Dibayangi Teror, Jutaan Katolik Filipina Ikuti Festival Black Nazarene
Sumber: AFP

Internasional / 10 January 2017

Kalangan Sendiri

Dibayangi Teror, Jutaan Katolik Filipina Ikuti Festival Black Nazarene

Puji Astuti Official Writer
4695

Lebih dari satu juta orang Katolik Filipina turun ke jalan-jalan di Manila, Senin (9/1/2017) berdoa dan mengharapkan mukjizat. Dalam acara yang dikenal dengan nama "Black Nazarene" tersebut, umat mengarak sebuah patung Yesus Kristus yang terbuat dari kayu hitam, yang dipercaya oleh mayoritas orang Katolik di negara tersebut memiliki kuasa untuk kesembuhan. 

Menurut berita yang dirilis Reuters, orang-orang akan berusaha menjamah patung tersebut, bahkan sedikit saja menyentuhnya akan membawa berkat bagi mereka, menyembuhkan sakit mereka dan bahkan sanak saudara mereka. 

Parade Black Nazarene ini dilakukan setahun sekali setiap tanggal 9 Januari, dan di tahun-tahun sebelumnya diperkirakan lebih dari 12 juta orang yang hadir dalam parade tersebut. Menurut rilis resmi Gereja Katolik Filipina lebih dari 15 juta umat diharapkan  mengikuti acara yang berlangsung lebih dari 20 jam tersebut. 

Baca juga artikel lainnya : 

Di Tengah Banjir, Pasangan Filipina Ini Keukeuh Langsungkan Pernikahan

Marah Pada Gereja Katolik, Presiden Filipina Dirikan Agama Baru

"Tujuan saya hadir dalam acara ini adalah bersyukur kepada Tuhan atas segala berkat-Nya yang telah Dia berikan bagi saya dan keluarga saya setiap hari," demikian pernyataan Jimray Bacomage (37), salah seorang umat yang mengaku kepada Reuters bahwa dirinya disembuhkan dari tangan yang patah dalam acara Black Nazarene ini. 

Sekitar 80% dari 100 juta penduduk Filipina adalah penganut Katolik Roma dan bekas koloni Spanyol tersebut terkenal dengan berbagai parade dan festival religiusnya. 

Patung Black Nazarene adalah sebuah patung Yesus Kristus yang sedang berlutut sambil memanggul salib di bahu-Nya. Biasanya patung ini disimpan di Gereja Quiapo, Manila. Menurut Kantor Berita Katolik (CNA), patung tersebut telah menjadi "lambang gairah, perjuangan dan iman bagi umat Katolik Filipina." 

Sekitar 4000 tentara, polisi dan petugas gawat darurat bersiaga selama prosesi festival dilaksanakan. Layanan telephone di daerah prosesi dilakukan di putus dan juga pihak pemerintah melarang penggunaan drones dan petasan. Prosesi ini dilaksanakan dengan kawalan ketat mengingat adanya ancaman serangan teror dari organisasi yang terafiliasi dengan ISIS. Walau demikian prosesi berjalan dengan baik, dan Presiden Rodrigo Duterte memberikan pujian atas lancarnya acara tersebut. 

Baca juga artikel lainnya : 

Pria Penebar Pesan Teror Bom Gereja Selayar Akhirnya Ditangkap

Dalam 3 bulan, Teroris Baru di Nigeria Telah Bunuh 800 Orang Kristen

Sumber : Christiantoday.com
Halaman :
1

Ikuti Kami