Lantai Bait
Allah di Yerusalem, tempat yang diyakini pernah dijejaki Yesus mulai direstorasi
kembali ke bentuk aslinya. Restorasi bait yang kini difungsikan sebagai Bait Suci
Kaum Yahudi dan Rumah Ibadah umat Muslim itu tengah direstorasi arkeolog Israel.
Arkeolog Gabriel
Barkay yang sudah melakukan penggalian selama lebih dari 50 tahun mengaku
takjub dengan proses restorasi ini. “Saya tersentuh saat menyadari bahwa ini
adalah lantai yang sebenarnya dimana nenek moyang kita berjalan dan dikorbankan seperti saat mereka berada di atas Bait Allah 2000 tahun lalu,”ucap Barkay.
Rekonstruksi
lantai Bait Allah ini sebenarnya merupakan bagian dari proyek restorasi yang sudah
dimulai sejak tahun 2005. Selama lebih dari satu dekade, relawan dan pekerja
dari Israel dan dari seluruh dunia melakukan penelitian dan membuat penemuan bersejarah tentang Baik Allah.
Pada bagian
ubin, para arkeolog berhasil membuat pola hiasan ubin dengan menggunakan prinsip
geomteris, sama seperti desain atap yang digunakan Herodes di situs lainnya. Sementara
jenis lantainya yang disebut ‘opus sectile’ (Latin) sangat mahal dan dianggap jauh lebih bergengsi daripada lantai keramik mosaik.
Sejauh ini,
mereka sudah merestorasi tujuh desain potensial dari bangunan Bait Allah. Sekitar
600 segmen ubin berwarna lantai batu ditemukan, dan lebih dari 200 diantaranya identik
dengan desain bangunan di masa Herodes.
Penemuan bersejarah
ini akhirnya menarik minat sekitar 200 ribu orang untuk ikut berpartisipasi mengerjakan
proyek tersebut.