Di tengah berbagai hal yang harus dikerjakan atau diselesaikan, kita selalu diperhadapkan dengan pilihan demi pilihan. Opsi-opsi tersebut seringkali justru membuat pusing karena bingung mana yang harus dikerjakan. Situasi itulah yang kualami. Meski dulu belum memiliki pasangan, aku seperti kekurangan waktu untuk mengerjakan aktivitasku. Aku membantu orangtua dalam pekerjaan di rumah, terjun pelayanan di gereja lokal, mengurus komunitas, dan mengerjakan apa yang menjadi tanggungjawab di kantor.
Sepertinya
itu keren. Punya banyak hal yang bisa dilakukan. Namun, sejujurnya itu sungguh
menguras tenaga dan pikiran. Dalam beberapa kali kesempatan, aku justru tidak
bisa menikmati apa yang aku lakukan. Aku sepertinya butuh penolong (pacar), tetapi bukan itu yang aku butuhkan sebenarnya.
Ketika
refleksi diri, aku menemukan bahwa bukan pekerjaan atau tugas yang banyaklah yang membuat
aku frustasi; bukan juga kenyataan bahwa tidak adanya pacar yang buat aku
lelah. Namun, hubungan pribadi dengan Tuhan yang tidak baiklah yang membuat kondisiku
seperti itu. Aku berdoa di saat sebelum tidur dan setelah tidur, tetapi doaku kepada Tuhan selalu dalam keadaan terburu-buru.
Bahasa
keren yang pas untuk mengambarkan hal ini adalah aku tidak menikmati
relasi/hubungan dengan Tuhan secara pribadi. Karena tidak menikmati itu, saat
aku bangun tidur, aku mengabaikan untuk bersaat teduh, mengucapkan terima kasih atas hari yang Ia telah anugerahkan kepadaku, dan mengimani bahwa hari baru tersebut adalah hari yang penuh dengan kemenangan.
Padahal
yang Tuhan rindukan kepadaku dan anak-anak-Nya di bumi adalah kita berkomunikasi
dengan-Nya setiap hari. Kita tenggelam dalam hadirat-Nya. Kita mendapatkan apa
yang telah Ia sediakan untuk kita: sukacita, damai sejahtera, dan segala berkat-Nya.
Tuhan
tahu aku membutuhkannya untuk kehidupanku. Ia tahu semua itulah yang membuatku
bisa dengan semangat menjalani hari-hariku; melewati rintangan, tantangan yang
ada di depanku. Kekuatan dan penghiburan dari-Nya lah yang membuatku bisa berkata, “Selamat datang hari yang baru!”.
Mari teman-teman, jangan
berfokus kepada mencari pasangan hidup. Bangunlah hubungan pribadi dengan Tuhan
setiap hari. Karena pada saat yang tepat, dengan cara Tuhan yang tidak kamu
duga-duga, pria/perempuan itu pasti kamu temukan. Seperti yang aku alami! Tuhan
memberkati.