dan kekal kepada mereka. 

Membantu seseorang yang memiliki kebutuhan jasmani adalah sesuatu yang alami bagiku, namun apakah melihat ada yang lebih penting daripada roh mereka? Melihat wanita ini mendekat pada malam itu, aku sampai pada kesimpulan yang meresahkan yaitu sekalipun aku ingin berpikir bahwa aku sudah mengerjakan pekerjaan Tuhan, dengan menolong mereka yang membutuhkan dengan cara yang nyaman bagiku, sebenarnya aku tidak. Aku sedang bersembunyi dibalik sendok supku, dan meringkuk di balik kuas cat. Aku sudah memberikan apa yang dibutuhkan orang secara jasmani, tetapi aku takut aku telah mengabaikan kebutuhan roh merka. "Apakah untungnya hal ini..?" Aku bisa bukan hanya sudah melayani, tetapi juga memberikan seluruh isi dompetku dan bahkan "seluruh isi dunia in", dan aku belum menawarkan apa yang benar-benar mereka butuhkan. 

Jadi disini aku berdiri, berpikir apakah aku akan terus bersembunyi dibalik ide saya yang dulu tentang pelayanan Kristen atau keluar dari zona nyamanku. Pertanyaan itu mubazir, karena aku tahu bahwa pilihan sudah dibuat. Sebelum wanita itu memilih beberapa kue, saya bertanya padanya apakah aku boleh berdoa untuknya. Sekalipun aku belum pernah bertemu dengannya, dia membuka tangannya bagiku, dan pintu air itu terbuka. Dia menceritakan kepadaku kisah yang sering kamu dengar di jalan, dan saya berdoa. Kemudian saya menuntunnya melewati parkiran untuk berdoa juga bagi suaminya. Setelah rasa takut saya lewat malam itu saya harus membagikan, benar-benar membagikan, apa yang benar-benar paling penting dalam hidup beberapa orang. 

Dengan devinisi ini, iman berarti bergerak melewati rasa tidak nyaman sebuah wilayah yang tidak kita ketahui. Bisakah kita membayangkan sebgai salah satu murid yang mengikuti Yesus saat Dia beralih dari seorang wanita tunasusila ke orang yang dirasuk oleh roh jahat? Apakah kita mau dilihat bersama-sama dengan orang yang dihubungkan dengan sosok yang kita percaya sebagai gembala kita? Apakah "nyaman" menggambarkan hidup bersama Yesus?

Mengikut Yesus butuh iman. Iman artinya menaruh kenyamanan saat ini ke tempat reclye bin (tempat sampah di komputer-red) agar memberi tempat lebih banyak untuk ketidaknyaman di depan nanti. Mengikut Yesus membuat kita menderita patah hati melayani mereka yang telah mengecewakan kita, mereka yang sudah mengolok-olok dan melawan kita, dan serangan bertubi-tubi dari orang-orang yang ingin menghentikan kita. Ini adalah proses pemurnian yang akan membawa kita menghasilkan buah bagi kerajaan sorga di bumi ini. Jika pelayanan Kristen itu nyaman, seperti kebanyakan yang ada saat ini - seperti yang sering saya coba ingatkan - itu bukan pelayanan yang seperti kita baca yang ada di Alkitab.

Banyak orang tidak percaya melakukan juga banyak kebaikan kepada orang-orang yang membutuhkan. Itu bukan sesuatu yang sulit. Yang membuat kita beda, kita melakukan kebaikan dengan sebuah pesan. Seperti yang Swanson dan Rusaw katakan dalam The Externally Focused Church, "Perbuatan baik menjadi jalan setapak bagi pemberitaan kabar baik."

Yesus datang kepada kita dengan kabar baik dan perbuatan baik. Itulah cara Dia menunjukkan keutuhan kasih Tuhan, dan menjadi bukti bahwa Dia adalah Gembala kita yang baik. Pada akhirnya Dia akan menghakimi kita berdasarkan baik perkataan kita dan perbuatan kita. 

Mulai sekarang, aku memberikan segalanya atau lebih baik tinggal di rumah saja. Tidak ada lagi bersembunyi dibelakang sendok sup dan berpikir bahwa aku telah melayani, saat aku menahan "keuntungan" bagi orang yang membutuhkan. Kita harus bersaksi dan menjadi prajurit-Nya yang baik jika kita ingin menerima upah yang sudah Tuhan sediakan. Dua hal ini, pelayanan dan juga pesan yang kita sampaikan adalah sesuatu yang dunia ini tidak bisa menolaknya. 

Copyright(c)2014 oleh Michael Wolff. Digunakan dengan ijin.

Ikuti Kami