Ingin Suami Jadi Pria yang Membanggakan? Istri Harus Lakukan ini!
Sumber: youngparents.com.sg

Marriage / 24 February 2017

Kalangan Sendiri

Ingin Suami Jadi Pria yang Membanggakan? Istri Harus Lakukan ini!

Budhi Marpaung Official Writer
3140

Di setiap acara pemberkatan pernikahan, salah satu yang pasti dilakukan adalah mengucapkan janji suami-istri. Karena seringkali ikut, kata-kata yang diucapkan calon mempelai, kita pasti sudah ingat benar di kepala.

Saya mau mengutip janji yang biasa diucapkan oleh seorang mempelai perempuan, “ Saya, (nama mempelai perempuan), mengambil kamu, (nama mempelai pria), sebagai suami. Saya berjanji untuk mengasihi, menghormati, dan tunduk…” Kata terakhir yang dikutip tersebut adalah sungguh menarik.

Seringkali kata ‘tunduk’ dikonotasikan sebagai sesuatu yang negatif. Sesuatu yang seperti menunjukkan ketidakberdayaan, yang tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, Alkitab justru menunjukkan hal berbeda. Penundukkan justru adalah membuktikan bahwa istri benar adalah seorang penolong bagi suaminya.

“Perempuan yang bijak mendirikan rumahnya, tetapi yang bodoh meruntuhkannya dengan tangannya sendiri.” Amsal 14:1

Penundukkan diri bukanlah kelemahan, tetapi merupakan kekuatan yang dimiliki seorang perempuan untuk membangun sebuah rumah.

Seorang rekan gereja pernah berkata seperti ini penundukkan diri bukanlah persoalan siapakah yang lebih hebat atau yang lebih pintar. Lebih dari pada itu, penundukkan diri adalah sebuah pilihan sadar untuk menggunakan segala kekuatan untuk memperlengkapi dan membangun suami sebagai seorang pahlawan di dalam keluarga. Ada saat memang pendapat perlu dituangkan, tetapi ada saat juga mulut dikunci dan membiarkan keputusan suami yang dilakukan.

Pada dasarnya, laki-laki atau suami sangatlah sensitif terhadap kesalahan atau kekeliruan. Ketika apa yang direncanakan tidak berjalan semestinya, kita menjadi undur dan memilih untuk tidak mengambil tanggung jawab lagi sebagai pemimpin di dalam rumah.

Disinilah peranan istri. Dengan dipandu oleh hikmat, penundukkan diri menjadi kekuatan untuk membangun pernikahan.

Jadi istri bergembiralah karena kamu punya kekuatan untuk membuat suami menjadi seorang pahlawan atau sebagai orang yang gagal. Istri adalah cerminan kekuatan dan kelemahan diri sang suami. Semua pilihan, kata, dan respon memiliki potensi untuk membangun atau meruntuhkan. Pertanyaan yang harus dijawab oleh para istri adalah, “Sejauh mana saya telah menggunakan kekuataan saya? Apakah saya menggunakan itu membangun suami atau justru menghancurkannya?”

Sumber : focusonthefamily.com
Halaman :
1

Ikuti Kami