Michael R. Jonly: Bersama Adik Aku Berencana Bunuh Papa
Sumber: Jawaban.com

Family / 21 November 2016

Kalangan Sendiri

Michael R. Jonly: Bersama Adik Aku Berencana Bunuh Papa

Lori Official Writer
8950

Michael R. Jonly atau akrab disapa Mike Only adalah anak yang dibesarkan di tengah ayah dan ibu yang kerap bertengkar. Mike kecil dibesarkan dengan kenangan masa kecil yang buruk bersama sang ayah. Ibu, adik dan Mike sendiri kerap menjadi korban kekerasan fisik ayahnya.

Suatu hari, pertengkaran hebat terjadi antara ayah dan ibunya. Hal itu membuat sang ayah minggat dari rumah dan tak lagi kembali. Keluarga sederhana ini akhirnya harus terpecah dan hidup dengan keterbatasan ekonomi.

Hidup tanpa kepala keluarga, membuat sang ibu menjadi begitu hancur. Suami yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan hidup keluarga tak lagi bisa diandalkan. Untuk itu sang ibu memutuskan bekerja di luar negeri sebagai TKW (Tenaga Kerja Wanita) dan meninggalkan Mike dan adiknya di Indonesia.

“Tidak ada penghasilan atau pemasukan di dalam keluarga. Sehingga kami harus tinggal dengan tetangga, menumpang tinggal dengan teman. Menumpangnya bukan hanya menumpang tidur tapi juga menumpang makan,” terang Mike saat menyampaikan kesaksian hidupnya kepada tim Solusi.

Di tengah kesulitan hidup yang mereka jalani, Mike yang saat itu duduk di bangku SMA terpaksa harus menghentikan pendidikannya karena tidak punya biaya untuk melunasi uang sekolah yang sudah menunggak.

Sejak tak lagi bersekolah, hidup Mike semakin jauh dari kata baik. Mike mulai terjerumus dalam pergaulan buruk anak-anak remaja pada umumnya. Pergaulannya membuat dia akrab dengan kebiasaan judi, minuman keras sampai tawuran.

Ada satu peristiwa yang begitu membekas kuat dalam benak Mike. Saat dimana dirinya harus mendekap di sel tahanan setelah tertangkap melakukan tawuran bersama teman-temannya. Kala itu, Mike mengaku benar-benar tak ingin merasakan sakitnya hidup di balik jeruji besi. Untuk itulah dia berusaha meminta dibebaskan dengan bantuan sang ayah yang kala itu dia tahu kembali sejak sekian lama menghilang.

“Sewaktu Papa saya datang ke Polsek sebenarnya saya senang sekali. Senang sekali sebenarnya bukan senang sama Papa-nya. Saya senang karena saya pikir hanya dialah yang bisa menebus saya. Tapi ternyata dia malah berkata kepada polisi supaya biarlah ini menjadi suatu pelajaran dalam kehidupan saya.” Kenang Mike.

Hati Mike mulai berkobar ketika dia harus menerima kenyataan bahwa sang ayah sama sekali tidak sudi menebusnya dari sel penjara. Dendam dihati Mike semakin membara dan mulai menekatkan dalam hatinya bahwa kelak setelah keluar dari penjara, dia akan berurusan dengan sang ayah. “Saya sudah berpikir saya akan balas dendam,” jelasnya.

Februari 1993, Mike Only bebas dari penjara. Dia lalu secara kebetulan bertemu dengan sang ayah di suatu tempat. Pertemuan itu dia anggap bukan waktu yang tepat untuk melampiaskan dendamnya. Dengan senormal mungkin, Mike mulai menuturkan keinginannya untuk kembali melanjutkan sekolah. Dia meminta agar sang ayah mau membiayai sekolahnya kembali.

Untuk terus melanjutkan sekolah, Mike harus tinggal bersama dengan sang ayah. Namun apa daya, lagi-lagi sang ayah mulai bersikap acuh dengan segala keperluan sekolah Mike. Hingga akhirnya pertengkaran pun pecah dan Mike mendapat kekerasan fisik dari sang ayah.

Mike kemudian merasakan kejenuhan yang begitu berat menekan. Dia merasakan frustrasi yang begitu besar atas nasibnya sendiri. Untuk mengisi segala kehampaan tersebut, dia mulai melampiaskannya dengan minuman keras dan mabuk.

Mike mulai meyakinkan adiknya yang juga ikut mengalami imbas dari keluarganya yang hancur, bahwa apa yang mereka alami terjadi karena ulah sang ayah. “Di situlah saya menghasut adik saya untuk balas dendam. “Ayo kita balas dendam kepada Papa kita. Kita bunuh dia”. Adik saya akhirnya setuju.”

Dalam keadaan mabuk, kakak beradik ini mendatangi kediaman sang ayah untuk menuntaskan misi balas dendam itu. Sayangnya, mereka tidak mendapati sang ayah di dalam rumah. Rumah nyatanya kosong.

Mike muali kesal dengan dirinya sendiri. Dia mulai jenuh dengan kehidupan yang ia jalani; tanpa arah dan tujuan.

Namun Tuhan nyatanya tidak melepaskan pandangan-Nya dari Mike. Di suatu hari, Mike bertemu dengan seorang remaja yang mengajaknya beribadah di gereja. Dan sejak saat itulah, dia mulai membuka diri menerima Tuhan dan menyadari bahwa figur seorang ayah yang baik hanya ada dalam Yesus.

“Selama ini sebenarnya ada figur Bapa yaitu dalam Tuhan Yesus, yang selalu perhatikan saya, yang selalu pedulikan saya, yang selalu menyayangi saya, yang tidak pernah meninggalkan saya. Tidak memperhitungkan kesalahan-kesalahan dan dosa yang saya lakukan.”

Mike yang menyimpan dendam yang begitu besar kepada sang ayah akhirnya membuka diri untuk mau mengampuni. Meski berat, namun Mike mengingat bahwa kasih Yesus terlebih besar bagi hidupnya.

Pada tahun 1997, Mike Only menyerahkan hidupnya menjadi seorang pendeta. Dia memutuskan untuk melanjutkan sekolah Alkitab dan melayani sebagai hamba Tuhan hingga saat ini.

Sumber : Michael R. Jonly
Halaman :
1

Ikuti Kami