Setiap kali
saya mendengar seseorang mengatakan bahwa tahun pertama pernikahan itu
benar-benar proses yang begitu sulit, saya menarik nafas lega. Saya merasa sedih
ketika mendengar banyak pasangan berjuang dalam pernikahan mereka, sementara saya merasa lega karena saya tidak merasakannya.
Pernikahan itu
memang sulit. Ketika dua orang yang sudah dipersatukan berarti harusnya mereka bisa
saling berkompromi. Dan ketika keduanya justru sama-sama bersikeras dalam
pernikahan, maka kompromi tidak akan pernah terjadi. Ya, saya menyampaikan hal ini karena saya sudah mengalaminya.
Sayangnya,
persoalan yang seringkali terjadi di dalam pernikahan justru jauh lebih parah. Kemandulan,
perselingkuhan, kecanduan, masalah kesehatan, keuangan dan gangguan seksual bisa
menjadi jalan bagi pernikahan Anda untuk mendapatkan pernikahan yang Tuhan rindukan
untuk Anda miliki. Dan kadang kala, salah satu pihak bisa menyerah ketika semua hal yang Tuhan ingin lakukan sedang diproses.
Penulis buku
Lysa TerKeurst menulis sebuah artikel dalam blognya yang berjudul ‘When Your Husband
HHas Given Up’ (Ketika Suami Anda Menyerah, red). Dia menekankan dalam artikel tersebut
tentang cara mengatasi rasa sakit dan putus asa di tengah pernikahan yang sedang bermasalah.
TerKeurst mengatakan
bahwa ada sesuatu yang dapat Anda lakukan ketika Anda merasa bahwa pernikahan Anda sedang dalam kekacauan. “Putuskan hari ini bahwa Anda layak,” tulis TerKeurst.
Dia tahu bahwa
kecenderungan dari para istri yang mendapati suami mereka sudah tak lagi peduli
dengan pernikahan adalah merasakan bahwa diri mereka tak lagi kayak. Dia mengakui
bahwa ketika hanya satu orang saja yang berdiri untuk memperbaiki hubungan, hal itu hanya akan menyebabkan ‘luka mendalam’.
TerKeurst mengutip
Mazmur 139: 13-14 dikatakan, “Sebab
Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
“Ketika harapan
seolah-olah sirna, Anda dapat ;bergantung pada kebenaran sejati Tuhan,” ucapnya.
Anda bisa melakukan
sesuatu untuk menebus pernikahan Anda, bahkan jika Anda terus memperjuangkannya
yaitu dengan menjauh dari segala emosi yang muncul dan memulai mengambil
keputusan dengan kepala dingin. “Buat rencana. Sampaikan persoalan Anda kepada orang-orang
bijak yang mengasihi Anda, yang menyediakan konseling dan ada untuk mendukung Anda melewati perjalanan sulit yang Anda lewati,” terangnya.
Dia juga menekankan
agar tak lupa untuk terus membawa pernikahan dalam doa. Karena doa adalah aspek
terpenting dalam pernikahan. Karena doa pula pernikahan pasangan penulis buku Beyond
Ordinary ‘Justin dan Trisha Davis’ dipulihkan dari kepahitan, kebencian dan perselingkuhan.
“Saya kehilangan
segalanya. Saya kehilangan kerabat gereja saya, saya kehilangan teman terbaik saya,
saya kehilangan pernikahan saya, saya kehilangan identitas saya…Saya tidak bisa
mengadu kemanapun selain kepada Tuhan,”terang Trisha dalam sebuah wawancara dengan Ibelieve.com beberapa waktu lalu.
Namun, pernikahan
mereka yang hampir diujung tanduk tersebut akhirnya dipulihkan setelah pasangan
ini mengikuti konseling dan sama-sama mencari Tuhan. “Itu adalah kuasa doa.
Semuanya berubah karena saya mencoba untuk mengubah cara pandang saya,” lanjut Trisha.
Jika saat ini
pernikahan Anda tengah berada dalam kekacauan, penderitaan, maka satu-satunya jalan
keluar untuk mengalami pemulihan adalah dengan berpaling kepada Allah saja. Karena
di dalam Tuhan adalah pemulihan, perdamaian, sukacita dan kasih. Saat ini ambillah
waktu untuk berdoa secara pribadi, memohon ampun kepada Tuhan atas sikap dan cara
pandang Anda terhadap pasangan Anda. Minta Tuhan mengisi hati Anda dengan kasih
dan meminta pemulihan sempurna atas pernikahan Anda.