5 Hal Penting Yang Diajarkan Mentorku Yang Umurnya 30 Tahun Lebih Muda
Sumber: buahhati.co.id

Finance / 19 January 2017

Kalangan Sendiri

5 Hal Penting Yang Diajarkan Mentorku Yang Umurnya 30 Tahun Lebih Muda

Puji Astuti Official Writer
3135

Seorang marketing handal dari Santa Barbara, California, Leigh Fletcher membagikan 5 hal penting yang ia pelajari dari mentor barunya. Ia menggambarkan sosok mentornya itu seperti ini, "Dia sangat  sedikit sekali pengalamannya dalam dunia usaha dan cara pandangnya masih terbatas. Dia tidak pernah mengenyam pendidikan formal, tapi itu mungkin karena dia belum pernah mencobanya."

Kamu mungkin akan terkejut bahwa usia mentornya itu 30 tahun lebih muda, namun walau masih sangat muda ia sudah memberikan pelajaran kehidupan yang penting. Mau tahu siapa dia? Dia adalah Mia Fletcher, putrinya yang waktu itu baru saja lahir. Apa sih 5 pelajaran penting itu?

1. Mengabaikan tekhnologi sejenak tidak akan membunuhmu

Walau Mia tidak pernah mengecek email, facebook dan berbagai akun social media, dia baik-baik saja. Tau ngga berapa sering orang melihat email atau akun sosial medianya di gadget mereka? Menurut sebuah riset, orang dewasa pada umumnya men-cek smartphonenya sebanyak 30 kali sehari, sedangkan untuk generasi milenial sebanyak 150 kali per hari. 

Leigh memutuskan untuk meneladani putrinya, ia mengurangi akses kepada gadgetnya. "Saya baik-baik saja dan lebih fokus kepada apa yang lebih penting," demikian ungkapnya. 

Pelajaran untuk kita : Coba cek apakah kamu sudah kecanduan dengan tekhnologi dan internet. Kalau kamu ngga bisa bertahan sehari saja tanpa gadget, itu sudah tanda-tanda loh. Hal ini bisa berdampak untuk produktifitasmu dan juga mengganggu kehidupan pribadimu dan bahkan kesehatanmu loh. 

2. Sedikit bicara, banyak mendengar

Kita tau sih kebenaran ini, tapi sulit melakukannya. Tapi tidak demikian dengan Mia. Dia memilih mendengarkan orang-orang yang bicara kepadanya, kadang bahkan tertawa dan tersenyum kepada mereka. Penelitian membuktikan bahwa orangtua yang banyak bicara kepada bayinya (yang artinya bayinya lebih banyak mendengar) terbukti bertumbuh lebih baik dari mereka yang tidak.

"Hal itu membuat saya berpikir," demikian ungkap  Leigh, "Mengapa saya menghabiskan banyak waktu ditempat kerja untuk bicara yang seharusnya saya bisa lebih banyak mendengar dan menyerap informasi untuk membantu saya mengembangkan potensi saya?" 

Pelajaran untuk kita : Sama seperti nasihat dari kitab Amsal 10:19, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi." Akan lebih bermanfaat kalau kita menjadi pendengar yang baik, dan berkata-kata pada waktu yang tepat dan dibutuhkan. Apa lagi sampai nggosip, jangan dilakuin ya..! Itu ngga baik. 

3. Memiliki fokus dan kegigihan

Mia sangat gigih dan fokus ketika menginginkan sesuatu. Ketika dia ingin susu, dia tahu bagaimana cara mendapatkannya. Dia mengkomunikasikan keinginannya dan dia tidak akan berhenti sampai dia mendapatkannya. 

Pelajaran untuk kita : Kapan terakhir kali kamu fokus dengan apa yang kamu inginkan dan kamu tidak berhenti berusaha sampai berhasil mencapainya? Ada sebuah akronim yang muncul begitu saya ingat tentang ini, yaitu PUSH (Pray Until Something Happen), ini adalah sebuah fokus. Kita mengkomunikasikan keinginan kita pada Tuhan, dan jangan lupa, kita juga harus melakukan bagian kita untuk mencapainya, yaitu melangkah dengan iman. Tapi ingat ya, keinginan itu harus selaras dengan kehendak Tuhan. 

4. Pola pikir memulai dari nol

Mia tidak memiliki beban yang ia bawa dan memiliki potensi untuk bertumbuh menjadi seperti apapun yang ia inginkan. "Kegembiraan mengetahui hal ini membuat saya terus menerus berpikir dengan sudut pandang ini," jelas Leigh. 

"Hal itu membuat saya membayangkan jika saya di posisinya, kemana saya akan pergi, apa yang akan saya lakukan? Kemudian saya mulai menyatukannya melihat apa yang mungkin terjadi," tambahnya. 

Pelajaran untuk kita: Tidak ada batasan untuk memulai sesuatu dari awal lagi, bahkan untuk kita mungkin yang dalam pandangan umum dianggap sudah terlalu "tua". Jika Kolonel Sanders, pendiri KFC bisa mengejar impiannya di usia 65an tahun, maka demikian juga kita. Jangan ijinkan masa lalumu menentukan seperti apa masa depanmu. Belajarlah dari seorang bayi, menjadi seperti spons yang siap untuk belajar dari siapa saja. Jangan takut mencoba, kalaupun kamu jatuh, cepat bangun lagi dan terus coba lagi. Belajarlah dari setiap kegagalanmu, dan jangan pernah trauma oleh kegagalan. 

5. Jangan menunda-nunda

"Mia mengajar saya bahwa penundaan bukanlah pilihan lagi. Dia melemparkan banyak tantangan kepada saya, yang ketika saya lambat meresponinya, saya akan tenggelam dalam tumpukan tugas yang harus segera diselesaikan," demikian ujar Leigh. 

Hal tersebut mengajarkan Leigh untuk fokus dan menentukan prioritas untuk menyelesaikan semua pekerjaannya. 

Pelajaran bagi kita: Jangan menunda-nunda pekerjaan, penundaan bukan berarti pekerjaan itu sudah selesai atau tidak perlu diselesaikan. Penundaan hanya membuat hidup kita tambah sulit, karena itu artinya ada tumpukan pekerjaan yang menunggu. Yuk belajar untuk membuat prioritas dan menyelesaikan dengan segera pekerjaan dan tanggung jawab kita. 

Raja Salomo pernah berkata demikian: "Tidur sebentar lagi, mengantuk sebentar lagi, melipat tangan sebentar lagi untuk tinggal berbaring," maka datanglah kemiskinan seperti seorang penyerbu, dan kekurangan seperti orang yang bersenjata. (Amsal 24: 33-34). Yup, penundaan bisa berakibat fatal!

Satu lagi nih pelajaran yang terakhir, siapapun bisa jadi mentor kita, bahkan seorang bayi sekalipun, asalkan kita memiliki sikap hati seorang murid yang rendah hati dan mau belajar kepada siapapun dan dalam situasi seperti apapun, seperti yang dilakukan oleh Leigh Fletcher  ini. Pasti hal itu akan berdampak buat hidup kita, bukan hanya akan bikin kita pintar dengan pengetahuan loh, tapi bijaksana dalam hidup ini. 

Sumber : Entrepreneur.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami