Upacara
pengukuhan janji suci ini sangat sederhana, dan hampir semua kata-kata yang mereka ucapkan persis sama dengan janji suci yang mereka ucapkan 50 tahun yang lalu.
Pengukuhan pernikahan
ini terbilang unik, lantaran hampir 500 pasangan yang sudah menikah ikut serta di
dalamnya. Mereka berdiri di bangku masing-masing, lalu mempelai pria memegang tangan sang istri yang sudah keriput. Mata mereka mulai berkaca-kaca dengan air mata.
“Aku akan bersamamu
saat ini,” kata William Blume, pria 73 tahun yang telah menikahi Nancy (71) di
sebuah gereja di Maywood, London pada tahun 1966 silam. Dia lalu menggenggam kedua
tangan Nancy. Saat kembali menyampaikan janjis suci mereka, pasangan ini terbilang jauh lebih lama dibanding yang lainnya.
“Dan aku
akan mencintaimu seumur hirupku,” lanjut William yang saat itu wajahnya mulai dibanjiri air mata.
Ratusan pasangan
ini diketahui adalah mereka yang tengah merayakan ulang tahun pernikahan mereka
yang ke-50. Mereka rata-rata menikah saat kerusuhan ras dan protes anti-perang melanda Uni Soviet pada tahun 1966.
Acara ini
digelar oleh Keuskupan Agung Chicago sebagai peringatan ulang tahun pernikahan emas
bagi pasangan yang sudah menikah. Meski begitu, gereja hanya bisa menampung ratusan
pasangan ini, sementara keluarga mereka diminta untuk menonton acara ini secara langsung dari gedung paroki yang berada di sebelah gereja.
Saat acara
ini berlansung, tampak beberapa wanita mengenakan gaun putih yang begitu megah.
Sementara wanita lain mulai berbisik-bisik di telinga suami mereka dan
menyampaikan kecemasan mereka soal pernikahan yang seperti membuat mereka terlihat muda.
Dalam sesi khotbahnya,
sang uskup lalu menyampaikan pujian kepada setiap pasangan atas kekuatan komitmen
masing-masing karena telah menjalani bahtera rumah tangga selama setengah abad.
Dia menyampaikan bahwa pengukuhan janji suci pernikahan ini merupakan tanda awal
dari babak baru dan hari terbaik bagi pasangan. “Jangan melihat ke masa lalu. Lihatlah ke masa depan,” ucapnya.
Pasangan William
dan Nancy adalah salah satu diantara mereka yang menerima pesan berharga tersebut.
Sekitar 52 tahun yang lalu, William Blume bertemu dengan istrinya ketika mereka
masih mahasiswa di Universitas Roosevelt. Mereka bertemu di kelas komposisi bahasa
Inggris, kelas ulangan yang dijalani William. Dia lalu mengajak Nancy berkencan.
“Dia adalah
istri dan ibu yang hebat. Dan dia adalah karunia terbesar, yang seharusnya terlewatkan jika saja aku sedikit lebih cerdas di bahasa Inggris,” ucap William.
Sebelum menikah,
Nancy harus membuat William menunggu selama dua tahun karena dirinya bersikeras
terlebih dahulu menyelsaikan gelar bisnisnya. Tepat pada 4 Juni 1966, mereka pun menikah.
“Dia menangis sepanjang acara, sampai dia menyampaikan janji sucinya. Lalu berhenti menangis,” kenang William.
Pernikahan bahagia
yang mereka jalani memang terbilang panjang. Namun kunci yang tetap membuat mereka
bertahan adalah karena menikahi orang yang mereka cintai. Dari hasil pernikahan
tersebut mereka dikarunia tiga anak yang selalu mendapatkan dukungan penuh dari
mereka. Keluarga ini juga berkomitmen melakukan satu gerakan yaitu menolong keluarga yang berketerbatasan secara ekonomi.
“Kami akan bersama-sama
hingga ke garis finish,” ucap William
yang diikuti anggukan dari sang istri.
Apakah Anda
adalah salah satu pasangan yang rindu untuk memperbaharui kembali janji suci
pernikahan Anda? Mungkin ide ini bisa dicoba.