Penyanyi
gospel Kristiani Kirk Franklin mengaku kecewa karena orang-orang di komunitas Kristen
kurang terbuka dengan kreatifitas baru yang berbeda dalam musik gospel. Hal ini
dianggap serupa dengan membatasi kreatifitas Tuhan, yang merupakan pribadi yang paling kreatif di dunia.
“Jika saya menulis
dan membuat musik untuk merayakan Sang Pencipta, yang adalah pribadi yang paling
kreatif di dunia. Maksudku, ketika Anda melihat alam dan ketika Anda melihat semua
hal-hal yang diciptakan indah, kenapa saya harus dibatasi dalam mengekspresikan
diri? Dia kreatif, jadi kenapa musik saya tak harus kreatif?” ungkap Kirk dalam wawancara bersama The New Yorker.
Dia mengaku cara pandangnya atas kreatifitas Tuhan tampaknya berbeda dengan pandangan rekan-rekan di komunitasnya. Itulah hal yang membuatnya sedikit kecewa.
Penyanyi
musik gospel yang sukses memecah penjualan lagu seperti ‘Stomp’ ini, juga sudah
menulis dan menyusun beberapa lagu yang paling terkenal di dunia musik. Meski
begitu, dia menyadari kalau karya musik yang dirindukan untuk dibuat pasti tidak akan diterima dengan baik.
“(Membuat lagu
yang Anda sukai) itu membuat Anda senang. Tapi pendengar kita, mereka tak akan peduli. Menyakitkan sekali kalau mereka tak peduli!” lanjutnya.
Di samping tetap
hidup dengan nilai-nilai kekristenan, Kirk tetap saja punya kegemaran dalam
mendengar lagu-lagu sekuler. Dalam postingan di Twitternya, Kirk mengaku kagum dengan
penyanyi Bruno Mars begitu juga dengan pelantun lagu ‘Shake It Off’ Taylor Swift.
“OK, saya
menyerah, album Bruno Mars seperti obat bius. Saya pikir dia mengatakan kepada seseorang untuk melakukannya,” tulis Kirk.
Pesan
inipun akhirnya mengundang reaksi dari salah satu penggemarnya dan bertanya, “Musik sekuler Kirk?”
Dia lalu
menanggapi pertanyaan itu dengan balik bertanya. “Apakah Anda hanya memakai pakaian
Kristen atau makan di restoran Kristen atau hanya menonton televisi Kristen?
Aku mengasihimu bro,” tulisnya menimpali.
Dengan pemikiran
Kirk yang begitu terbuka dan memandang jauh ke depan, selama karir bermusiknya dia
sudah bekerja keras melahirkan bakat-bakat baru di industri musik melalui label
rekamannya. Dia juga sekaligus menjadi pembawa acara dan produser dari sebuah ajang musik gospel ‘Sunday Best’.
“Keren
sekali melihat orang-orang bersemangat soal konten yang masih sangat vertikal. Itulah
yang ingin saya lakukan dan bisa terlibat di dalamnya. Saya terus mencoba mendorong
agenda itu,” tandasnya.
Buat kamu
pecinta musik, mungkin diantara kamu banyak yang setuju dengan pandangan Kirk
Franklin. Dia bilang kalau kreatifitas dalam berkarya itu memang nggak
seharusnya dibatasi. Karena kita sadari bahwa Tuhan yang kita percaya adalah sumber
kreatifitas itu sendiri. Jadi, Kirk berpesan supaya kita nggak membatasi kreatifitas yang bisa kita tunjukkan kepada dunia, asal karya itu tetap
mengandung nilai-nilai kebenaran firman Tuhan dan bertujuan untuk kemuliaan Tuhan
saja.