6 Pelajaran CINTA yang Murni dan Tulus dari Kitab Rut (Part 2)
Sumber: Eatons Hill Presbyterian Church

Single / 15 November 2016

Kalangan Sendiri

6 Pelajaran CINTA yang Murni dan Tulus dari Kitab Rut (Part 2)

Lori Official Writer
7334

Setiap orang mendambakan cinta yang murni dan tulus, baik dalam hubungannya dengan orang lain maupun dengan pasangan. Namun untuk mendapatkan jenis cinta demikian, dibutuhkan pandangan yang benar soal cinta. Bagi Anda ingin belajar tentang apa itu cinta yang murni dan tulus, kitab Rut bisa jadi jawabannya. Berikut tiga poin lainnya yang dijabarkan soal cinta yang tulus dan murni.

Keempat : Berharganya ungkapan terima kasih dan pengakuan

Setelah Rut memohon agar dirinya ikut bersama sang mertua ke Yehuda, di situ Naomi meyakini bahwa Tuhan ingin hubungan mertua-menantu ini terus berjalan. Karena itulah dia menyampaikan terima kasih dan pengakuan atas pilihan yang diambil oleh Rut.

Kita semua harus menyadari bahwa mengucapkan terima kasih dan menyampaikan pengakuan kepada orang lain sangat penting sekali dalam membangun hubungan. Karena hal itu bisa juga membuktikan betapa pedulinya Anda kepada orang itu. Jadi, saat Anda diperhadapkan di dalam sebuah hubungan pasangan, cobalah membiasakan diri untuk menyampaikan terima kasih dan pengakuan mendalam kepada pasangan Anda. Karena dia adalah orang yang paling dekat dengan Anda dan yang mengenal sisi baik dan buruknya Anda.

Kelima : Duka dan kesedihan tak mampu menghentikan cinta

Setiap orang mengalami kesedihan dan duka sepanjang hidup. Naomi dan Rut sudah menghadapi sederetan kesedihan mendalam, namun mereka menang dari kesedihan itu. Naomi kehilangan suami dan kedua putranya, tetapi dia memilih untuk bangkit kembali dan melanjutkan perjalanan hidup bersama menantunya Rut. Tidak ada kepahitan dan kebencian yang timbul dalam hubungan keduanya. Mereka memilih untuk tinggal bersama dan bekerja sama.

Hubungan ini mengajarkan kita bahwa hadirat Tuhan nyata hadir ketika ada cinta. Tidak peduli dalam situasi apa yang kita hadapi, cinta sanggup mengalahkan semua kondisi itu pada akhirnya. Melalui cinta kita belajar bagaimana menghadapi orang lain dan bagaimana kita bisa menjadi orang yang lebih baik di tengah hubungan kita dengan orang lain. Cinta tidak akan menimbulkan sakit hati atau kebencian, pertengkaran, perceraian atau bahkan kematian.

Keenam : Perjalanan cinta setiap orang berbeda

Dalam kitab Rut, kita bisa melihat bagaimana Orpa dan Rut mengambil pilihan yang berbeda. Perbedaan itu bukan berarti bahwa pilihan yang satu lebih baik dari pilihan yang lain. Naomi mengatakan kepada menantunya, “Kembalilah ke rumahmu. Menikahlah kembali. Milikilah anak. Diberkatilah kamu. Tuhan telah menerima ucapan syukur atas kasihmu kepadaku.” Ya, perjalanan cinta setiap orang memang berbeda.

Apakah Anda pernah mendengar pepatah berkata, “Jangan melempar batu ke sebuah kaca rumah’? Sangat mudah untuk menghakimi orang lain dan membeda-bedakan keyakinan kita dan kita mulai menghakimi jalan hidup mereka. Namun, jauh lebih baik jika kita melihat dari dua sisi yang berbeda. Cinta itu berkembang dan Kitab Rut menjadi referensi untuk belajar lebih banyak tentang cinta yang ideal.

Kitab Rut lebih dari sekadar sebuah cerita tentang seseorang yang hidupnya diubahkan oleh cinta, tetapi juga mengungkapkan bagaimana cinta itu berkuasa melakukan hal-hal yang mustahil.

Sumber : Beliefnet.com/jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami