Berita mengejutkan
datang dari seorang wanita asal Asia bagian Tengah bernama Sabina. Saat mengunjungi
anaknya di Rusia, tiba-tiba dia mengalami koma selama dua hari sebelum dinyatakan meninggal dan jasadnya ditempatkan ke kamar mayat.
Ajaibnya,
Sabina kembali bangkit dari kematian setelah mengalami perjalanan spiritual yang
menakjubkan. Seperti dituturkannya, pada saat itu ia melihat dirinya berada di
dasar sumur dan tak bisa keluar dari sana. Lalu ia melihat sebuah pohon di bagian
atas sumur. Salah satu rantingnya jatuh ke dalam sumur tepat mengarah kepadanya.
Namun entah bagaimana, ranting tersebut berubah menyerupai tangan dan terdengar
sebuah suara yang berkata, “Jika kamu meraih tangan Ku, Aku akan menghidupkanmu kembali.”
Sabina lalu
meraih tangan tersebut dan tiba-tiba dia sadar. Saat itulah dia melihat dirinya
tengah berada di kamar mayat dimana tubuhnya sudah ditutupi dengan kain putih. Dia bahkan bisa mendengar suara dari orang-orang di sekitarnya.
Seorang petugas
rumah sakit yang memasuki ruang mayat kaget bukan kepalang. Dia berlari keluar ruangan.
Namun tak lama kemudian, petugas tersebut datang bersama rekan-rekan yang lain dan
menemukan Sabina masih dalam posisi duduk tegak. Dia bahkan meyakinkan mereka untuk
tidak perlu takut karena dia masih hidup. Mereka segera memberi dia makan, minum
dan pakaian. Namun tak satupun di antara mereka yang mampu menjelaskan apa yang sedang terjadi dengan Sabina.
Setelah peristiwa
itu, Sabina akhirnya pulang ke negara asalnya. Hal itu sangat mengejutkan
seluruh keluarga. Tepat di hari Minggu setelah kepulangannya, Sabina memutuskan untuk pergi ke gereja dan memberikan hidupnya kepada Kristus.
Berkat keajaiban
yang dialami Sabina, seluruh keluarga yang masih belum percaya Tuhan akhirnya menyerahkan
hidup mereka kepada Kristus. Beberapa dari mereka bahkan memutuskan untuk terlibat dalam pelayanan purna waktu.
Jamal, menantu
Sabina mengatakan keajaiban yang dialami mertuanya tersebut telah banyak membuka pintu kesempatan besar untuk membagikan Injil kepada banyak orang.
“Saya
membagikan kisah singkat ibu mertua saya dan, dampak dari keterbukaan mereka, membuat
lebih mudah bagi saya untuk kembali berbagi dengan 30 orang lainnya,” terang Jamal.
Meski
peristiwa ini terjadi pada bulan Oktober 2016 lalu, namun hal ini menjadi bukti
bahwa Tuhan terus bekerja untuk menyampaikan kasih dan kebaikan-Nya kepada setiap
orang yang Ia kasihi.