Anak Remaja Anda Cemas Berlebihan? Atasi Dengan Cara Ini…
Sumber: Huffingtonpost.com

Parenting / 13 October 2016

Kalangan Sendiri

Anak Remaja Anda Cemas Berlebihan? Atasi Dengan Cara Ini…

Lori Official Writer
5847

Saat mendengar istilah ‘kecemasan’ akan muncul image negatif tentang hal itu. Padahal sesungguhnya, kecemasan bukanlah hal yang seluruhnya buruk. Karena kecemasan juga memungkinkan seseorang dapat mengantisipasi ancaman. Dalam dosis yang tepat, kecemasan juga bisa menjadi sangat bermanfaat.

Namun, kecemasan yang menjadi berlebihan tentunya tidak lagi dianggap rasional dan bisa jadi menimbulkan dampak tekanan emosional yang tinggi. Akibatnya, kualitas hidup seseorang menjadi menurun. Kecemasan berlebihan biasanya muncul dalam bentuk perilaku negatif ataupun gangguan kondisi fisik dan mental. Inilah yang disebut sebagai gangguan kecemasan.

Remaja yang mengalami gangguan ini biasanya akan diserang kekhawatiran dan keraguan secara terus menerus. Misalnya, selalu khawatir jantungnya akan berhenti berdenyut saat tidur, sehingga ia tidak dapat tidur dengan baik. Ada juga remaja yang selalu menghindari berbicara di depan umum, termasuk berbicara di depan kelas sebagai bagian dari tugas akademik, karena ia sangat khawatir melakukan kesalahan. Akibatnya, nilai akademinya tidak dapat optimal.

Pada umumnya, gangguan kecemasan yang rentan diderita anak remaja adalah gangguan kecemasan sosial (society anxiety disorder). Remaja yang mengalami gangguan kecemasan sosial atau dikenal dengan istilah fobia sosial biasanya memiliki ketakutan yang besar ketika harus menghadapi orang yang tidak terlalu dikenal atau merasa ada kemungkinan akan mendapat penilaian dari orang lain.

Jenis gangguan kecemasan lain adalah gangguan kecemasan umum dan kelainan obsesif kompulsif. Remaja yang mengalami gangguan kekhawatiran umum biasanya memiliki kekhawatiran terhadap suatu peristiwa atau situasi spesifik, misalnya berbicara di depan umum. Bentuk lain dari kecemasan umum ialah kekhawatiran yang terus menerus, namun tidak tertuju pada sesuatu yang spesifik, sehingga remaja tersebut selalu merasa tegang.

Sementara gangguan obsesig kompulsif biasanya muncul pada remaja dalam bentuk keberadaan kompulsi atau obsesi yang tidak dapat dikontrol dengan baik. Obsesi yang dimaksud adalah pikiran yang terus-menerus muncul yang menggangu dan menimbulkan kecemasan. Sedangkan yang dimaksud dengan kompulsi adalah berbagai tindakan yang dinilai perlu dilakukan sebagai respon terhadap suatu obsesi.

Satu hal yang perlu disadari adalah gangguan kecemasan umumnya lebih sering muncul pada anak remaja putri dibandingkan remaja putra. Banyak ilmuwan menduga hal tersebut terjadi karena pengaruh hormone seksual estrogen pada remaja putri. Hormon tersebut memiliki tingkat interaksi yang lebih tinggi dengan zat kimia serotonin yang terdapat di dalam otak, yang terkait dengan munculnya kecemasan.

Sebagai orangtua, ada baiknya memperlengkapi diri dengan pengetahuan yang lebih luas tentang gangguan kecemasan ini. Sehingga Anda bisa mendeteksi gejala-gejala yang bisa saja muncul dari tingkah laku anak remaja Anda. Jika anak remaja Anda bahkan menunjukkan gejala-gejala kecemasan seperti di atas, segeralah mencari bantuan dari pihak medis atau psikolog terpercaya.

Sumber : Majalah Inspirasi
Halaman :
1

Ikuti Kami