Setiap
orang mendambakan cinta yang murni dan tulus, baik dalam hubungannya dengan
orang lain maupun dengan pasangan. Namun untuk mendapatkan jenis cinta demikian,
dibutuhkan pandangan yang benar soal cinta. Bagi Anda ingin belajar tentang apa
itu cinta yang murni dan tulus, kitab Rut bisa jadi jawabannya. Berikut tiga poin lainnya yang dijabarkan soal cinta yang tulus dan murni.
Keempat : Berharganya ungkapan terima kasih dan pengakuan
Setelah Rut
memohon agar dirinya ikut bersama sang mertua ke Yehuda, di situ Naomi meyakini
bahwa Tuhan ingin hubungan mertua-menantu ini terus berjalan. Karena itulah dia menyampaikan terima kasih dan pengakuan atas pilihan yang diambil oleh Rut.
Kita semua
harus menyadari bahwa mengucapkan terima kasih dan menyampaikan pengakuan
kepada orang lain sangat penting sekali dalam membangun hubungan. Karena hal
itu bisa juga membuktikan betapa pedulinya Anda kepada orang itu. Jadi, saat Anda
diperhadapkan di dalam sebuah hubungan pasangan, cobalah membiasakan diri untuk
menyampaikan terima kasih dan pengakuan mendalam kepada pasangan Anda. Karena dia
adalah orang yang paling dekat dengan Anda dan yang mengenal sisi baik dan buruknya Anda.
Kelima : Duka dan kesedihan tak mampu menghentikan cinta
Setiap
orang mengalami kesedihan dan duka sepanjang hidup. Naomi dan Rut sudah menghadapi
sederetan kesedihan mendalam, namun mereka menang dari kesedihan itu. Naomi kehilangan
suami dan kedua putranya, tetapi dia memilih untuk bangkit kembali dan melanjutkan
perjalanan hidup bersama menantunya Rut. Tidak ada kepahitan dan kebencian yang
timbul dalam hubungan keduanya. Mereka memilih untuk tinggal bersama dan bekerja sama.
Hubungan ini
mengajarkan kita bahwa hadirat Tuhan nyata hadir ketika ada cinta. Tidak peduli
dalam situasi apa yang kita hadapi, cinta sanggup mengalahkan semua kondisi itu
pada akhirnya. Melalui cinta kita belajar bagaimana menghadapi orang lain dan bagaimana
kita bisa menjadi orang yang lebih baik di tengah hubungan kita dengan orang
lain. Cinta tidak akan menimbulkan sakit hati atau kebencian, pertengkaran, perceraian atau bahkan kematian.
Keenam : Perjalanan cinta setiap orang berbeda
Dalam kitab
Rut, kita bisa melihat bagaimana Orpa dan Rut mengambil pilihan yang berbeda. Perbedaan
itu bukan berarti bahwa pilihan yang satu lebih baik dari pilihan yang lain. Naomi
mengatakan kepada menantunya, “Kembalilah ke rumahmu. Menikahlah kembali. Milikilah
anak. Diberkatilah kamu. Tuhan telah menerima ucapan syukur atas kasihmu kepadaku.” Ya, perjalanan cinta setiap orang memang berbeda.
Apakah Anda
pernah mendengar pepatah berkata, “Jangan melempar batu ke sebuah kaca rumah’? Sangat
mudah untuk menghakimi orang lain dan membeda-bedakan keyakinan kita dan kita mulai
menghakimi jalan hidup mereka. Namun, jauh lebih baik jika kita melihat dari
dua sisi yang berbeda. Cinta itu berkembang dan Kitab Rut menjadi referensi untuk belajar lebih banyak tentang cinta yang ideal.
Kitab Rut lebih dari sekadar sebuah cerita tentang seseorang yang hidupnya diubahkan oleh cinta, tetapi juga mengungkapkan bagaimana cinta itu berkuasa melakukan hal-hal yang mustahil.
Sumber : Beliefnet.com/jawaban.com