Harus Bagaimana Jika Pasangan Tak Lagi Peduli Pada Pernikahan?
Sumber: http://theflysociety.us

Marriage / 14 December 2016

Kalangan Sendiri

Harus Bagaimana Jika Pasangan Tak Lagi Peduli Pada Pernikahan?

Lori Official Writer
6710

Setiap kali saya mendengar seseorang mengatakan bahwa tahun pertama pernikahan itu benar-benar proses yang begitu sulit, saya menarik nafas lega. Saya merasa sedih ketika mendengar banyak pasangan berjuang dalam pernikahan mereka, sementara saya merasa lega karena saya tidak merasakannya.

Pernikahan itu memang sulit. Ketika dua orang yang sudah dipersatukan berarti harusnya mereka bisa saling berkompromi. Dan ketika keduanya justru sama-sama bersikeras dalam pernikahan, maka kompromi tidak akan pernah terjadi. Ya, saya menyampaikan hal ini karena saya sudah mengalaminya.

Sayangnya, persoalan yang seringkali terjadi di dalam pernikahan justru jauh lebih parah. Kemandulan, perselingkuhan, kecanduan, masalah kesehatan, keuangan dan gangguan seksual bisa menjadi jalan bagi pernikahan Anda untuk mendapatkan pernikahan yang Tuhan rindukan untuk Anda miliki. Dan kadang kala, salah satu pihak bisa menyerah ketika semua hal yang Tuhan ingin lakukan sedang diproses.

Penulis buku Lysa TerKeurst menulis sebuah artikel dalam blognya yang berjudul ‘When Your Husband HHas Given Up’ (Ketika Suami Anda Menyerah, red). Dia menekankan dalam artikel tersebut tentang cara mengatasi rasa sakit dan putus asa di tengah pernikahan yang sedang bermasalah.

TerKeurst mengatakan bahwa ada sesuatu yang dapat Anda lakukan ketika Anda merasa bahwa pernikahan Anda sedang dalam kekacauan. “Putuskan hari ini bahwa Anda layak,” tulis TerKeurst.

Dia tahu bahwa kecenderungan dari para istri yang mendapati suami mereka sudah tak lagi peduli dengan pernikahan adalah merasakan bahwa diri mereka tak lagi kayak. Dia mengakui bahwa ketika hanya satu orang saja yang berdiri untuk memperbaiki hubungan, hal itu hanya akan menyebabkan ‘luka mendalam’.

TerKeurst mengutip Mazmur 139: 13-14 dikatakan, “Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”

“Ketika harapan seolah-olah sirna, Anda dapat ;bergantung pada kebenaran sejati Tuhan,” ucapnya.

Anda bisa melakukan sesuatu untuk menebus pernikahan Anda, bahkan jika Anda terus memperjuangkannya yaitu dengan menjauh dari segala emosi yang muncul dan memulai mengambil keputusan dengan kepala dingin. “Buat rencana. Sampaikan persoalan Anda kepada orang-orang bijak yang mengasihi Anda, yang menyediakan konseling dan ada untuk mendukung Anda melewati perjalanan sulit yang Anda lewati,” terangnya.

Dia juga menekankan agar tak lupa untuk terus membawa pernikahan dalam doa. Karena doa adalah aspek terpenting dalam pernikahan. Karena doa pula pernikahan pasangan penulis buku Beyond Ordinary ‘Justin dan Trisha Davis’ dipulihkan dari kepahitan, kebencian dan perselingkuhan.

“Saya kehilangan segalanya. Saya kehilangan kerabat gereja saya, saya kehilangan teman terbaik saya, saya kehilangan pernikahan saya, saya kehilangan identitas saya…Saya tidak bisa mengadu kemanapun selain kepada Tuhan,”terang Trisha dalam sebuah wawancara dengan Ibelieve.com beberapa waktu lalu.

Namun, pernikahan mereka yang hampir diujung tanduk tersebut akhirnya dipulihkan setelah pasangan ini mengikuti konseling dan sama-sama mencari Tuhan. “Itu adalah kuasa doa. Semuanya berubah karena saya mencoba untuk mengubah cara pandang saya,” lanjut Trisha.

Jika saat ini pernikahan Anda tengah berada dalam kekacauan, penderitaan, maka satu-satunya jalan keluar untuk mengalami pemulihan adalah dengan berpaling kepada Allah saja. Karena di dalam Tuhan adalah pemulihan, perdamaian, sukacita dan kasih. Saat ini ambillah waktu untuk berdoa secara pribadi, memohon ampun kepada Tuhan atas sikap dan cara pandang Anda terhadap pasangan Anda. Minta Tuhan mengisi hati Anda dengan kasih dan meminta pemulihan sempurna atas pernikahan Anda.

Sumber : Crosswalk.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami