Seperti rilis Sinode GPM yang dimuat di situs resminya, GPM dalam kehidupan bersama, memaknai setiap momen perayaan hari-hari besar keagamaan di dunia, dan Maluku pada khususnya. Lewat gagasan “gereja orang basudara”, GPM mewujudkan kebersamaan hidup berdampingan sebagai orang basudara salam sarane (Islam–Kristen) dengan ikut menyumbang hewan kurban.
Sementara itu di tempat dan waktu terpisah, Sekretaris Umum Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Pendeta Elifas Tomix Maspaitella mengungkapkan, penyerahan hewan kurban ke komunitas muslim, merupakan bagian dari proses menjalankan pendidikan perdamaian dan bantuan keagamaan, yang merupakan bagian dari interaksi intensif antar umat beragama di Maluku.
"Tujuannya, untuk meningkatkan ketahanan masyarakat, dan turut mengantisipasi radikalisme dan fundamentalisme," ujar Maspaitella.
Terkait pemberian hewan kurban dari GPM, Sekretaris Panitia Idul Adha Masjid An Nur, Irsal Lisaholit menyatakan pihaknya menyambut baik hal tersebut.
"Bagi kami, nilai hewan bukan menjadi ukuran, namun makna saling berbagi adalah wujud hidup orang basudara," tandas Irsal Lisaholit.
Rasa persaudaraan diantara anak bangsa harus selalu dipupuk. Setiap kesempatan baik untuk menunjukkan kasih dan solidaritas jangan pernah diabaikan karena dengan begitulah persatuan dan kesatuan di negara ini bisa terwujud.