PM Inggris : Orang Kristen Harus Berani Nyatakan Iman di Depan Umum
Sumber: Fortune.com

Internasional / 6 December 2016

Kalangan Sendiri

PM Inggris : Orang Kristen Harus Berani Nyatakan Iman di Depan Umum

Lori Official Writer
25546

Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May mengajak seluruh umat Kristen untuk berani menyatakan iman mereka. Dia mengatakan agar orang-orang Kristen tak perlu takut berbicara dengan bebas soal keyakinan mereka saat berada di tempat kerja atau bahkan di tempat umum.

Pernyataan ini disampaikan setelah Ketua Komisi Kesetaraan Hak Asasi Manusia David Isaac melaporkan bahwa beberapa pengusaha mengaku tidak akan merayakan Natal karena takut menyinggung karyawan mereka non-Kristen. Karena itu, May menanggapinya dengan membeberkan laporan dari Aliansi Injili dan Komunitas Pengacara Kristen bahwa kekristenan harus dirayakan.

May menghimbau agar orang Kristen bisa merayakan Naatal dan menyampaikan tentang iman mereka di tempat kerja. Misalnya berbicara soal olahraga, hobi dan kehidupan keluarga. Meski begitu, dia tetap menghimbau umat Kristen agar berhati-hati dalam menyampaikan iman mereka di depan umum.

“Saya senang menyambut publikasi laporan dan temuan ini. Tentu saja kita sekarang memasuki musim Advent, dan kita melakukan tradisi yang sangat kuat di negeri ini soal toleransi beragama, kebebasan berbicara serta warisan Kristen yang sangat kita banggakan. Saya yakin kita semua ingin memastikan bahwa semua orang yang ada di tempat kerja ingin berbicara tentang iman mereka,” ucap May.

Mengejutkan memang jika perdena meteri Inggris yang baru menjabat ini menyampaikan hal yang berkenaan dengan keyakinan. Namun perlu diketahui bila orang nomor satu Inggris ini merupakan putri seorang pendeta asal Inggris. Belum lama ini, May juga menyampaikan dengan jujur soal imannya kepada publik. Bahwa dirinya adalah seorang Kristen sejati sehingga setiap keputusan sulit yang diambil didasarkan pada tuntunan imannya. Meski dia terus bekerja sepanjang malam, namun keyakinanya kepada Tuhanlah yang menuntunnya untuk memilih melakukan hal yang benar.

Di masa mudanya, sang ayah bahkan telah menanamkan di dalam diri seorang May beban untuk melayani. Dia masih ingat bagaimana sang ayah selalu pergi mengunjungi orang-orang dan menceritakan pengalamannya kepada May selama bekerja sebagai pendeta di paroki.

Sumber : Christiandaily.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami