Belakangan ini
dikabarkan bahwa seorang pendeta Pete Wilson, pendiri gereja besar Amerika, Cross
Point Church menyatakan pengunduran dirinya. Alasan terbesarnya karena merasa kelelahan
dengan pelayanan yang dia jalani selama ini. Tentu saja ini adalah masalah besar yang perlu
mendapat perhatian orang-orang Kristen yang aktif melayani di lembaga-lembaga kekeristenan, seperti pendeta, pelayanan, dan juga pekerja di pelayanan.
Untuk
sebagian kasus, pengunduran diri dari pelayanan dianggap bukan masalah besar karena
hal itu diyakini bisa juga sebagai jalan Tuhan untuk menghantarkan kita ke langkah
iman berikutnya. Tetapi menjadi sebuah kesedihan jika pengunduran diri itu dilatarbelakangi oleh keputusasaan dan ketidakberdayaan. Saat itulah kata ‘kelelahan’ muncul.
Apa penyebab yang sebenarnya membuat pelayan Tuhan ‘lelah’ melayani?
Memiliki harapan yang tinggi kepada pelayanan
Beberapa pelayan
Tuhan berharap terlalu tinggi kepada semua anggota atau jemaat gereja/pelayanan.
Meskipun mereka memiliki tanggung jawab untuk memimpin dan menggembalakan menjadi
serupa dengan Kristus, bukan berarti semua orang akan terlihat sama. Kketika hasil
yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan, saat itulah seorang gembala
menjadi lelah. Padahal, manusia adalah individu yang harus diajar dan diperingatkan.
Untuk itu, jangan mencoba membangun sebuah pelayanan yang harus berjalan sesuai dengan keinginan Anda. Sebaliknya, sesuai dengan kehendak Tuhan.
Kehilangan komitmen pelayanan
Bekerja di pelayanan
memang berat. Alkitab adalah buku yang berat. Dan berhadapan dengan orang-orang
juga jauh lebih sulit. Tuntutan untuk memperhatikan dan mendukung orang-orang
yang bermasalah kadang-kadang menimbulkan rasa lelah. Hal ini bisa seperti treadmill, dimana Anda terus bekerja tanpa
henti namun tidak mendapatkan apa-apa. Selain itu, banyak diantara jemaat juga seringkali mengecewakan.
Masalah
seperti ini tidak akan bisa terhindarkan dalam sebuah pelayanan, tetapi Anda
bisa mencari penyegaran kembali, baik dengan merenungkan firman Tuhan, mengambil waktu menyepi sendiri atau membaca buku-buku kisah pengalaman orang-orang yang menginspirasi.
Seorang pelayan
Tuhan tidak belerja untuk mencapai kesuksesan pelayanan tertentu, melainkan memegang teguh komitmen kepada Tuhan untuk terus melayani-Nya.
Tidak merawat kesehatan rohani
Menjadi pemimpin
gereja adalah suatu kebanggaan karena mereka dinilai sangat penting. Padahal, realitanya
bekerja sebagai pelayan Tuhan berarti harus rela mengorbankan segalanya demi orang-orang yang dipimpinnya.
Tuntutan inilah
yang kemudian membuat pelayan Tuhan kelelahan, mudah tersinggung dan bahkan
kepahitan. Saat itulah mereka mulai malas merawat diri dan hubungan pribadi dengan Tuhan.
Seorang pelayan
Tuhan yang aktif harusnya tetap mengisi diri dengan kekuatan yang bersumber dari Tuhan.
Terjerembab dalam respon yang salah
Seorang pelayan
Tuhan yang bijak tahu apa yang mereka kerjakan. Mengubah gereja bukanlah kehendak
Anda, tetapi oleh kehendak Tuhan. Perilaku buruk jemaat jangan membuat Anda terpengaruh
dan menjadi kecewa.
Pelayan Tuhan
yang baik sangat peduli dan terluka apabila menyaksikan pelayanan yang dia pimpin
dan jalankan tidak berjalan dengan baik. Tetapi pelayan yang setia belajar
untuk menyerahkan tanggung jawabnya kepada Tuhan dan terus maju.