Freedom for Religion Foundation mempertanyakan alasan dewan sekolah Wake County yang menyebut bahwa penampilan paduan suara sekolah di Apex Christmas Nativity Celebration adalah tindakan inkonstitusional.
Berdasarkan situs acara yang dikutip cbn.com, Apex Christmas Nativity Celebration adalah perayaan tiga hari "kelahiran dan pelayanan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus”.
Pejabat sekolah Wake memutuskan membatalkan jadwal pertunjukan paduan suara setelah pihak yayasan meneruskan sebuah video YouTube ke dewan sekolah.
Dalam video tersebut, seorang pemimpin gereja bernama Steve Bodhaine membuat pernyataan bahwa acara Apex Christmas Nativity Celebration "merupakan kesempatan yang bagus bagi Anda untuk memberikan kesaksian tentang Kristus kepada teman-teman Anda," sebagaimana dilaporkan The News & Observer.
"Mereka (paduan suara sekolah) membawa ratusan orang tua dan kakek-nenek dan teman-teman datang dan mendengarkan mereka bernyanyi," ujar Bodhaine di dalam video yang direkam sekitar 2014 silam. "Dan ketika nyanyian dimulai, orang-orang ini akan duduk."
"Mereka berjalan-jalan dan melihat ratusan acara perayaan kelahiran Yesus dari seluruh dunia dan mereka mulai merasa sesuatu yang suci di dalam hati mereka. Untuk kita, ini adalah kesempatan untuk berbagi keajaiban dan kasih Juruselamat."
Juru bicara sekolah Wake, Tim Simmons mengatakan pihaknya mengeluaran larangan kegiatan paduan suara setelah mendapatkan masukan dari pihak pengacara yang menujukkan bahwa jika kegiatan tersebut diizinkan maka mereka akan dianggap mendukung sudut pandang suatu agama/keyakinan.
Simmons memastikan bahwa pihak sekolah tidak akan melarang kegiatan acara perayaan kelahiran Yesus para siswanya. Mereka bahkan mendukung kegiatan serupa asalkan itu tidak melanggar konstitusi perihal keagamaan yang berlaku di Amerika Serikat.
Sumber : www1.cbn.com