"Kami mengatakan Semua Nyawa Orang Berkulit Hitam Berarti. Karena, saat ini, nyawa orang-orang berkulit hitam sangat murah harganya di jalanan kita. Ini adalah perang kita, bukan 'perang mereka'," demikian dikutip christiantoday, Kamis (29/9/2016).
Kasus terbaru terjadi di Tulsa, Oklahoma dimana seorang pria bernama Terence Crutcher ditembak oleh aparat kepolisian setempat, yang saat itu tidak bersenjata api dan tidak memberikan ancaman kepada pihak berwajib.
Sikap dukungan terbuka Lentz terhadap gerakan "Semua Nyawa Orang Berkulit Hitam Berarti" dianggap kontroversial karena sebuah survei yang dilakukan pada Juli lalu mengungkapkan hanya 29 persen dari kaum Kristen Injili di Amerika Serikat yang menyetujui bahwa orang-orang kulit berwarna mendapatkan perlakuan hukum yang tidak adil.
Tercatat di 2016 ini, 174 orang berkulit hitam yang ditembak dan mati oleh senjata api polisi.
Sebelum mengeluarkan dukungan terbuka terhadap kampanye “Semua Orang kulit Hitam Berarti”, Lentz mengaku bahwa dirinya telah mengumpulkan para pemimpin lain di Hillsong NYC dan membahas apa yang sedang terjadi di Amerika Serikat.
Sumber : christiantoday.com