Pria Ini Selamat dari Kecelakaan Pesawat Setelah Baca Mazmur 63
Sumber: Daily Star

Kata Alkitab / 21 January 2017

Kalangan Sendiri

Pria Ini Selamat dari Kecelakaan Pesawat Setelah Baca Mazmur 63

Lori Official Writer
109862

Tentu kita masih ingat peristiwa kecelakaan pesawat yang mengangkut tim sepakbola Chapecoense di Kolombia akhir tahun kemarin bukan? Ya, dari 81 penumpang yang ada di dalam pesawat, dilaporkan hanya ada lima orang yang selamat.

Helio Neto adalah salah satu korban yang selamat. Dia adalah salah satu anggota tim sepakbola Chapecoense. Selamatnya Neto dari peristiwa nahas itu tidak dipungkiri sebagai mujizat Tuhan yang luar biasa. Pasalnya, Neto memang dikenal seorang Kristen yang taat dan gemar membaca firman Tuhan. Dia bahkan akan membawa Alkitab kemanapun dia pergi.

“Ini (Alkitab) adalah hal pertama yang akan dia ingat saat akan bepergian,” ucap sang istri Simone.

Baca juga : 

Berpatner Dengan Tuhan Untuk Meninggalkan Warisan

Deportasi Pengungsi Kristen, Pemerintah Jerman Berlaku Tidak Adil

Ini Alasan Bupati Bantul Pertahankan Camat Katolik yang Ditolak

Alkitab yang lengkap dengan catatan bacaannya itu bahkan ditemukan di sekitar puing-puing pesawat dan sudah dikembalikan kepada Simone lewat seorang wartawan Brasil Roberto Cabrini.

Setelah memeriksa isi Alkitab, Cabrini mengaku melihat ayat terakhir yang dibaca oleh Neto yaitu Mazmur 63 ayat 3-7, yang bunyinya: “Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan Engkau. Demikianlah aku mau memuji Engkau seumur hidupku dan menaikkan tanganku demi nama-Mu. Seperti dengan lemak dan sumsum jiwaku dikenyangkan, dan dengan bibir yang bersorak-sorai mulutku memuji-muji.Apabila aku ingat kepada-Mu di tempat tidurku, merenungkan Engkau sepanjang kawal malam, -sungguh Engkau telah menjadi pertolonganku, dan dalam naungan sayap-Mu aku bersorak-sorai.Jiwaku melekat kepada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku.”

Simone pun bersyukur mengetahui hal itu. Dia bahkan melihat catatan ayat tersebut yang masih tersemat di sana. “Saya sangat bersyukur memilikinya kembali,” ucap Simone.

Neto adalah salah satu dari tiga pemain sepak bola yang selamat. Dari hasil pemeriksaan medis, dokter menyampaikan bahwa kondisi Neto sangat lemah. Dia terserang infeksi paru-paru yang serius. Dia juga harus menjalani operasi tengkorak, paru-paru, lutut dan pergelangan tangan. Sejak masuk ke rumah sakit, Neto masih dalam kondisi koma dan baru sadarkan diri setelah dirawat selama sepekan.

Parahnya, Neto kehilangan memorinya saat peristiwa kecelakaan itu terjadi. Dia berpikir di rawat di rumah sakit karena cedera yang dialaminya saat bertanding. Dia bahkan bertanya kepada perawat bagaimana akhir dari pertandingan itu.

Setelah bersepakat, para tim medis memutuskan untuk tidak memberitahukan kabar soal peristiwa nahas itu karena mereka ragu dengan emosi Neto saat mengetahui hal itu. Lalu Neto kemudian mulai curiga karena luka-luka yang dia alami tentu saja bukan luka akibat cidera saat bertanding.

“Di jam-jam terakhir, dia melihat beberapa luka lecet di tubuh, tangan dan kakinya dan mulai curiga, karena cedera seperti itu sangat tidak umum terjadi karena bermain sepak bola,” ucap Carlos Mendonca, dokter yang merawat Neto di Rumah Sakit Rionegro, Medellin.

Hingga pada akhirnya, mereka mengira bahwa sudah waktunya untuk menyampaikan kejadian yang sesungguhnya dialami Neto. Didampingi psikolog, mereka lalu menceritakan kejadian itu.

“Kami mulai berbicara soal kecelakaan itu dengan Neto. Soal hal ini kami sudah sepakat dengan tim klinik rumah sakit, jadi tak ada masalah dalam pemulihan klinis dan emosinya. Jadi, bersama dengan psikolog, kami berbicara dengan dia hari itu,” lanjutnya.

Di awal percakapan itu, Neto memang menunjukkan kondisi emosional karena merasa sangat terkejut. Tapi untungnya, dia tampak kuat dan mampu menerimanya.

Dokter Mendonca mengatakan bahwa kabar mengejutkan itu benar-benar mempengaruhi kondisi Neto, terutama karena dia mengaku bermimpi di malam sebelum penerbangan kalau pesawat yang mereka tumpangi akan celaka. Dia pun sempat bilang kepada sang istri bahwa dirinya tak ingin terbang saat itu.

Tapi nyatanya, Neto bersama anggota tim lain harus berangkat mengikuti pertandingan di Kolombia. Mimpi itu benar-benar terjadi dan harus menyebabkan puluhan rekan setimnya meninggal dunia. Saat ini, Neto masih dalam proses pemulihan. Kabar baiknya, dia sudah mulai bisa berjalan kembali dan berharap bisa pulih total untuk kembali bisa bertanding dengan timnya.

Berkat iman Neto, Tuhan berbelas kasihan dan menyelamatkan nyawanya. Ini tentu saja sebuah keajaiban yang luar biasa dan membuktikan bahwa Tuhan itu bekerja atas orang-orang yang berseru meminta pertolongan kepada-Nya.

Sumber : Gospelherald.com
Halaman :
1

Ikuti Kami