Gadis Kecil Yang Menantang Banteng, Sebuah Seruan Untuk Wanita Bangkit dan Berkarya
Sumber: Photo Credit: State Street

Finance / 9 March 2017

Kalangan Sendiri

Gadis Kecil Yang Menantang Banteng, Sebuah Seruan Untuk Wanita Bangkit dan Berkarya

Puji Astuti Contributor
3574

Tepat pada 8 Maret 2017 lalu, adalah perayaan Hari Perempuan Internasional. Berbagai hal dilakukan untuk merayakannya, salah satu yang cukup menarik adalah munculnya patung gadis kecil di Bowling Green Park, Lower Manhattan. Patung gadis kecil itu berdiri dengan dada terbusung dan tangan di pinggang menghadap patung banteng yang menjadi simbol Wall Street atau distrik keuangan Amerika. 

Patung gadis kecil tersebut adalah sebuah ajakan untuk bertindak bagi perusahaan-perusahaan yang ada di pasar saham untuk meningkatkan jumlah wanita dalam jajaran eksekutif mereka maupun dalam perusahaan mereka secara keseluruhan. 

"Jadi idenya ada seorang wanita yang berdiri menghadapi banteng  atau menantang banteng itu seperti menampar kami sebuah cara pintar tapi juga kreatif dan mengena dalam membuat sebuah pernyataan. Sekalipun itu seorang gadis kecil, sikapnya menunjukkan kepastian, terus terang, dan bersedia menghadapi tantangan dan mengubah status quo," demikian pendapat Lori Heinel, kepala deputi kantor investasi State Street's yang dikutip Forbes.com(8/3/2017).

Ternyata, bahkan di negara yang sudah sangat maju seperti Amerika, mereka masih memperjuangkan kesetaraan hak bagi para perempuan untuk berkarya, termasuk di dalamnya agar diberi kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin dalam berbagai bidang usaha. 

Lalu apa sih kriteria yang harus dimiliki seorang perempuan agar menjadi pemimpin yang efektif: 

1# Jadilah otentik

Menjadi pribadi yang otentik bukan hanya tentang menjadi diri sendiri, percaya diri dan nyaman dengan siapa dirimu, tetapi juga tentang menjadi orang yang bisa dipercaya. Jadi yang paling penting untuk diingat, otentik bukan tentang penampilan luar yang kelihatan saja, tetapi juga otentik dalam karakter dan sikapmu ya. 

Salah satu contoh wanita di Alkitab yang otentik adalah Maria, saudara dari Marta dan Lazarus. Tahukah kamu siapakah Maria ini? Jika kamu baca Yohanes 11:2, dituliskan bahwa Maria ini adalah perempuan yang meminyaki kaki Yesus dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya. Lalu seperti apa latar belakang Maria ini? Di Lukas 7:37 dituliskan bahwa dia adalah seorang yang berdosa, namun dalam terjemahan bahasa Inggris dituliskan bahwa dia wanita tunasusila atau pelacur. 

Namun setelah peristiwa menyeka kaki Yesus itu, hidup Maria diubahkan. Dirinya tidak dikenal sebagai seorang pelacur lagi, tapi sebagai seorang yang sangat mencintai Yesus dan memiliki prioritas yang benar. 

Maria menjadi pribadi yang otentik ketika dia mengalami pemulihan, bukan hanya penampilannya yang berubah, sikapnya dan prioritasnya berubah. Ia menjadi pribadi yang bisa dipercaya. 

2# Marah bukanlah penyelesaian

Saat kamu mendaki tangga karir, akan ada berbagai tantangan, termasuk dibenci, diskriminasi, dilecehkan, atau bahkan dikhianati. Namun jika kamu mengijinkan kemarahan dan kebencian menguasaimu, kamu akan menjadi pribadi yang pahit, judes, jahat atau dengan kata lain kamu jadi sama dengan mereka. 

Amsal 21:19 berkata, "Lebih baik tinggal di padang gurun dari pada tinggal dengan perempuan yang suka bertengkar dan pemarah."

Kamu memang tidak bisa mengendalikan bagaimana orang merespon, namun kamu bisa mengendalikan respon kamu. Jadi, dari pada marah, pilihlah untuk melepaskan pengampunan, mengasihi, dan tetap bersikap baik. Jangan biarkan kesulitan dan tantangan mengubahmu menjadi lebih buruk, tapi sebaliknya, ijinkan hal itu menjadi alat di tangan Tuhan untuk menjadikanmu pribadi yang lebih baik dan bijak. 

3# Jangan bergosip

Ini adalah hal yang sederhana, jika kamu membicarakan orang lain dengan rekan kerjamu, kamu sudah bergosip. Hasilnya, rekan kerjamu atau rekan satu tim kamu tidak akan mau menceritakan masalahnya kepadamu atau berkata jujur kepadamu. Mengapa? Karena mereka takut bahwa kamu juga akan menceritakan keburukan atau masalah mereka pada orang lain.

Bagimana kamu bisa memimpin jika rekan satu tim tidak percaya sama kamu? 

Jadi, jangan gosip. Jadilah orang yang bisa dipercaya, dimana rekan kerjamu merasa aman. 

4# Baik hati bukanlah kelemahan

Sering orang berpikir jika seseorang itu baik maka ia akan sering dimanfaatkan oleh orang lain. Namun kita harus sadari bahwa kebaikan bukanlah kelemahan, namun merupakan sesuatu yang muncul dari seorang yang kuat. 

Apa bentuk nyata kebaikan itu? Hal ini bukan bicara tentang pemberian atau kemurahan hati, tetapi tentang perkataan dan tindakan kita mendorong orang-orang disekitar kita menjadi pribadi yang lebih baik. Kita memotivasi anggota tim kita. Kita menolong mereka bertumbuh. Yesus adalah teladan bagaimana menjadi seorang pemimpin yang baik hati. Dia meluruskan apa yang salah, Dia menolong murid-murid-Nya bertumbuh, dan Dia menjadi teladan bagaimana melayani dengan tulus. 

5# Integrites adalah sahabat baik kesuksesan

Para pemimpin yang sukses akan selalu memilih untuk mempertahankan integritasnya, apapun tantangan yang dihadapinya, bahkan saat mereka terpojok. Mengapa? Karena saat kamu melepaskan integritasmu, maka hancurlah seluruh hidupmu. Integritas adalah pondasi dari kehidupan dan kesuksesan di bidang apapun. Kesuksesan yang dibangun tidak dengan pondasi integritas akan mudah hancur. 

Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu. Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat. ~ 1 Petrus 3:15-17

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami