Paus Fransiskus
kembali menyindir cara hidup pendeta yang suka bermalas-malasan dan menjauhkan diri
dari kehidupan orang-orang miskin. Dia menyampaikan hal ini di alun-alun St Petrus, Roma pada Kamis, 15 September 2016 kemarin.
Paus berpendapat
bahwa para pendeta tidak seharusnya hidup seperti laiknya seorang pangeran,
karena Yesus tidak hidup seperti itu. “Yesus bukan seorang pangeran. Sungguh
mengerikan sbagi gereja ketika pendeta hidup seperti pangeran, jauh dari orang-orang, jauh dari orang-orang miskin. Itu bukan semangat Yesus,” ucap Paus.
Paus menyampaikan
pesan tentang pembelaan Yesus bagi orang-orang yang sakit secara fisik, orang-orang
lemah dan berbeban berat dalam kitab Matius 11. Dia menekankan bahwa orang-orang
Kristen dipanggil untuk menolong orang miskin. Yesus adalah pendeta yang berada
di antara orang-orang miskin dan setiap hari berada di tengah-tengah mereka. Untuk
itu, para pendeta harus meniru teladan Yesus, bukan hanya sekadar menyampaikan khotbah
dan mendorong jemaat untuk menemukan kehendak Allah.
Itu
sebabnya Yesus memanggil murid-murid-Nya untuk mengikuti Dia dan belajar dari-Nya.
“Tuhan mengajarkan kita untuk tidak takut mengikuti Dia, karena kita tidak akan
kecewa saat menempatkan harapan kita di dalam Dia. Oleh karena itu, kita dipanggil
untuk belajar hidup dalam kemurahan yang merupakan alat dari belas kasihan,” terangnya.