Benarkah Iman Bisa Pindahkan Gunung? Tindakan Pendeta Ini Membuktikan Hal Itu
Sumber: ldsmag.com

Kata Alkitab / 7 March 2017

Kalangan Sendiri

Benarkah Iman Bisa Pindahkan Gunung? Tindakan Pendeta Ini Membuktikan Hal Itu

Lori Contributor
20888

Alkitab menyebutkan soal ‘iman yang mampu memindahkan gunung’. Menurut kalian apa sih maksud dari ungkapan itu? Benarkah ada manusia yang mampu memindahkan gunung dengan imannya? Kisah ini akan memberikan pemahaman yang benar soal hal itu.

Di kisahkan bahwa adalah sebuah jemaat kecil di kaki bukit Great Smokies membangun sebuah tempat ibadah baru di sebidang tanah yang diberikan oleh seorang jemaat gereja kepada mereka. Sepuluh hari sebelum gereja tersebut dibuka, seorang inspektur bangunan lokal memberitahu sang pendeta bahwa tempat parkir mereka tidak memadai untuk ukuran bangunan gereja yang mereka dirikan. Sebelum parkiran gereja seluas 2 kali lipat dari yang sudah ada belum dibangun, jemaat gereja pastinya masih belum bisa menggunakan gereja baru itu.

Persoalan parkir ini memang baru mereka ketahui sesudah menyelesaikan pembangunan gereja. Sementara untuk membangun lagi sebidang parkir gereja, mereka mau tidak mau harus memindahkan sebuah gunung yang ada di halaman belakang gereja itu.

Sebagai pribadi yang sangat beriman, sang pendeta tetap optimis bahwa parkiran itu akan ada.  Di hari minggu berikutnya, dia pun mulai mengumumkan kepada jemaat bahwa dia akan bertemu dengan semua anggota gereja yang memiliki ‘iman yang memindahkan gunung’ di minggu sore itu. Mereka akan berdoa dan meminta Tuhan untuk memindahkan gunung tersebut dari halaman belakang gereja serta menyediakan cukup dana bagi gereja untuk meratakan jalan dan mengecatnya sebelum pembukaan ibadah penyerahan gereja yang rencananya akan dilakukan pada hari Minggu berikutnya.

Pada waktu yang telah ditetapkan, 24 dari 300 anggota jemaat berkumpul untuk berdoa. Mereka berdoa selama hampir 3 jam. Pada pukul 10 malam, sang pendeta mengucapkan ‘amin’ yang terakhir.

“Kita akan membuka gereja baru ini minggu depan, seperti yang sudah direncanakan,” kata pendeta meyakinkan semua orang yang hadir.

“Tuhan tidak pernah mengecewakan kita sebelumnya, dan saya percaya bahwa Ia juga akan bertindak setia kepada kita kali ini,” lanjutnya.

Keesokan paginya ketika sang pendeta sedang bekerja di ruang kerjanya, dia mendengar sebuah ketukan di pintu. Ketika dia meminta tamunya untuk ‘masuk’, seorang mandor pekerja konstruksi muncul, menanggalkan topinya dan berkata, “Maafkan saya, pak pendeta. Saya adalah mandor dari perusahaan konstruksi Acme yang berada di luar daerah. Kami sedang membangun sebuah pusat perbelanjaan baru di daerah ini dan membutuhkan tanah. Apakah Anda bersedia untuk menjual bongkahan gunung yang ada di belakang gereja? Kami akan membayar Anda untuk setiap tanah yang kami pindahkan, dan juga meratakan jalan di daerah itu dengan cuma-cuma, jika Anda memperbolehkan kami untuk melakukan hal ini secepat mungkin. Kami tidak dapat berbuat apa-apa sampai kami berhasil memperoleh gundukan tanah tersebut,” ucap mandor pekerja konstruksi itu.

Tentu saja pertemuan itu seperti sebuah kejutan besar bagi sang pendeta. Sebab apa yang mereka doakan di minggu sore sebelumnya benar-benar menjadi kenyataan.

Tanpa ragu-ragu, pembukaan ibadah penyerahan gereja kecil itu pun dilaksanakan di hari Minggu berikutnya seperti yang sudah direncanakan sebelumnya dan ada banyak anggota dengan ‘iman yang memindahkan gunung’ yang muncul pada minggu pembukaan tersebut dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.

 

Bahan Renungan

Iman yang memindahkan gunung adalah sebuah tindakan dimana saat kita berada dalam tekanan atau masalah maka kita hanya mengandalkan Tuhan untuk mengerjakan hal-hal yang mustahil. Tindakan sang pendeta dan 30 anggota gereja yang berkumpul untuk berdoa itulah yang menjadi bukti iman yang mampu memindahkan gunung.

Karena itu, jika kita menghadapi permasalahan yang sulit, kita perlu semakin menguatkan iman kita dalam Tuhan. Bisakah kita percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil? Berimanlah kepada Tuhan, dan Tuhan sanggup melakukan banyak hal dalam kehidupan kita.

“Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya.” (Markus 11: 23)

Sumber : Buku Renungan 100 Kisah Iman oleh Djohan Handojo
Halaman :
1

Ikuti Kami